Laki-laki sah-sah saja merokok, bagaimana dengan perempuan? (Ivonne Tjendra)

     Mungkin banyak dari kita yang masih mengacu pada pola pikir bahwa kaum pria sah-sah saja atau lebih mendapatkan toleranasi bila merokok. Namun bagaimana dengan kaum perempuan? Apakah anggapan tersebut berlaku bagi kaum perempuan? Sayangnya masih banyak diantara kita yang masih menganut pola pikir seperti itu, mungkin diantara kita menganggap bahwa perempuan yang merokok adalah perempuan yang 'nakal' atau sering dikaitkan dengan hal-hal negatif. Namun sebenarnya 'nakal' atau tidaknya seorang perempuan tidak dapat hanya diukur dari aktivitas merokok yang ia lakukan. Seharusnya masih banyak pertimbangan-pertimbangan lainnya yang bisa kita pikirkan mengenai perempuan tersebut. Misalnya saja, kita diharapkan bisa menggambarkan seseorang dari pergaulannya. Walaupun seorang perempuan merokok namun ia bergaul dengan orang-orang yang baik dan positif hal tersebut akan berpengaruh dengan kepribadiannya. Merokok jika lihat selain dari sisi norma, dapat dilihat dari sisi kesehatan pula. Merokok tentu tidak dianjurkan pada perempuan, karena perempuan memiliki kodrat sebagai ibu nantinya, tentu hal ini yang akan mengggangu tugasnya untuk menjadi seorang ibu. Jadi merokok bukan saja mengenai permasalahan norma saja tapi juga merupakan permasalahan kesehatan yang kiranya lebih penting.

4 September 2013

Remaja di mata perempuan (Fera Lumumba Tampubolon)

Apakah perempuan mengalami perkembangan? Tentu saja! Setiap makhluk hidup di dunia ini juga mengalami perkembangan di hidup mereka. Namun apakah perkembangan setiap makhluk, khususnya manusia selalu terlaksana dengan baik? Hmmm saya rasa tidak. Setiap orang memang mengalami perkembangan di dalam hidupnya, namun tidak semua orang dapat mengalami perkembangan tersebut dengan baik dan normal.
Menurut saya semua masa perkembangan itu sangat rentan dan sangat berharga bagi dirinya sendiri di masa yang akan datang. Jika tidak berjalan seperti seharusnya, yah mungkin saja akan menimbulkan efek buruk dimasa yang akan datang. Efeknya bisa psikis dan psikologis loh. Jadi jangan meremehkan setiap masa perkembangan yang dilewati.

Walaupun semua masa perkembangan itu penting bagi individu, saya lebih tertarik pada masa perkembangan ketika individu sedang menginjak masa remaja. Kenapa? Ya karena pada saat itulah individu mulai membentuk identitasnya sendiri. Kalau salah dalam membentuk identitas dirinya, tentu akan bermasalah pula untuk masa depannya nanti.
Kalau dilihat remaja sekarang, dari usia kira-kira 11 sampai 20 tahun, mungkin sangat berbeda dengan masa remaja di beberapa tahun yang lalu. Menurut saya, remaja sekarang sudah memiliki "tuntutan hidup" yang lebih tinggi ketimbang remaja dulu. Kenapa "tuntutan hidup"? Yah kita dapat melihat dari beberapa fenomena di sekeliling kita bahwa remaja sekarang (khususnya di kota) harus memiliki minimal satu smart phone, harus memiliki model baju yang "up to date" biar jangan di bilang "kampungan", bahkan tidak sedikit remaja yang harus merogoh sejumlah uang orang tuanya untuk mendapatkan sesuatu yang berbeda dari teman-temannya agar dianggap lebih istimewaa...

Sebenarnya baik ga sih perubahan remaja dulu dan sekarang?! Menurut saya ada baik dan buruknya. Kalau baiknya, yah mungkin dengan memiliki berbagai macam gadget remaja bisa lebih tau perkembangan jaman dan arus modernisasi, tapi kalo kebawa arus yang kenceng sih bisa2 tenggelam dan itu pasti bahaya kan? Hehe
Atau juga khususnya buat remaja perempuan yang mungkin juga selalu up to date dengan perkembangan jaman, misalnya seperti model pakaian yang harus terbaru (padahal belum tentu cocok buat dirinya) gadget terbaru (yang sebenarnya hanya sebagai pelengkap, namun berubah jadi kebutuhan pokok) atau pacar yang selalu baru biar di sebut sebagai "cewe" populer dan di bilang "laku". Apakah semuanya itu harus diikuti oleh seorang remaja? Hai girlsss..jangan mudah kebawa arus yah! Belom tentu jadi perempuan "populer" dan "istimewa" menurut kamu itu baik untuk kamu dan masa depan kamu nanti. Apapun yang kamu lakuin sekarang, harus melihat dampaknya untuk dimasa yang akan datang. Jangan sampai menyesal yah girlsssss

4 September 2013

Women Psychology: Growing to be a beautiful sane in this world :) (Vivian Amelia)

Hello, we meet again!
Today we will be talking bout women.

     As we borned and live in this world, we will not stay too far from the word "grow" and "mature" or anything else you describe. As long as it makes us still exist and alive in this amazing world.
Well, women who are reading this article, please take a note in the quotes below. :)

    "To all girls that think you're ugly because you are not a size 0,
You are the beautiful one, it's society who's ugly." (Marilyn Monroe)

That was the quote that Marilyn made, she, definitely is one of the most beautiful women.

What has made us beautiful not always connected to our body image or physical-related images.
What really had made us a beautiful women, is what we've learned in the process of growing more mature and mature.
The development of women is truly such an amazing and beautiful things that God ever created.
If there was no women, there is no each of us could ever lived and no such evolution-things will exist, no human being records and history like nowadays.

So if you are a woman, please, take a note to yourself, you are beautiful and you are the whole world-living history maker!
You shouldn't let people step on you, must have a lot of confidentiality for exist as a woman.

     But to be a real woman, there are many things you should fulfill and overcome.
Find a real identity of woman in your heart. Well, not every woman is a woman although they are physically so. Well, you understand what I mean right?
:)

     In order to be a beautiful woman, we must protect, love and being confident of ourselves!
First thing is, you must really know how to love yourself before others could love you.

Well, like me. I sometimes could feel guilty of something I have or have not do to myself.
 You got it, right girls?
 No, never do something you will be regretting of someday.
And never do things that you don't know what for.
Have some commitment and purpose in this life, women!

     Take charge of your life, and start living the days!
No, not for the days that you didn't know the reason why you've went through.

Baby, take a look at yourself, there is always a reason why God had created you.

I know, not everything we wish for in this life will came true.
Do you know why it happens so?
Because sometimes, we didn't really know what's the best.
So don't be afraid and have no doubts,
Just let it flow, and doing the best.
We will learn from everything that we choose.
There's no ever such a bad life and bad paths.
But there is always hope. And love.

     Have faith in you, women.

4 September 2013

Role of Parents dan Physical Health (Ratna Sari Dewi)

 Ini pertama kalinya saya menulis di blog, untuk mata kuliah psikologi perempuan pertemuan kedua ini saya tertarik membahas Role of Parent, pola asuh , dimana orang tua zaman sekarang memiliki kesibukan diluar mengasuh anak, dengan kata lain banyak orang tua tidak menomorsatukan menyediakan waktu untuk mendidik anak. Sebagaian dari mereka hanya menyediakan fasilitas yang untuk anak-anak mereka (seperti tablet, psp, tablet) namun tidak meluangkan waktu. Hal ini dapat mengakibatkan  physical diseases, seperti obesity dan physical disease. Sebab anak-anak tidak mendapatkan pendidikan nonformal dirumah. Mereka jarang melakukan kegiatan di luar ruangan, sehingga mengakibatkan obesitas dan penyakit-penyakit lainnya, mereka menghabiskan waktu dengan bermain dengan tablet, mereka bisa menemukan apa saja di dalamnya, ini yang menjadi salah satu yang mengakibatkan anak-anak menggunakan hampir seluruh waktunya dengan bermain tablet. Trend Mobile Internet diibaratkan sebuah medan magnet yang dapat menggaet siapapun. Kekayaan aplikasi serta fiturnya membuat siapa saja saling tertarik mendekatkan diri kesana. Aneka informasi dan hobby bisa ditemukan hanya dengan ‘tarian jemari’. Beragam aplikasi, berpuluh sosial media serta tanpa terasa semua itu lengkap dalam sebuah genggaman. Aktifitas online menggunakan smartphone kian hari kian marak. Jadi bukan keheranan lagi manakala melihat sebuah keluarga duduk dalam satu meja di sebuah tempat makan tetapi mereka tak saling bicara, mereka lebih asyik dengan gadgetnya masing-masing.
     Di samping itu banyaknya tersedia junkfood dan anak-anak saat ini mau laki-laki ataupun perempuan gemar sekali mengkonsumsinya, disamping rasanya enak, juga praktis. Sehingga menimbulkan gangguan kesehatan seperti hipertensi, jantung, asam urat, diabetes militus tipe 1, kolestrol, gagal ginjal, dan masih banyak penyakit lainnya. Tidak adanya perhatian khusus dari orangtua, betapa bahayanya mengkonsumsi junk food, ataupun makanan siap sedia, yang jelas tidak baik untuk kesehatan.

     Yang menjadi perhatian khusus untuk anak-anak perempuan yang mengkonsumsi junk food maupun junk food, banyak dari mereka tidak menyadari betapa berbahayanya mengkonsumsinya secara berlebihan, disamping mengalami obesitas, juga mengakibatkan tumbuhnya tumor disekitar payudara. Namun apakah sebagian dari mereka sadar bahwa makanan-makanan siap saji tersebutlah yang mengakibatkan timbulnya tumor tersebut, beberapa ayam cepat saji tersebut mengandung esterogen, dimana Estrogen adalah hormon wanita yang bisa merangsang haid datang lebih cepat. Estrogen atau oestrogen merupakan sekelompok senyawa steroid yang berfungsi terutama sebagai horman seks wanita. Hormon ini menyebabkan perkembangan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, seperti payudara, penebalan endometrium, dan pengaturan siklus haid. oleh karena itu diperlukan peran orangtua untuk mengontrol pola perilaku dan kebiasaan anak mengkonsumsi junkfood  yang berlebihan, banyak menimbulkan kerugian. Komunikasi yang baik antara anak dan orangtua juga sangat diperlukan agar anak bisa bertanya dan bebagi.

4 September 2013

Perempuan dapat Mengandung, Sebuah Anugerah dan Pilihan (Hertha Christabelle)

Perempuan dapat mengandung seorang janin.. Itu keistimewaan seorang perempuan.. Tapi apakah hal tersebut anugerah? Atau malah menjadi beban?
Banyak perempuan yang sangat bahagia bila suatu saat bisa menjadi seorang ibu.. Namun di sisi lain, (di luar kasus pemerkosaan) ada pula perempuan-perempuan yang malah merasa tidak bahagia saat mengetahui dirinya mengandung.. Hingga tega mengugurkan janinnya atau membuang anaknya..

Perbuatan itu tidak bsa begitu saja kita hakimi.. Karena bagaimanapun juga hal itu bergantung keadaan si ibu dan lingkungan sekitarnya..

Menjadi ibu tidaklah mudah.. Butuh tanggung jawab, kesabaran, dan cinta yang tidak ada habis-habisnya..
Oleh karena itu menjadi ibu butuh persiapan yang matang baik psikologis maupun fisiologis..
Untuk fisiologis, calon ibu tidak boleh merokok, menjaga asupan gizi, serta menghindari obat-obatan terlarang dan minuman keras guna menjaga kesuburan dan mempersiapkan kehamilan.. Terlebih bila telah tumbuh janin dalam perut ibu..

Untuk psikologis, calon ibu harus siap bertanggung jawab untuk mengurus dan merawat bayi..

Selain itu, tidak bisa dipungkiri keadaan ekonomi juga harus siap.. Butuh biaya yang tidak sedikit untuk merawat seorang bayi..

Sudah banyak di sekitar kita para ibu yang penuh kasih dan perjuangan untuk memenuhi kebutuhan anaknya.. Dan sebagai perempuan muda yang belum menjadi ibu jangan pernah mencemarkan peran mulia seorang ibu..
Menjadi ibu adalah berkah dan pilihan, bukan kecelakaan..

Semua hal di atas tentunya tidak semata-mata hanya menjadi tanggungan ibu.. Masih ada ayah yang juga harus turut serta berbagi tanggung jawab.. Baik mempersiapkan kebutuhan ekonomi, membantu ibu melewati masa kehamilan hingga mengurus bayi..
Lingkungan sekitar (termasuk keluarga) juga turut berperan memberikan dukungan yang positif bagi para calon ibu dan bayi..

4 September 2013

RISK TAKING BEHAVIOR PADA PERUBAHAN REMAJA (Monica Teny)

Usia remaja seseorang diawali dari usia 13-19 tahun, mereka akan mengalami berbagai tahap perkembangan pada dirinya yang disebut pubertas atau usia kedewasaan yang diawali dengan masa peri-puberty pada usia 8-10 tahun hingga 15-17 tahun).
Pada masa pubertas ini remaja akan mengalami perubahan pada fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Pada wanita pubertas ditandai dengan menstruasi pertama (menarche), sedangkan pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah.
Masa pubertas merupakan salah satu masa yang sulit untuk dilewati oleh remaja, karena mereka memasuki tahap baru dalam kehidupannya, begitu yang saya rasakan, seperti dimana awalnya saya merasa stress, bingung, dan khawatir yang berlebihan saat mengalami menstruasi pertama saya. Saya merasa risih, tidak dapat bergerak bebas, dan takut untuk berdiri di depan banyak orang atau berpergian. Saya hanya berdiam diri di rumah dan tidak berani untuk berpergian, karena kekhawatiran saya yang begitu besar pada menstruasi pertama saya. Maka itu menurut saya perlu adanya dukungan dari lingkungan sekitar, terutama dari keluarga untuk membantu remaja dalam melewati masa-masa pubertasnya, masa-masa baru yang belum pernah dialaminya.
Perubahan yang dialami remaja pada masa ini tidak hanya terjadi pada physical changes (perubahan fisik), tetapi juga terjadi perubahan pada identity development, dimana mereka menjadi suka mencoba berbagai macam hal baru, mulai dari hal positif hingga negatif. Maka itu pada masa ini perlu adanya kontrol dari lingkungan terdekat agar tidak terjerumus ke perbuatan dan pergaulan yang tidak baik atau salah seperti narkoba, minum alkohol, free sex, rokok, dan lain-lain. Selain itu juga terjadinya perubahan pada relationship, mereka menganggap teman adalah hal yang utama. Sehingga tidak heran pada masa ini mereka lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman-temannya daripada bersama keluarganya.
Berhubung dengan masa pubertas yang menimbulkan perubahan-perubahan yang dialami pada diri remaja, rentang menimbulkan terjadinya risk taking behavior yang merupakan suatu perilaku beresiko pada anak wanita dan laki-laki untuk mencoba berbagai hal atau kegiatan baru (yang mereka anggap unik/aneh).  Begitu juga pada diri saya, dimana saat saya mengalami masa pubertas, banyak hal-hal atau kegiatan baru yang ingin saya ketahui dan coba, seperti merokok. Berhubung orang tua saya tidak mengijinkan saya untuk mencoba menghisap “nikmatnya” rokok, tetapi rasa penasaran dan keingintahuan saya yang besar untuk mencobanya, dan saya merasa saat itu orang tua saya kurang memberikan saya kontrol, dampingan, dan arahan mengenai bagaimana seharushnya saya bersikap dalam melewati masa-masa sulit saya ini, saya rela untuk membohongi kedua orang tua saya dengan meminta uang jajan untuk dibelikan rokok dan mencobanya. Dan kini setelah saya mempelajari Psikologi Perempuan pertemuan ke-dua ini, saya menyadari memang sangat dibutuhkannya peran orang tua atau lingkungan sekitar untuk mendampingi, memantau, dan mengontrol remaja (terutama saat baru mengalami masa pubertasnya), karena seperti yang saya alami jika rasa penasaran yang lebih besar daripada besarnya kontrol dan dampingan orang tua atau keluarga, dapat membuat remaja salah langkah dan rela melakukan hal-hal yang tidak baik untuk mencapai atau memenuhi rasa keingintahuannya, terutama disaat masa-masa baru yang baru dialaminya (pubertas).

4 September 2013