Seksisme Terhadap Perempuan (Monica Teny)

Apa itu seksisme? Masih adakah seksisme terhadap perempuan?
Seksisme atau sexism adalah suatu bentuk diskriminasi atau kebencian atau prasangkan negatif terhadap seseorang berdasarkan jenis kelamin atau seks. Masih terdapatnya banyak budaya di Indonesia yang menempatkan perempuan sebagai kaum minoritas, seperti pada suku bangsa batak, minangkabau, dan jawa. Berdasarkan penelitian yang di lakukan Universitas Indonesia mengenai “Seksisme Suku Bangsa Batak, Minangkabau, dan Jawa Terhadap Perempun” terbukti bahwa ketiga suku bangsa tersebut masih terdapatnya seksisme terhadap kaum perempuan. Bahkan di negara Inggris, tindakan seksisme masih mendarah daging dalam pemikiran, tindakan, dan sikap mereka terhadap perempuan.
Terdapat 2 (dua) jenis seksisme, diantaranya seksisme penuh kebencian dan seksisme bentuk halus. Seksisme penuh kebencian adalah pandangan bahwa perempuan memiliki banyak trait negatif jika tidak inferior terhadap lawan jenisnya, seperti sangat sensitif, ingin merebut kekuasaan dari lawan jenisnya, dan lain-lain. Seksisme bentuk halus adalah pandangan bahwa perempuan pantas untuk dilindungi, seperti sumber kebahagiaan lawan jenis, memiliki selera yang baik, dan lain-lain.

 Mengapa seksisme terjadi?
Seksisme dapat terjadi karena terdaptnya ideologi yang membenarkan dominasi dan eksploitasi terhadap lawan jenis tersebut, seperti pada budaya Tionghoa kuno yang membenarkan bahwa perempuan dianggap jelek dan nakal jika pulang rumah malam-malam, sedangkan laki-laki dianggap pekerja keras jika pulang rumah malam-malam. Dengan ideologi yang mendarah daging tersebut yang mengakibatkan seksisme bertahan dan terus terjadi.

Berhubungan dengan seksisme dari bentuk diskriminasi, saya ingin berbagi pengalaman yang dialami teman perempuan SMA saya. Sejak teman saya mencoba untuk menghisap rokok karena rasa penasaran dan keingintahuannya, teman saya langsung dianggap sebagai perempuan nakal, tidak baik, bermasalah, dan lain-lain padahal teman saya hanya mencoba tidak sampai satu batang rokoknya. Sedangkan teman laki-laki saya yang dapat dikatakan perokok maniak justru dianggap sebagai salah satu bentuk maskulinitas, tanda kejantanannya, bahkan dianggap keren oleh teman-teman saya lainnya. Padahal menurut saya walaupun perempuan juga merupakan perokok maniak, belum tentu ia merupakan perempuan nakal, bermasalah, tidak baik, dan lain-lain bisa jadi mungkin karena perempuan tersebut memang menyukainya, atau terdapatnya aspek yang menarik menurutnya. Sedangkan laki-laki yang tidak perokok maniak malah mungkin bermasalah, kurang baik, dan lain-lain. Baik-buruk seseorang tidak dapat ditentukan di patokkan dari jenis kelamin mereka, tetapi dari perilaku, sikap, dan tujuan mereka.

Menurut saya tindakan seksisme dapat diatasi dengan melawan dengan cara positif (misal melawan dengan memberi penjelasan atau argument yang tepat dan masuk akal atau logis) terhadap pelaku seksisme itu sendiri, melaporkan tindakan diskriminasi tersebut, memberikan penyuluhan atau pendidikan mengenai seksisme, mengajarkan cara orang-orang untuk melawan tindakan seksisme secara positif.
Pembelajaran Psikologi Perempuan pada pertemuan pertama  ini tidak hanya memberikan saya pengetahuan mengenai teori-teori dalam Psikologi Perempuan saja, tetapi membuka wawasan dan mata hati saya akan peristiwa yang sesungguhnya terjadi di luar sana terhadap perempuan. Banyak perempuan yang dengan mudahnya didiskriminasi karena ideologi yang kurang tepat dan salah, dengan pembelajaran Psikologi Perempuan ini saya belajar untuk bagaimana untuk bersikap, berperilaku, dan bertindak sebagai seorang perempuan.

Berhubung dengan topik seksisme ini, untuk bahan refleksi teman-temen, masihkah kita berperilaku seksisme terhadap lawan jenis, bahkan agama, ras, suku, kedudukan ekonomi, dan status kita? Pantaskah ideologi seksisme yang tidak benar atau perilaku seksisme di pertahankan?

25 Agustus 2013

Berbedakah Perkembangan Anak Zaman Sekarang dengan Zaman Dulu? (Priskila Putri)

     Pada dasarnya perkembangan perempuan sama dengan perkembangan laki-laki. Secara garis besar perkembangan tersebut dimulai dari zigot, menjadi fetus, kemudian menjadi apa yang kita kenal sebagai bayi, setelah lahir bayi berkembang menjadi anak-anak, melewati fase remaja, dan kemudian menjadi dewasa. Awal perkembangan di dalam kandungan dimulai dengan fase prenatal. Pada fase ini terdapat empat tahapan, yaitu : (1) Embrio : dari awal pembuahan - 8 minggu, (2) Zigot : telah muncul sel yang akan berkembang menjadi bayi, (3) Blastocyst : pada tahan ini sel belum menempel pada rahim, tetapi masih berada di tubafalopi, (4) Post-implatation embryo : 1 - 8 minggu setelah fertilisasi.
     Namun yang menjadi menarik adalah adanya perbedaan perkembangan pada anak zaman dulu dengan anak zaman sekarang. Anak-anak yang lahir pada zaman sekarang ini sangat berpotensi menderita penyakit yang mungkin dulu hanya diderita oleh orang tua, seperti obesitas, diabetes, dan stroke. Kenapa hal ini bisa terjadi? Salah satu faktornya adalah anak-anak zaman sekarang hidup di lingkungan yang serba instan, termasuk dalam segi pangan. Makanan cepat saji yang dikenal juga dengan sebutan junkfood sangat mudah diperoleh dan menjadi salah satu makanan yang disukai oleh anak-anak. Mengkonsumsi makanan seperti ini secara berlebihanlah yang menyebabkan anak-anak kecil zaman sekarang mudah terserang penyakit seperti itu.
     Faktor lain yang membuat anak-anak zaman sekarang terserang penyakit adalah kegiatan yang terbatas. Perkembangan teknologi yang sangat cepat sekarang ini membuat gadget tidak hanya menjadi milik orang tua. Bukan menjadi hal yang aneh lagi kalau sekarang ini anak kecil memiliki tablet, handphone, bahkan smartphone. Hal ini menyebabkan kegiatan anak-anak hanya terpusat pada gadget tersebut. Pemakaian gadget yang tidak terkontrol tentu dapat merusak kesehatan, apalagi pada anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan. Misalnya, dapat merusak kesehatan mata.    
     Bagaimana dengan perkembangan remaja? Apakah remaja sekarang juga berbeda dengan remaja dulu, khususnya remaja perempuan? Jawabannya, tentu saja berbeda! Banyak sekali hal yang dapat mempengaruhi perkembangan remaja wanita, salah satunya adalah media. Media membuat remaja khususnya remaja perempuan menjadi konsumtif dalam hal berbelanja. Media memberikan banyak informasi tentang produk-produk yang mampu menarik perhatian remaja perempuan. Media juga memberikan gambaran bagaimana perempuan berpenampilan secara ideal. Sehingga sudah menjadi hal yang sangat wajar jika remaja perempuan sekarang ingin berpenampilan sesuai dengan yang media gambarkan. Coba saja perhatikan penampilan remaja-remaja perempuan saat anda sedang berada di mall. Anda dapat melihat cara berpenampilan remaja yang satu dengan remaja yang lain tidak jauh berbeda, mulai dari model pakaian, sepatu, rambut, bahkan make up.
     Hal-hal di atas adalah sedikit gambaran bagaimana anak-anak zaman sekarang berkembang. Terlihat jelas sangat berbeda anak zaman sekarang dengan anak zaman dulu. Kalau dulu belum banyak makanan cepat saji yang dapat dikonsumsi tiap saat, sehingga resiko terserang penyakit pada anak juga semakin sedikit. Belum berkembangnya alat-alat elektronik pada zaman dulu membuat anak-anak pada zaman tersebut memiliki kegiatan yang beragam. Banyak permainan-permaianan tradisional yang dapat dimainkan, sehingga kegiatan anak tidak hanya terfukus pada satu alat saja. Remaja zaman dulu juga mungkin tidak terlalu konsumtif dibandingkan dengan remaja sekarang yang sangat dipengaruhi oleh media.

     Hal-hal tersebut menunjukan bahwa sangat diperlukannya peran orang tua dalam menjaga dan membimbing anak-anak. Orang tua seharusnya dapat memilihkan makanan yang baik untuk anaknya. Selain itu orang tua juga harus bijak dalam memilihkan permainan untuk anak-anak. Jangan sampai perkembangan anak menjadi tidak optimal karena kurangnya perhatian orang tua. Begitu juga dalam perkembangan remaja, orang tua harus tetap membimbing anaknya agar tidak terjebak dalam pengaruh yang tidak baik. Jika orang tua dapat menjalankan perannya dengan baik, tentu hal-hal yang tidak diinginkan dapat terhindari.

4 September 2013

Dampak media dan dampak merokok bagi perempuan (Gusti Andini)

Media adalah salah satu sumber informasi yang utama. Banyak sekali macam macam media yang disediakan. Seperti halnya media elektronik, salah satunya adalah media televisi.
Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa yang memiliki fungsi untuk memberikan informasi, medidik, menghibur, dan mempengaruhi.  Umumnya, acara yang ditayangkan di televisi saat ini dan dahulu berbeda, saat ini lebih banyak berdampak negatif dibanding mendidik. Seperti halnya memperlihatkan gaya hidup yang tidak sehat. Banyak sekali acara televisi yang memperlihatkan peremupuan berprilaku tidak baik. Salah satunya adalah merokok. Ini membuat efek yang tidak baik terutama bagi kalangan remaja.

Masa remaja adalah masa di mana mereka ingin mencoba coba. Dengan adanya tayangan tersebut dapat mempengaruhi persepsi, pandangan maupun sikap mereka. Remaja merasa bahwa hal merokok itu merupakan suatu prilaku yang tidak asing. Akhirnya mereka mencoba tanpa berfikir panjang.

Biasanya ini juga terjadinya karena adanya faktor lingkungan. Dimulai dari hanya untuk mencoba-coba dan pada akhirnya menjadikan suatu gaya hidup. Gaya hidup seperti inilah yang berdampak buruk terutama bagi perempuan sebagai pencandu rokok. Yang kita ketahui dampak tersebut bisa merusak masa depannya karena perempuan pasti akan mengandung dan menjadi seorang ibu. Banyak dampak yang akan terjadi yang disebabkan oleh merokok, diantaranya merusak fungsi reproduksi, kesuburan seorang perempuan bisa terganggu, kualitas sel telur menjadi buruk dan yang paling fatal bisa mengakibatkan cacat fisik luar dan dalam bagi janin.

Bagi para perempuan masih kah anda tetap ingin menkonsumsi rokok?

4 September 2013

Perkembangan Zaman, Perubahan Pola Hidup dan Penyakit (Priskila Shela Habibuw)

     Permainan seperti congklak, bola bekel, lompat tali, pasti tidak asing lagi bagi anak perempuan yang lahir sebelum tahun 2000. Saya teringat ketika saya masih duduk di bangku SD, permainan-permainan tersebut masih dimainkan di sekolah pada jam istirahat. Tidak hanya di sekolah, saat sore hari tiba, saya dan teman-teman saling mengunjungi rumah salah satu teman setiap harinya secara bergantian, agar bisa memainkan permainan tersebut. Saat ini sudah jarang sekali saya melihat anak-anak perempuan khususnya yang masih duduk di bangku SD memainkan permainan tersebut.
 Teknologi berkembang dengan pesat di abad ke-21 ini. Dengan berkembangnya teknologi, permainan anak-anak pun ikut berubah. Mulai muncul permainan salah satunya play station (PS). PS tidak hanya dimainkan oleh anak laki-laki saja, namun anak perempuan pun ikut memainkan permainan tersebut. Selain itu ada komputer dan laptop, yang fungsinya tidak hanya untuk mengetik, namun terdapat banyak permainan yang dapat dimainkan oleh anak-anak. Setelah komputer dan laptop, berkembang kembali gadget lain berupa tablet. Orangtua tidak lagi memperkenalkan permainan seperti congklak, bola bekel, lompat tali, dan permainan tradisional lainnya, melainkan membiarkan anak-anak mereka memainkan permainan pada gadget tersebut. Dampak yang terjadi yaitu, anak menjadi lebih rentan terkena penyakit obesitas, karena anak tidak banyak bergerak, hanya duduk diam selama berjam-jam untuk bermain permainan pada gadget tersebut. Selain obesitas, jika anak terlalu lama berada di depan PS, komputer, dapat berdampak pada kesehatan mata anak. Tidak heran jika zaman sekarang, banyak anak-anak yang sudah memakai kacamata.
     Selain perubahan dalam permainan, pola makan pun berubah. Anak zaman sekarang lebih rentan terkena obesitas karena anak zaman sekarang lebih sering dan senang memakan junk food. Juga potensi stroke di usia muda, karena banyak memakan makanan yang mengandung kolesterol dan lemak yang tinggi. Bahan makanan cepat saji, seperti ayam, banyak disuntik hormon, agar ayam tersebut dapat tumbuh lebih cepat, namun berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Jika terlalu banyak memakan ayam yang telah disuntik hormon tersebut, maka saat ini manusia lebih rentan terkena penyakit kanker. Bagi perempuan dapat menjadi penyakit seperti kista.
     Masih banyak lagi perubahan pola hidup dan penyakit yang terjadi seiring dengan perkembangan zaman. Kita harus pandai dalam menyikapi perkembangan zaman dan teknologi. Manfaatkan perkembangan teknologi untuk memudahkan kita dalam melakukan hal-hal yang positif. Jaga terus pola hidup sehat jika ingin sehat secara fisik dan psikologis.

3 September 2013

Tahapan Perkembangan Perempuan (Dini Rachmalia)

kali ini saya akan membahas tentang bagaimana sih perubahan-perubahan yang terjadi pada perempuan dan apa saja dampak dari media terhadap perempuan..

nah yang pertama saya akan membahas tentang perubahan-perubahan yang dialami perempuan ketika menginjak masa remaja, Tanda utama kematangan seksual pada anak perempuan adalah haid, luruhnya jaringan dari dinding rahim. Haid pertama Menarche, terjadi relatif lambat dalam tahapan perkembangan perempuan, waktu normalnya dapat bervariasi dari usia 10 sampai 16,5 tahun. ada juga yang  dinamakan perubahan sex sekunder yang meliputi tumbuhnya payudara, pinggul mulai terbentuk, tumbuhnya rambut kubis, tumbuhnya bulu-bulu ketiak dan perkembangan areolae. nah disamping perkembangan fisik yang terjadi, pada masa remaja juga terjadi perkembangan psikososial dimana pada masa ini, bagi remaja usia ini teman adalah segalanya, dimasa ini juga biasanya remaja kian jauh dengan orangtua karena merasa ingin mandiri dan mencoba hal-hal baru. baginya hanya teman lah yang mengerti kemauannya saat ini dan hanya temanlah yang sepaham dengan dirinya. inilah yang memunculkan konflik dengan orangtua.

setelah peran orangtua dan teman, ada pula peran media terhadap remaja perempuan, namun dampak media lebih banyak merugikan, yaitu di media saat ini lebih menampilkan hal-hal yang tidak bermanfaat bagi remaja, mulai dari program tv yang ditayangkan lebih sering menampilkan remaja yang berpacaran, membantah orangtua dibandingkan dengan tayangan yang menyajikan program pengetahuan yang bisa menambah wawasan bagi remaja. dampak media lainnya yang merugikan yaitu lewat media lah remaja perempuan mengikuti pola hidup yang konsumtif dan lebih memperhatikan penampilan contohnya cara berpakaian, cara berdandan dan lebih memperhatikan bentuk tubuh. dari media ini lah yang memberikan contoh pola gaya hidup yang tidak baik bagi remaja perempuan saat ini, dengan demikian peran orangtua sangat penting bagi pertumbuhan remaja…

31 Agustus 2013

From Girl to Woman (Prisco Wirawardhana)

Pertanyaan pertama untuk membuka tulisan saya hari ini adalah dari mana perempuan diciptakan?? Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita tidak terlepas dari proses pembuahan antara sel sperma dan sel telur yang matang. Kedua sel tersebut melebur dan menjadi sel zigot pada tuba falopi kemudian bergerak menuju rahim wanita. Dalam perjalanan menuju dinding rahim, sel zigot mengalami pembelahan dimana terdapat proses crossing over yang merupakan proses penting dalam menentukan jenis kelamin dari bayi tersebut. Kemungkinan laki-laki dan perempuan dalam proses crossing over adalah 50:50. So, jangan terlalu dipaksakan yah untukjenis kelamin tertentu, semua sudah ada yg atur.

Zigot terus mengalami perkembangan dan mengalami organogenesis atau pembentukan organ-organ yang diperlukan oleh janin untuk hidup. Sekitar 4 sampai 5 bulan janin dapat diketahui jenis kelaminnya apakah itu laki-laki atau perempuan. Untuk mengetahui jenis kelamin janin, dokter dapat menggunakan USG. Setelah 9 bulan janin dalam rahim ibu, janin mulai dikeluarkan melalui proses melahirkan. Janin yang sudah keluar dari rahim tersebut dinamakan bayi. Welcome to the world baby…

Oke, karena judulnya from girl to woman, kita tentukan bahwa bayi itu perempuan. Bayi perempuan biasanya lebih tahan dibandingkan bayi laki-laki. Pada usia 1-16 bulan, biasanya tidak terdapat perbedaan antara bayi perempuan dengan bayi laki-laki. Perbedaan mungkin hanya pada tinggi dan berat badan antara bayi laki-laki dan perempuan. Perbedaan perkembangan antara perempuan dan laki-laki biasanya muncul pada usia 3 tahun, dimana pada masa ini perempuan tidak lagi disebut sebagai bayi tetapi toddler. Toddler perempuan cenderung lebih pasif dibandingkan laki-laki. Pemilihan mainan sesuai jenis kelamin yang mungkin menjadi penyebab perbedaan tersebut. Pada usia tersebut, toddler mulai belajar tentang pembelajaran gender dari kedua orang tuanya.

Memasuki usia 5-12 tahun, anak-anak masuk pada dunia pendidikan dan orientasi sosial bukan hanya pada keluarga tetapi juga pada teman sebaya. Hingga pada usia 12-16 tahun, pengaruhi keluarga pada remaja perempuan mengalami penurunan yang signifikan. Remaja perempuan lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebayanya dan mulai tertarik dengan lawan jenisnya. Selain terjadi perubahan kehidupan sosial, remaja perempuan juga mengalami perubahan fisik, yaitu masuk pada masa pubertas. Remaja perempuan mengalami pubertas pada usia sekitar 12-14 tahun, dan pada masa ini jangan heran bila melihat pertumbuhan remaja wanita jauh lebih pesat dibandingkan dengan pria. Remaja perempuan mulai mengalami perubahan fisik seperti payudara membesar, tumbuh bulu diketiak dan pada alat kelamin, pinggul membesar, serta mengalami menstrurasi pertama yang disebut menarche.

Pada usia 20-30 tahun, remaja perempuan tidak lagi dikatakan perempuan namun perempuan telah berganti sebutan yaitu wanita. Wanita dalam arti bahwa ia sudah dapat menjadi ibu, melahirkan, dan siap berkeluarga. Wanita juga lebih matang dalam segi psikologis maupun fisik. Pada masa tersebut wanita akan berpisah dengan keluarganya dan membentuk keluarga baru. Usia 30-40 adalah usia penentu apakah wanita bersinar pada dunia kerja atau bersinar pada dunia rumah tangga. Wanita juga dapat memilih untuk sukses pada dunia kerja dan dunia rumah tangga apabila wanita dapat membagi waktu, dan memiliki kepribadian yang dewasa. Usia 50-60 kekuatan, kebugaran seorang wanita mengalami penurunan, wanita mulai mengalami menopause, dimana wanita berhenti mengalami menstrurasi. Sampai usia 70-80 tahun, pada masa inilah wanita mulai melihat sebuah kilas balik kehidupannya untuk menerima segala peristiwa yang terjadi dan menurunkan pengalamannya kepada perempuan-perempuan yang akan berkembang menjadi seorang wanita.

3 September 2013