Tampilkan postingan dengan label Bahasa Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bahasa Indonesia. Tampilkan semua postingan

Pengertian Makna Kata Dalam Bahasa Indonesia

Pengertian Makna Kata


  A.      Macam-macam makna kata

  1.  Makna leksikal adalah makna kata secara lepas (makna dalam kamus)
  2. Makna gramatikal adalah makna yang timbul akibat proses gamatikal, antara lain:
    • Afikasi (imbuhan)
    • Reduplikasi (pengulangan)
    • Komposisi (Pemajemukan)
1.      Denotasi adalah makna kata yang menunjuk makna dasar
2.      Konotasi adalah makna kata yang memperoleh tambahan berupa nilai rasa tertentu
Berdasarkan penerapan
  1. Makna lugas adalah makna yang acuannya sesuai dengan makna kata yang bersangkutan (makna yang sebenarnya)
  2. Makna kias adalah makna yang acuannya tidak sesuai dengan makna kata yang bersangkutan sehingga membentuk ungkapan atau idiom

  B.      Perubahan makna

  1. Meluas adalah makna baru lebih luas cakupannya daripada makna semula
  2. Menyempit adalah makna baru lebih sempit cakupannya daripada makna semula
  3. Ameliorasi adalah makna baru dirasakan lebih halus atau tinginilainya daripada dahulu
  4. Peyorasi adalah makna baru dirasakan lebih kasar atau rendahnilainya daripada dahulu
  5. Asasiasi adalah persamaan sifat antara makna baru dan makna lama
  6. Sinestesia adalah makna yang muncul karena pertukaran tanggapan indrayang berbeda

  C.      Hubungan makna

  1. Sinonim adalah maknanya sama atau hampir sama
    Contoh: bisa = dapat = mampu
  2. Antonim adalah maknanya berlawanan
    Contoh: hidup >< mati
  3. Homonim adalah tulisan dan lafalnya sama, tetapi maknanya berbeda
    Contoh: saat pembagian bahan baku, terjadi baku hantam 
  4. Homograf adalah tulisannya sama, tetapi lafal dan maknanya berbeda
    Contoh: setelah melakukan apel pagi, para peserta makan apel
  5. Homofon adalah lafalnya sama, tetapi tulisan dan maknanya berbeda
    Contoh: agung sangsi dengan sanksi yang ada
  6. Polisemi adalah makna ganda yang bersumber pada makna dasar yang sama (salah satu atau keduanya berupa kiasan)
    Contoh: kepala perusahaan itu berkepala botak
  7.  Hipernim adalah makna umum (superordinat)
    Contoh: unggas. Unggas merupakan hiponim dari = itik, ayam, burung
  8. Hiponim adalah makna khusus (subordinat)
    Contoh: mawar, mawar merupakan hipernim dari = bunga

Sastra Indonesia

Sastra
A.    Pengertian sastra
    Sastra adalah kumpulan buku yang indah bahasanya dan baik isinya sehingga dapat meninmbulkan rasa keharuan dan kekaguman
B.    Fungsi sastra dibagi menjadi lima bagian
  1. Fungsi reaktif adalah bisa memberikan rasa senang, gembira, dan menghibur
  2. Fungsi didaktif adalah mampu mengarahkan dan mendidik para pembaca karena nilai-nilai kebenaran yang terkandung di dalamnya
  3. Fungsi estetis  adalah dapat memberikan pendidikan moral yang baik dan tidak baik bagi pembacanya
  4. Fungsi moralitas adalah dapat memberikan moral yang baik  dan tidak baik bagi pembacanya
  5. Fungsi religiusitas adalah manfaat yang mengandung ajaran-ajaran agama yang dan wajib diteladani oleh pembaca
C.    Bentuk sastra
    Berdasarkan bentuknya, karya sastra indonesia dibedakan menjadi dua
Prosa adalah karangan bebas yang tidak terikat  oleh bentuk, irama, dan rima. Oleh karena itu, pembaca dapat dengan mudah menangkap pesan yang ada dalam karya prosa tersebut .
    Menurut perkembangannya, prosa terbagi dua, yaitu
1.    Prosa lama
•    Hikayat adalah cerita tentang raja dan bangsawan
•    Tambo (silsilah) isinya berkaitan dengan sejarah, tetapi sudah dibumbui fantasi
•    Dongeng terdiri atas: fabel, legenda, sage, mite, parabel, dongeng orang pandir, cerita panji wira carita
2.    Prosa baru
  •  Cerpen adalah cerita yang berisi suatu peristiwa dalam bagian hidup manusia
  • Novel adalah cerita yang melukiskan kehidupan sehari-hari tokoh  yang mengalami konfliks (ada perubahan nasib)
  • Roman adalah cerita yang melukiskan seluruh kehidupan pelaku utamanya yang dialaminya dari kecil sampai ia mati. Ragam roman berdasarkan isinya:
  1. Roman sejarah adalah roman yang ditulis berdasarkan fakta sejarah
  2. Roman bertendens adalah yang mempunyai tujuan memperbaiki kepincangan-kepincangan yang ada di masyarakat
  3. Roman sosiologi adalah yang mengumpamakan pelukisan masyarakat pelakunya atau menceritakan pergaulan hidup sehari-hari sebagai akibat keadaan sosial
  4. Roman psikologi adalah yang menitikberatkan tentang pada pelukisan jiwa pelaku-pelakunya
  5. Roman detektif adalah yang mengandung unsur kedetektifan
  6. Roman simbolis adalah yang bercerita tentang  para pelakuyang berjuang dalam mencapai kemerdekaan
  7. Roman picisan adalah tidak bernilai sastra sebab lebih menitikberatkan pada uaang/komersil dan bertendens untuk menimbulkan nafsu birahi pembacanya
  • fragmen adalah cuplikan atau petikan dari sebuah cerita
  • biografi adalah cerita kehidupan seseorang (riwayat hidup orang lain)
  • otobiografi adalah cerita kehidupan si pengarang/penulisnya sendiri
  • esai adalah karangan yang mengupas masalah sosial, budaya, dan sastra
  • kritik sastra adalah karangan yang berisi penilaian baik buruknya hasil suatu karya  sastra pada masa tertentu
  • riwayat perjalanan adalah karangan yang melukiskan perjalanan serta kesan-kesan seseorang atau penulis ke suatu negeri atau tempat tertentu
Unsur bentuk prosa dibagi menjdi dua bagian
  1. Unsur intrinsik prosa merupakan unsur yang ada didalam karya prosa dan unsur itu turut membangun mutu karya prosa tersebut
unsur intrinsik dibagi menjadi enam bagian
a.    plot/alur merupakan rangkaian peristiwa yang membentuk cerita. Plot dibagi menjadi enam bagian
•    alur maju/progresif
•    alur mundur/regresif
•    alur sorot balik/flash back
•    alur klimaks
•    alur antiklimaks
•    alur kronologis
b.    tokoh dan penokohan adalah para pelaku yang ada dalam cerita
c.    latar dan setting merupakan tempat atau waktu terjadinya peristiwa
d.    sudut pandang atau titik kisah adalah bagaimana pengarang menempatkan dirinya dalam cerita yang ditulisnya
e.    gaya adalah cara atau teknik yang digunakan pengarang untuk menyampaikan gagasannya dengan menggunakan media bahasa  yang indah dan harmonis
f.    tema merupakan ide pokok yang menjadi titik tolak pengarang dalam menyusun sebuah cerita
2.    unsur ekstrinsik prosa merupakan unsur yang ada didalam karya prosa, tetapi ikut menentukan mutu prosa tersebut, unsur ini meliputi:
a.    biografi pengarangnya
b.    ideologi yang dianut pengarang
c.    agama yang dianut pengarang
d.    kedudukan pengarang dalam masyarakat
e.    waktu yang melingkupi saat karya itu diciptakan
  
b.    Puisi dibagi menjadi dua bagian
1.    Puisi lama
•    Bidal
•    Pantun
•    Syair
•    Gurindam
•    Pantun kilat/karmina
•    Talibun
•    Seloka/pantun berkait
•    mantra
2.    puisi baru
puisi berdasarkan isinya terbagi atas:
•    balada
•    ode
•    himne
•    romansa
•    elegi
•    satire
•    epigram
puisi baru berdasarkan jumlah barisnya:
•    distikhon
•    terzina
•    kuatrain
•    quint
•    sextet
•    septima
•    oktaf/stanza
•    soneta
•    puisi bebas
•    puisi kontemporer
c.    Prosa liris merupakan bentuk setengah prosa setengah puisi. Pada masa purba, bentuk semacam ini disebut bahasa berirama, ciri-ciri prosa liris:
•    Berbentuk prosa tetapi bagian kalimatnya berirama seperti puisi
•    Iramanya mirip pantun atau syair
•    Isinya berupa cerita
•    Cara penulisannya berbait seperti pantu
•    Rima tidak terdapat didalamnya; bila dijumpai rima, itu kebetulan saja
d.    Drama adalah bentuk karya sastra yang berusaha mengungkapkan prihal kehidupan manusia melalui gerak dan percakapan di atas panggung.
Unsur-unsur drama
•    Alur/plot
•    Tokoh dan karakter
•    Percakapan
•    Latar atau setting
•    Gerak
•    Tata busana dan tata rias
•    Tata panggung

Pengartian dan Macam-Macam Majas

Majas

    A.     Pengertian majas
            Majasadalah bahasa yang mengandung makna kias yang dapat menghidupkan dan membangkitkan daya tarik
    B.     Macam-macam majas
1.      Majas perbandingan dibagi menjadi enam bagian
  • Asosiasi/perumpamaan adalah memberikan perbandingan terhadap sesuatu hal yang sudah disebutkan dengan menggunakan kata pembanding seperti,bagaikan, laksana, bak
    Contoh: wajahnya pucat bagaikan bulan kesiangan
  • Simile adalah membandingkan dua hal yang hakekatnya berbeda, tetapi dianggap sama dengan menggunakan kata pembanding secara eksplisit
    Contoh: seperti bumi dengan langit
  • Metafora adalah membandingkan dua hal karena adanya kesamaan sifat
    Contoh: ibarat mencencang air
  • Alegori adalah memakai perbandingan langsung atau utuh, keduanya bertautan langsung.
    Contoh: hati-hatilah anda berdua dalam mengarungi samudra yang penuh bahaya, gelombang, topan, dan badai
  • Personafikasi adalah memberikan pembandingan dengan cara meletakkan sifat-sifat insan (orang) pada benda mati
    Contoh: senja memanggil burung kesayangannya
  • Tropen adalah menggunakan kata-kata kias secara tepat atau sejajar dengan sesuatu yang dimaksud
    Contoh: pekerjaanya hanya mengukur jalan saja
     
2.      Majas pertentangan dibagi menjadi tujuh bagian
  • Hiperbola adalah menyatakan hal dengan cara berlebih-lebihan
    Contoh: suaranya membelah angkasa
     
  • Litotes adalah mengungkapkan suatu maksud secara berlawanan untuk merendahkan diri atau menghormati agar terasa lebih sopan
    Contoh: silahkan makan walaupun hanya dengan kecap saja
  • Oksimoron adalah pengungkapan dua maksud  yang berlawanan di dalam sebuah kalimat
    Contoh: makanan itu membuatnya bahagia tetapi membuatnya menderita
  • Kontradiksi intermesis adalah menunjukkan adanyaa pertentangan dengan apa yang telah disebut sebelumnya.
    Contoh: semua undangan telah hadir, selain bapak lurah
  • Antitesis adalah menggunakan paduan kata yang berlawana artinya agar orang memperhatikan kedua bagian yang dpertentangkan
    Contoh: hidup dan mati ditangan tuhan
  • Paradoks adalah mengandung seolah-olah bertentangan, tetapi sebenarnya tidak bertentangan karena objek atau keadaan yang dipertentangkan memang berbeda .
  • Anakhronisme adalah menunjukkan adanya hal yang tidak mungkin terjadi mengingat perkembangan sejarah (menyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan zamannya)
    Contoh: begitu lahir, ia memanggil ibunya


3.      Majas pertautan dibagi menjadi enam bagian
  • Alusio adalah menggunakan kata yang berkaitan dengan peristiwa umum yang terjadi atau menggunakan pribahasa yang telah umum dan diperkirakan semua orang telah memahami maknanya sehingga tidak perlu disesali
    Contoh: hati-hati, jangan sampai peristiwa madiun terjadi lagi
  • Metonimia adalah menggunakan kata yang berkaitan dengan hal-hal pembuat atau merk dagang benda itu.
    Contoh: ia sedang menyedot fanta (fanta)
  • Pars pro toto adalah menyebutkan sesuatu maksud dengan menyebut sebagian untuk keseluruhan
    Contoh: dian membeli tiga ekor lembu
  • Trotem pro parte adalah menyebutkan sesuatu maksud dengan menyebut keseluruhan untuk sebagian
    Contoh: indonesia akhirnya menang 2-0 atas malaysia
  • Eufemisme adalah menggunakan kata yang berkaitan dengan kesopanan atau kata-kata pantang
    Contoh: anak itu agak terganggu  pikirannya (gila)
  • Antonomasia
    Contoh: Nah, itu dia, si hitam datang
4.      Majas penegasan dibagi menjadi 12 bagian
  • Pleonasme adalah menambahkan keterangan atau kata yang sudah jelas sehingga terkesan berlebihan
    Contoh: mereka turun ke bawah gunung sambil bergandengan
  • Repetisi adalah mengulang-ngulang kata dalam kalimat untuk menegaskan maksud
    Maksud: sekali tidak takut, tetap tidak takut.
  • Paralelisme adalah menggunakan kata-kata secara berulang-ulang. Jika yang diulang kata di awal kalimat dinamakan anafora. Sedang di akhir kalimat dinamakan epifora
    Anafora           : ikut hati mati,
    Epifora                        : sabar itu baik,
  • Tautologi adalah mengulang suatu hal agar maknanya lebih mendalam; biasanya menggunakan kata yang bersinonim.
    Contoh: aku khawatir serta waswas mendengar berita itu
  • Klimaks adalah menyatakan beberapa hal secara berturut-turut makin lama makin meningkat (naik)
    Contoh: mula-mula, ia hanya mengeluh, kemudian merintih, lalu menangis, akhirnya menjerit kesakitan.
  • Antiklimaks adalah menyatakan beberapa hal secara berturut-turut , makin lama makin menurun (lemah)
  • Koreksio adalah dipakai jika kita ingin menarik perhatian dengan cara meralat kesalahan yang sebenarnya di sengaja
    Contoh: orang itu sahabatku, oh bukan, bapakku
  • Preiterito adalah dipakai untuk berpura-pura saja
    Contoh: tak perlu saya sebutkan siapa pencurinya, kita semua sudah tahu
  • Enumerasio adalah setiap keadaan atau suasana dilukiskan secara terpisah-pisah agar keadaan lebih terang, bergerak dan hidup
    Contoh: awan tebal bergerak. Angin bertiup kencang. Lambat laun hujan turun. Petir seperti membelah lembah itu.
  • Eksklamasio adalah menggunakan kata seru sebagai penegas
    Contoh: wah, bagus benar rumah ini!
  • Asindenton adalah menyebutkan pemerian beberapa hal secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung
    Contoh:  meja, kursi, lemari, tikar, bantal, dimasukkan di dalam kamar
  • Polisindenton adalah mempergunakan banyak kata penghubung dalam sebuah kalimat
    Contoh: setelah ia pulang maka ia mengambil buku dan sepeda, lalu menjenguk neneknya di kampung
5.      Majas sindiran dibagi menjadi tiga bagian
  • Ironi merupakan kata-kata yang bertentangan dengan yang dimaksud
    Contoh: baru pukul dua malam, mengapa engkau sudah pulang?
    (yang dimaksud: sudah pukul dua malam, mengapa baru pulang)?
  • Sinisme merupakan sindirin, tetapi lebih kasar daripada ironi.
    Contoh: dasar, kalau bicara tidak pernah diatur!
  • Sarkasme merupakan sindiran yang sangat kasar, tidak layak diucapkan, tidak sopan, menyakitkan telinga
    Contoh: jika aku memandangmu yang tak berbeda dengan anjing luar!