Communication: Enriching Your Sexuality (Lyvia Kurniawan)

Bicara mengenai komunikasi dalam suatu hubungan, sebut saja komunikasi diibaratkan sebagai salah satu bahan untuk pondasi awal sebuah rumah, rumah yang baik, kokoh, dan tahan lama tentunya memiliki dasar yang baik pula begitu juga dengan komunikasi, dengan adanya komunikasi maka relasi dalam suatu hubungan akan menjadi lebih sehat, dengan berkomunikasi seseorang menjadi lebih bahagia, lebih kuat menghadapi masalah, tentunya juga dapat saling memahami. Komunikasi antar pasangan yang saya maksud di sini tidak hanya komunikasi verbal saja, namun ada juga komunikasi non verbal seperti belaian contohnya, terkadang ketika kita sedang letih sedang sedih rasa sedih dan letih itu dapat berkurang dengan adanya belaian lembut dari orang yang kita kasihi itu.

Apa sih perbedaan komunikasi antara pria dan wanita? jawabannya sangat beda jauh. Well, seperti judul buku John Gray, MEN are from Mars,WOMEN are from Venus, jauh bukan? Dapat kita perhatikan dan ingat kembali wanita biasanya memiliki gaya komunikasi yang dipenuhi oleh rapport talk seperti basa basi atau bisa juga gosip, namun pembicaraan wanita lebih mengandung kesan suportif dan biasanya mengandung perasaan. Sedangkan pria, mereka  menerapkan prinsip repport talk, biasanya mereka bertemu untuk membahas hal-hal tertentu seperti perkembangan dan lebih banyak mengandung bahasa slang. Seringkali pria tidak mengerti bahasa verbal maupun non verbal dari wanita, begitu juga sebaliknya contohnya saat seorang wanita bertanya kepada pasangannya apakah dia bertambah gemuk atau tidak kemudian si pria mejawab tidak, si wanita biasanya akan menjawab "kamu bohong, aku pasti gendutan, kamu bohong kannn", tapi kalau si pria menjawab iya, makanya si wanita kemungkinan besar akan marah (jadi intinya jawaban iya atau tidak akan menyusahkan si pria). Pernah mengalami kejadian kecil  seperti ini? Wanita biasanya sering ingin dirayu, dipuji, sedangkan kebanyakan laki-laki tidak mengerti dengan hal tersebut. Komunikasi dalam suatu hubungan, pasangan lebih sering bertengkar daripada membuat komentar hangatyang menambah kasih sayang. Padahal pasangan yang baik itu seharusnya sensitif dengan kebutuhan pasangannya yang penting seharusnya adalah bagaimana menyenangkan pasangannya.

Salah satu yang dapat menyebabkan perbedaan cara berkomunikasi dari seseorang dengan yang lainnya adalah budaya, budaya negara individualis biasanya memiliki masyarakat yang mencari tujuan dan sasarannya pribadi mereka juga memiliki prinsip Mind Your Own Business dan tidak mau ikut campur dalam masalah orang lain sedangkan budaya kolektivis adalah masyarakat yang mengutamakan kebutuhan orang lain, komunikasinya juga berbeda-beda tergantung dari budaya yang ada di negeri tersebut.

Hal yang sulit dibicarakan dalam intimate relationship adalah seks. The majority of couples show their consent to engage in sexual intercourse by saying nothing. Kebanyakan dari kita juga berkembang dengan anggapan bahwa berbicara mengenai seks adalah suatu hal yang menjijikkan dan kotor, padahal berbicara mengenai seks seharusnya tahu bagaimana dan apa resiko yang akan diterima setelah melakukannya contohnya adalah kehamilan. Healthy sex = good feelings about yourself, jika anda menghargai diri anda sendiri maka anda tidak akan melakukan sex sebelum menikah.

3 September 2013

Let's talk about communication (Dhiyah Afifah Purvita)

Pada minggu ini, di kelas perilaku seksual dibahas mengenai “Communication”. Komunikasi adalah salah satu cara bagaimana kita berhubungan dengan orang lain termasuk pasangan. Komunikasi yang ideal adalah komunikasi dua arah sehingga adanya timbal balik antara dua orang atau lebih. Komunikasi yang baik pastinya diperlukan dalam menjalin hubungan/ relasi dengan orang lain. Apabila komunikasi baik maka hubungan juga akan baik karena tidak adanya salah paham yang etrjadi. Biasanya kurangnya komunikasi akan membuat suatu masalah dalam hubungan. Terkadang dalam hubungan satu sama lain tidak mengatakan apa yang ia inginkan kepada pasangannya. Tidak semua orang dapat mengerti bahasa isyarat melainkan harus dikatakan sampai ia mengerti. Lelaki terkadang tidak peka dengan bahasa isyarat yang dilakukan oleh wanita, misalnya wanita ingin dibelikan sepatu, tapi ia hanya pura-pura melihat dan mencoba. Sebenarnya, wanita memberikan suatu tanda bahwa ia ingin dibelikan sepatu tersebut. Tetapi, lelaki tidak akan mengerti apabila wanita tidak memintanya secara lisan, maka dapat memicu perdebatan antara keduanya.
     Setiap orang mempunyai cara berkomunikasi yang berbeda. Orang yang mempunyai kekuasaan akan lebih percaya diri apabila berbicara dengan bawahannya karena adanya power. Lelaki yang macho akan berbeda cara komunikasinya dengan lelaki yang kemayu. Antara lelaki dan perempuan juga terdapat perbedaan tujuan apabila berbicara dengan orang lain. Wanita biasanya berkomunikasi dengan berbicara dengan orang lain dengan tujuan menjalin hubungan yang akrab dengan orang tesebut yang melibatkan perasaan. Sedangkan lelaki, biasanya berkomunikasi dengan orang lain karena membahas sesuatu dengan orang tersebut.
     Dalam suatu komunikasi dengan ornag lain, terkadang membuat menjadi salah paham satu sama lainnya. Banyak tindakan kriminal yang terjadi karena salah mengerti/ paham dengan maksud orang lain dalam berkomunikasi. Hal ini dapat menimbulkan perilaku kekerasan sampai pembunuhan. Salah paham Ini dapat terjadi karena banyaknya informasi yang masuk sehingga pendengar tidak dapat menyaring informasi sepenuhnya sehingga banyak kata yang terskip dan maksud dari informasi tersebut akan berbeda maknanya dengan yang seharusnya. Hal lainnya yang mungkin dapat memicu salah paham adalah situasi disekitar, misalnya tingkat kebisingan sehingga dapat menghambat pendengaran seseorang.
     Dalam suatu hubungan hendaknya seseorang dapat belajar menerima kritikan tanpa terjadinya defense. Komunikasi dnegan pasangan dapat membuat kita menjadi lebih dimengerti dan dapat bertukar pikiran. Berkomunikasi dengan orang lain akan membantu kita mengenal dunia, mengenal diri kita dan mengenal orang yang ada disekitar. Komunikasi adalah kunci dalam menjalin hubungan dengan pasangan maupun orang lain.
 
3 September 2013

Power of Talking-Talking (Bella Remia)

     Apa yang menjadi bahan dasar terbentuknya suatu hubungan? Ya, komunikasi. Komunikasi menjadi dasar hubungan antara dua manusia. Manusia saling berkenalan, menjalin hubungan, sampai pada akhirnya memutuskan jalinan hubungan yang terbina dengan berkomunikasi. Manusia tidak dapat lepas dari komunikasi. Bahkan dengan dirinya sendiri manusia melakukan komunikasi. Komunikasi tidak selalu terjadi secara kata-kata, komunikasi juga terjalin via bahasa tubuh, ekspresi emosi, bahasa isyarat dan sebagainya yang disebut sebagai komunikasi jenis non verbal. Wanita adalah ahli dalam menerjemahkan bahasa non verbal. Dua orang wanita yang berteman dekat dapat saling berkomunikasi dan katanya dapat mengetahui apa yang ada dalam isi hati masing-masing pihak hanya dengan gerakan alis, cara tertawa, dan bahasa isyarat tak terjemahkan lainnya.
     Seringkali, komunikasi menjadi kunci utama rusaknya suatu hubungan. Tidak lagi saling bertukar kabar dapat membubarkan hubungan pertemanan. Pola komunikasi yang buruk dapat membubarkan hubungan percintaan. Hubungan yang sehat membutuhkan komunikasi yang sehat pula. Kerap kali seseorang sulit mengungkapkan apa yang menjadi kemauannya karena aspek malu, takut dicela, takut dianggap tidak sopan, takut dianggap banyak menuntut, dan takut takut lainnya. Individu sering kali menutup diri dan tidak terbuka apa adanya kepada pasangannya. Hal ini membuat pasangan mereka menjadi bingung dan serba ragu mengenai hal yang menjadi keinginan mereka. Faktanya, laki-laki lebih susah untuk menerjemahkan komunkasi non verbal. Ketika para perempuan bertingkah, laki-laki biasanya serba susah. Contohnya:
Man : "What's wrong babe?"
Woman : "Nothing"
The Fact "Everything wrong"
     Pihak laki-laki akan menanggap tidak ada yang salah karena si perempuan berkata demikian. Pihak perempuan jadinya makin marah karena menganggap si laki-laki tidak peka. Hal-hal seperti inilah yang menjadi dasar goyangnya rumah tangga masyarakat dunia zaman sekarang. Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang terbuka apa adanya. Kalau tidak suka katakan tidak suka dan beri tahu kepada pasangan mengenai hal yang kamu suka. Jangan pula bilang tidak suka, tetapi ketika ditanya sukanya apa, Anda tidak bisa menjawabnya. Komunikasi yang sehat dapat membuat suatu hubungan menjadi lebih bahagia, serta lebih merasakan kepuasan dalam hubungan. 
     Era 21 yang penuh dengan smart phone dan media sosial dapat menjadi hambatan dalam komunikasi. Tidak tahu mengapa dan awal mulanya bagaimana, orang-orang jadi lebih hobi dan nyaman ketika marah-marah melalui sms, BBM, Line, KakaoTalk dan kawan-kawan mereka. Ketika diajak untuk ngomong face to face, mereka cenderung diam dan tidak mau berbicara. Mengherankan, iya saya juga heran. Pernahkah kalian berpikir bahwa ketika Anda mengoceh panjang lebar via BBM terdapat kemungkinan besar ocehan kalian tidak dibaca? Begitu BBM kalian masuk, langsung di end chat. Persepi seseorang terhadap isi chat juga berbeda-beda. BBM tidak dapat menunjukkan raut muka asli Anda ketika Anda mengetik BBM tersebut, tidak juga dapat menyertakan intonasi suara yang Anda maksud dengan kata-kata Anda. Contoh:
"Kamu lagi apa sih?" , nada rendah dapat saja dibaca menjadi "Kamu lagi apa sih?" nada tinggi. Setelah itu, terjadilah perang antara dua insan manusia karena pihak pengirim BBM dianggap marah-marah serta curiga. Untuk itu usahakanlah untuk lebih intens berkomunikasi secara langsung dengan pasangan ataupun teman serta keluarga Anda. Komunikasi via telepon, skype, apalagi bertemu langsung lebih berkualitas daripada komunkasi versi surat-suratan media BBM dan kawan-kawannya.
      Orang-orang yang sering menyimpan rahasia dari pasangannya biasanya adalah orang-orang yang merasa insecure, belum cukup nyaman dengan pasangan atau merasa relasi yang terjalin belum terlalu kuat. Kenapa begitu? Ya, karena mereka takut. Takut pasangan mereka marah, takut ditinggalkan, takut dicap. Kalau berbuat salah, ya bersiaplah untuk dimarahi. Kalau tidak berbuat salah mengapa harus menyimpan rahasia. Sebenarnya sederhana tetapi manusia sering membuatnya menjadi rumit untuk kepentingan pribadi mereka. Katakan pada pasangan mengenai perasaan sayang Anda, kritik mereka mengenai hal-hal yang menurut Anda salah. Segala sesuatu yang diungkapkan itu akan lebih baik daripada hal-hal yang disimpan dalam hati. Jadilah pendengar yang baik disamping menjadi komunikator yang baik. Keitka pasangan bercerita, komplain mengenai tindakan anda, dengarkanlah mereka. Bukan hanya mendengarkan dengan telinga tetapi pikiran dan hati entah terbang kemana. Put attention to them. Tunjukkan kalau Anda peduli. 

Famous once said "When you love someone, prove them is better then tell them, but when you stop loving someone, tell them is better then prove them". 
Good luck! 


2 September 2013

Hubungan yang Baik Berawal dari Komunikasi yang Baik (Kusbandiyah Chandrawati)

Love…
Kembali lagi kita bicara tentang kata “love” (cinta). Bagaimana suatu hubungan bisa dikatakan ada cinta di dalamnya? Bagaimanakah hubungan yang baik itu seharusnya? Bagaimana mempertahankan suatu hubungan agar tetap ada cinta di dalamnya?
Well… Mungkin itu adalah pertanyaan paling dasar di saat dua insan sedang memadu kasih bersama. Banyak pasangan yang mengatakan bahwa mereka saling mencintai satu sama lain. Tapi apakah hal itu benar adanya? Atau hanya sekedar kata “cinta” yang terucap dari masing-masing mulut?
Sebenarnya bagaimana sih hubungan yang baik itu seharusnya? Hmm… Hubungan yang baik itu seharusnya adalah hubungan yang masih terdapat komunikasi timbal balik di dalamnya. Komunikasi seharusnya bukanlah menjadi hal yang sulit untuk dilakukan bukan? Sebab setiap harinya tentu kita akan melakukan komunikasi dengan siapa pun yang kita temui.
Mengapa dikatakan komunikasi dapat menjaga hubungan baik agar tetap ada cinta di dalamnya?
Komunikasi yang dimaksudkan di sini tidak hanya sekedar berbicara saja. Komunikasi yang baik adalah di saat seseorang sedang berbicara atau bercerita, terdapat orang lain yang mendengarkannya dan memberikan tanggapan (respon) atas perkataannya. Komunikasi juga tidak harus hanya dari perkataan saja sebab ada komunikasi dalam bentuk lain yang tidak kalah pentingnya dalam membina suatu hubungan yang baik yaitu komunikasi nonverbal. Komunikasi yang menggunakan bahasa tubuh dalam menyampaikannya misalnya senyuman, anggukan, dll.
Setiap orang pasti akan merasa senang dan dihargai saat ia berbicara dan ada orang lain yang mau mendengarkan dan menanggapinya. Oleh sebab itu, komunikasi yang baik merupakan komunikasi timbal balik antar orang yang bersangkutan, dengan begitu dapat menciptakan hubungan yang baik di antaranya.
Meskipun demikian, timbal balik yang dimaksud juga bukanlah saling berteriak antar satu dan yang lainnya. Apa jadinya jika hubungan cinta diisi dengan komunikasi yang selalu bertengkar, saling menyalahkan dan tidak mau mengalah?
Hmm…. Pasti akan jadi hubungan yang sangat kacau. Jika kita sungguh-sungguh mencintai seseorang, tentunya kita akan paham apa yang diinginkan pasangan kita. Bukanlah memaksakan kehendak sendiri. Hubungan yang baik seharusnya didasari rasa ingin memenuhi kebutuhan pasangan bukan memuaskan diri sendiri. Akan tetapi, tentunya pasangan kita tidak akan memahami apa yang kita harapkan darinya jika kita tidak pernah membicarakannya.
Ingatlah, pasangan kita bukanlah peramal yang bisa membaca pikiran kita. Jadi, jika ada hal yang kita inginkan dari pasangan, maka bicarakan hal tersebut secara baik-baik dengannya. Bicarakan hal tersebut dengan tutur bahasa yang baik dan waktu yang tepat. Carilah suasana yang tenang untuk  membicarakan hal yang penting dengan pasangan. Jangan pernah membicarakan hal apapun dengan nada marah dan berteriak-teriak. Jika seperti itu, yang ada bukannya memperkokoh atau memperbaiki hubungan tapi bisa menjadi boomeranguntuk hubungan itu sendiri. Juga jangan selalu memaksakan kehendak kepadanya sebab tidak selalu apa yang kita inginkan adalah hal yang terbaik. Perhatikan juga apa yang diinginkan pasangan kita.
Hmm… Panjang lebar bicara tentang mempertahankan hubungan, mungkin terlalu kompleks untuk dimengerti. So, just make it simple.  Intinya… hubungan yang baik itu tercipta dari komunikasi yang baik. Jadi, jika ingin hubungan anda dengan pasangan berjalan mulus, perhatikan cara anda berkomunikasi dengannya. Mudah kan? :-) 
 
2 September 2013

Ada Apa Dengan love? (Yusandi Rezki Fadhli)

  Cinta?emang masih berlaku dijaman sekarang?bukannya cinta dijaman sekarang itu cuman ngelihat dari sexy dan bohay geboynya wanita tersebut atau ngelihat dari harta dan tahta dari pria tersebut?
  Mungkin itu hanya persepsi saya doang kali yaa...? daripada bingung dan salah mengartikan cinta, lebih baik saya berikan info dari perkuliahan perilaku seksual pada hari kamis  yg diajarkan oleh dosen saya bu henny wirawan. Menurut beliau....cinta itu tidak seperti yang ada dalam cerita cinderella atau seperti yang ada di sinetron FTV indonesia yang endingnya selalu berakhir dengan bahagia gitu.
     Jadi... Menurut salah satu pakar psikologi yang bernama Robert Sternberg, cinta itu terbentuk karena adanya tiga elemen yaitu passion, intimacy, dan decision atau commitment. Kemudian ada juga pandangan yang menyebutkan bahwa cinta itu secara biologis terjadi dalam tubuh kita karena adanya hormon pheromones yang berkontribusi untuk merasakan cinta. Kenapa bisa terjadi? Menurut yang saya tangkap dari perkuliahan perilaku sexual, hal itu terjadi karena neurotransmitter dan otak menemukan sesuatu afek dalam merasakan perasaan yang dinamakan cinta.    
     Yang akan saya bahas tentang cinta ini adalah tentang komitmen dan keputusan, berdasarkan pengalaman saat saya pacaran jarak jauh atau nama gaulnya LDR. Saat saya lulus SMA dan melanjutkan kuliah kejakarta sedangkan pacar saya memutuskan kuliah dimalang jadi kita berdua mencoba untuk melanjutkan hubungan kami dengan LDR (keren banget yak pacaran aja pake' jarak jauh segala). Setelah berapa bulan menjalin hubungan jarak jauh, keadaan menjadi berubah. Pacar saya jadi cemburuan banget, terus adanya masalah sepele yg dibesar2kan sehingga kemantapan hati untuk melanjutkan hubungan jadi tidak seperti komitmen pada awalnya dan kita pun memutuskan untuk mengakhiri hubungan.
     Jadi, kesimpulan yang saya tangkap dari hubungan saya yg sudah berakhir (curhat abiis). Kalau sudah mengambil keputusan untuk pacaran jarak jauh, maka kita harus mempunyai komitmen yang kuat dengan menjalin komunikasi secara baik satu sama lain, serta rasa percaya pada pasangan masing2 tanpa ada rasa cemburu atau takut jika pasangan tertarik dengan pria lain disana.
     Cinta itu emang butuh usaha agar dapat bertahan selama mungkin dan butuh pengorbanan juga siih, tapi pengorbanannya jangan kaya jaman sekarang. Masa' demi mendapatkan cintanya si INEM aja harus rela korupsi pada negara agar bisa membelikan barang2 yang diinginkan INEM. Kalau kata orang jawa itu kita mencintai seseorang itu harus alon-alon ngedeketinnya asal kelakon, jangan mau instan aja demi mendapatkan hati seseorang. Yang ada wanita itu bukan cinta sama kamu malah jadi hartamu yang dicintai, kan jadinya tekoor bandar sendiri hehe
     Guys, mulai dari sekarang jangan mau terpengaruh sama cinta yang ada di dongeng, di FTV, maupun film2 romantis yang ada di bioskop. Kita hidup di dunia nyata guys, semua yang kalian lihat di TV itu basiii. Ga semua cinta itu berjalan mulus kaya jalan tol, jalan tol aja ga selamanya mulus pasti ada lubang2nya juga lah.. Cinta ya begitu juga, kadang manis kadang asem. Pinter2nya kita aja dalam menjalani hubungan kita sehingga tetap harmonis meskipun terkadang ada masalah yg dihadapi dalam membina hubungan yang baik.

31 Agustus 2013

What's the key of healthy relationship? (Handayani)

Ya, kembali lagi dengan topik Perilaku Seksual di minggu kedua. Hubungan yang sehat. Apa itu hubungan yang sehat, seperti apa bentuk dan wujud hubungan yang sehat? Yang saling menjamah-kah? Yang saling memeriksa organ tubuh setiap jengkalnya? Tentunya pertanyaan yang disebutkan bukan-lah contoh dari hubungan yang sehat. Itu hubungan yang horor. Hubungan atau relasi yang sehat perlu bincang-bincang, perlu ngobrol bersama, membicarakan hal-hal yang bermanfaat, sharing 1 sama lain, mendengarkan dan didengarkan. Bukan bicara tentang hal yang tidak jelas tujuan dan maksudnya.
Kenapa komunikasi yang baik bisa menjadi dasar sebuah relasi yang sehat ? Coba anda bayangkan, anda sedang asyik bercerita kepada pasangan anda: "Iya beb, aku tuh kemarin pergi bareng keluarga, seru gitu deh ngumpul-ngumpul. BBQ bareng, trus kita cerita-cerita sampe malem, sampe begadang." Dan seterusnya. Lalu pasangan anda hanya menjawab: Oh, gitu ya ?
You know ? It hurts.
Jadilah 'tong sampah' yang baik satu sama lain, yang bisa menjadi tempat pembuangan atau berkeluh kesah suka duka pasangan anda. Maka, hubungan anda akan berhasil. Kurangnya komunikasi merupakan bibit dari hubungan yang bermasalah dan anda boleh buktikan bahwa anda akan gagal dengan sikap yang saling cuek dan tidak menghargai satu sama lain.

Salah satu penyebab mengapa hubungan bisa menjadi bermasalah, mungkin saja karena pola komunikasi pria dan wanita berbeda. Teori tersebut disampaikan oleh Deborah Tannen. Jadi, jika pria berbicara, lebih ke arah melapor dan lebih menggunakan bahasa gaul. Contoh: Iya bro, gu3 ab1s k0n9kow sam4 t3men-t3m3n gw di CP. Sorry, sorry, itu 4L4Y bukan gaul #salahfokus. Hahaha. Contoh: Iya bro, lu tau ga tempat tongkrongan baru? Maren gw bru abis dari sono sama temen gw, enak gitu tempatnye, bisa nyokib (merokok).
Jarang pria menghabiskan waktunya hanya untuk sekedar membicarakan hal tidak penting seperti diskon 50% all items di Matahari. Sedangkan wanita, lebih berperasaan dan lebih suportif, kalau wanita sudah berbicara, semua serba pakai perasaan, walaupun belum tentu mereka merasakan apa yang dibicarakan. Selain itu, wanita kebanyakan gosipnya daripada hal yang berguna. Contoh: "Perasaan gue, kemaren kok baju cowo gw wangi parfum cewe lain ya ? Wah, mulai jadi cowo-cowo setia (setiap tingkungan ada) nih cowo gue."
Hati-hati nih buat para pria yang punya pasangan posesif and over negative thinking. :p
Nah, selain itu, para wanita lebih bisa dan lebih baik dalam menerjemahkan bahasa nonverbal. Contoh: "Wah, abis lu apain tuh temen lu? Kok mukanya kaya sedih gitu ? atau Eh dia kenapa ya ? Kok ngeliatin gw terus? Jangan-jangan naksir sama gw? Atau ada kotoran nyangkut di rambut gw?" :D

Dan perempuan juga lebih bisa mencurahkan isi hatinya melalui social media dan memakai emoticon: BBM, path, facebook, twitter, dan seterusnya. Tapi hati-hati buat para lelaki kalau pasangannya lebih suka "ngoceh" lewat BBM dibanding bicara langsung, bisa jadi pacar anda lebih suka pacaran sama gadget dibanding manusia :D
Dan entah kenapa wanita sangat menyukai penggunaan emoticon, sticker, atau emoji yang heboh. Biarkanlah itu menjadi misteri Ilahi saudara-saudara. Tentu saja bukan itu jawabannya, karena semua orang pasti tau, kalau wanita bicara pakai hati, jadi ya berapi-api. Beda dengan pria yang biasanya lebih simple. Itulah mengapa sering ada miss communication, miss berarti kurang ya, bukan gelar seperti Miss Indonesia, Miss World dan lainnya.
Kemudian, wanita entah mengapa juga kalau marah, suka sekali menggeneralisasikan segala hal. Contoh: Kamu tuh ya, ga pernah aja bayarin aku makan.--> Ini Pemalakan Terselubung. Aslinya: "Kamu tuh ya, ga pernah ngerti perasaan aku, ga pernah peka sama hati aku. Kamu tuh sebenernya sayang ga sih sama aku ?"

Ya kali anda pacaran tak pernah satu kali saja menyatakan atau dinyatakan rasa sayang pada/oleh pasangan anda?

We talk about love and healthy relationship. And healthy relationship build by 2 persons.
So, what you need to make it strong? 
Communication and respect each other. :)
 
 29 Agustus 2013