Peran Tunggal?? (Venty Nathalia)

     Dalam Psikologi Perempuan, dikenal salah satu istilah yang disebut perempuan berperan ganda. Contoh perempuan berperan ganda adalah peran seorang perempuan sebagai isteri bagi suaminya, ibu bagi anak-anaknya, dan peran sebagai perempuan yang memiliki karir di luar rumahnya. Meskipun istilah tersebut lebih tepat dikatakan sebagai peran majemuk, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa istilah tersebut telah melekat pada masyarakat.
     Pada dasarnya, perempuan sebagian besar memiliki lebih dari satu peran. Sebagai contoh, perempuan yang belum menikah saja memiliki setidaknya dua peran, yaitu peran sebagai mahasiswa dan anak. Namun, adakah perempuan yang memiliki peran tunggal?
     Pada suatu hari, saat penulis sedang menunggu antrian untuk ke dokter, terdengar suara nenek paruh baya yang sedang seru bercerita kepada perempuan di sebelahnya. Nenek tersebut mengeluarkan keluh kesahnya kepada perempuan tersebut. Ternyata, nenek tersebut baru beberapa hari kemarin dirampok oleh para penjahat sehingga kakinya tertusuk pisau. Nenek tersebut juga diancam akan dibunuh oleh perampok itu. Hampir seluruh hartanya diambil oleh perampok itu. Saat ditanya oleh perempuan itu di mana anak-anaknya? Nenek tersebut menjawab bahwa ia tidak memiliki orang tua, suami, ataupun anak. Nenek tersebut hidup sebatang kara. Nenek itu menceritakan kisahnya kepada hampir setiap orang yang ada di dekatnya. Berkali-kali nenek tersebut mengatakan bahwa ia bukanlah orang biasa, orang-orang telah salah menilai dia. Menurutnya, dia adalah sosok yang luar biasa sehingga bisa mengubah manusia menjadi seekor kucing. Tiba-tiba perempuan di sebelah penulis bertanya, “Gila kali ya.” Penulis hanya menjawab dengan senyum. Tidak adil rasanya apabila belum apa-apa mengatakan bahwa nenek tersebut gila. Banyak faktor sebenarnya yang bisa membuat nenek tersebut berkata seperti itu. Sungguh miris melihatnya.

     Satu yang pasti, melihat peristiwa tersebut penulis mendapatkan nilai yang dapat dipetik. Penulis membayangkan, betapa sulitnya apabila kita hidup di dunia ini bila hanya sebatang kara, hanya bertanggung jawab pada diri sendiri, tidak ada tujuan yang hendak dicapai. Dicaci maki sana sini, dicibir, bahkan tidak diakui keberadaannya. Penulis juga menyadari bahwa berapapun peran yang harus dijalani, hidup tetaplah hidup, nikmati dan jalani semampu yang penulis bisa. Sebuah nilai yang bisa dipetik oleh penulis dari peristiwa di sekitarnya. 

6 September 2013

Sekilas tentang homoseksualitas (Yanhardi Chandrawan)

Homoseksual merupakan orientasi seksual yang ditujukan ke sesama jenis kelamin. Kata “homo” yang menyebar di masyarakat luas adalah julukan yang hanya ditujukan kepada kaum lelaki yang menyukai lelaki juga, hal ini bukannya sama sekali salah, tetapi memiliki pergeseran arti. Agar pembaca tidak bingung ketika mengikuti tulisan ini, perlu diketahui bahwa homoseksual adalah sebagaimana dijelaskan pada kalimat pertama paragraf ini. Kemudian homoseksual dibagi menjadi dua jenis, yaitu gay dan lesbian. Gay adalah lelaki yang orientasi seksualnya juga kepada lelaki. Lesbian adalah wanita yang oritentasi seksualnya adalah wanita.
Mungkin kalian jarang menemui kaum homoseks di kehidupan sehari-hari. Kemungkinan terbesar yang terjadi adalah karena mereka cenderung menutup diri. Karena seperti yang kita tahu, penolakan terhadap kaum homoseksual sangat besar di sini. Baik karena agama ataupun penolakan karena agama. Mereka kemudian menjadi takut akan dikucilkan dari pergaulan, bahkan kehidupan, jika orang-orang disekitar mereka mengetahui bahwa mereka adalah homoseksual. Bahkan orang-orang yang pernah menyayangi mereka–katakanlah orang tua, bisa saja mengusir mereka dari rumah karena penolakan yang dilakukan. Apakah ini adil bagi mereka? Apakah mereka memang pantas mendapatkannya? Salah satu ucapan yang sering terlontar ketika melihat kaum homoseksual mungkin adalah “Kok bisa sih?”. Belum ada penelitian ilmiah yang telah menemukan 100% penyebab homoseksualitas, semua masih beruba probabilitas, dan satu dari sekian banyak kemungkinan. Sebutkanlah ada faktor biologis, psikologis, sosial, dan lainnya. Salah satu penelitian yang terbaru adalah bahwa ditemukannya kesimetrisan, atau kemiripan pada otak lelaki gay dengan otak perempuan heteroseksual (orientasi seksual normal). Juga pada otak perempuan lesbian dengan otak lelaki heteroseksual. Untuk lengkapnya silahkan baca artikel ini (http://news.liputan6.com/read/190420/riset-otak-gay-berbeda)
Namun bukan berarti kaum homoseksual di Indonesia tidak memliki harapan hidup sama sekali. Terdapat sebuat lembaga bernama LGBT Indonesia (Lesbian Gay Biseksual Transgender Indonesia) yang merupakan komunitas dari kaum homoseks, biseks, dan transgender, website mereka bisa dilihat di sini (http://lgbtindonesia.org/main/). Beberapa orang Indonesia juga telah bisa menerima keberadaan kaum homoseksual, tetap menganggap mereka selayaknya manusia normal dan bersosialisasi dengan normal juga. Mereka telah menganggap orang-orang homoseksual sama derajatnya dengan manusia normal lainnya. Lalu pertanyaannya: Apakah kita harus mendukung homoseksualitas? Kalau untuk saya pribadi, jawabannya adalah tidak. Saya menerima keberadaan homoseksual, dan saya tidak berkeberatan sama sekali untuk berteman, bersosialisasi, bekerja, mempekerjakan, bertetangga, makan bersama, duduk bersebelahan dengan kaum homoseksual. Namun bukan berarti saya mendukung agar anak-anak bangsa kita menjadi homoseksual. Sebisa mungkin hindari hal ini, jangan terpengaruh oleh lingkungan, ataupun dikendalikan oleh trauma masa lalu. Namun rencana Tuhan siapa yang tahu, beberapa orang terlahir secara alamiah menjadi homoseksual, dan tidak bisa diganggu gugat lagi. Karena itu, para pembaca yang baik hatinya, bukannya kita harus mendukung adanya homoseksual. Tetapi yang harus kita lakukan adalah menerima mereka yang telah menjadi homoseksual, jangan memperlakukan mereka berbeda. Perlu diperhatikan juga jika kalian ingin memberikan mereka perlakuan khusus. Ada kemungkinan mereka akan tersinggung karena merasa diperlakukan berbeda, meskipun itu berarti diperlakukan dengan lebih baik dibandingkan orang lain. Semua manusia adalah sama derajatnya di mata Tuhan, karena itu janganlah memandang rendah saudara kita sendiri, karena Sang Pencipta saja tidak melakukan itu.

5 September 2013

“Hanya” ibu rumah tangga?? (Evy)

Dalam masyarakat, jika seorang ibu yang bekerja mengurusi rumah tangga dalam kesehariannya ditanya mengenai apa profesinya, biasanya mereka menjawab “hanya seorang ibu rumah tangga”. Tidak jarang juga mereka menjawabnya dengan nada minder karena merasa pekerjaannya tidak bergengsi dibanding pekerjaan-pekerjaan lainnya. Banyak juga yang mengasumsikan menjuadi seorang ibu rumah tangga karena dulunya tidak menempuh pendidikan yang tinggi. Tetapi pada kenyataannya, seorang wanita yang bergelar pun bisa memilih untuk menjadi seorang ibu rumah tangga saja.
Di Indonesia, pekerjaan sebagai ibu rumah tangga selalu dianggap bukanlah pekerjaan bergengsi. Banyak orang tidak menyadari dan bahkan ibu rumah tangga itu sendiri tidak menyadari betapa hebat pekerjaan tersebut, betapa mulia pekerjaan tersebut, dan betapa banyaknya orang yang membutuhkan seorang ibu rumah tangga.
Mengapa hebat? Seperti yang kita lihat dalam keseharian. Banyak orang menjual jasa yang mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti jasa laundry, juru masak, house keeping, supir, dokter pribadi, psikolog pribadi, penjahit, perawat, dsb. Bukankah itu yang kurang lebih dikerjakan seorang ibu rumah tangga bagi anggota keluarganya? Seorang ibu rumah tangga tidak perlu mengikuti pelatihan khusus dalam suatu bidang tetapi dapat memberikan jasa itu.
Mengapa mulia? Seorang ibu rumah tangga merangkap semua pekerjaan tersebut bagi anggota keluarga, dengan ataupun tanpa diminta oleh anggota keluarga. Seorang ibu rumah tangga juga tidak pernah meminta bayaran untuk jasa yang dilakukannya, bahkan mereka kebanyakan tidak menyadari betapa bergunanya mereka bagi keluarga karena persepsi yang ada pada masyarakat adalah itu semua sudah menjadi kewajiban seorang ibu.
Jika pekerjaan menjadi seorang ibu rumah tangga sudah tidak ada, barulah banyak orang menyadari betapa membutuhkan seorang ibu rumah tangga.
Jadi, ibu rumah tangga adalah sebuah pekerjaan hebat yang tidak kalah bergengsi dengan pekerjaan-pekerjaan lainnya, dan para ibu-ibu rumah tangga seharusnya lebih bangga menyebutkan pekerjaan mereka sebagai ibu rumah tangga ketika ditanya.

5 September 2013

Sides of Women (Agnes Stephanie)

     Berbicara mengenai perempuan tidak lepas berbicara mengenai perkembangan yang terjadi di sepanjang kehidupan yang dilalui. Psikologi perempuan tidak hanya membahas mengenai ranah psikis saja namun perkembangan fisik juga menjadi hal yang perlu mendapatkan perhatian lebih pada perempuan.
     Pertemuan di kelas psikologi perempuan minggu lalu membahas perkembangan fisik, kognitif, dan psikososial pada perempuan. Perempuan mengalami sejumlah perubahan yang cukup signifikan pada saat memasuki usia dewasa. Perempuan pada saat memasuki masa pubertas akan mengalami menstruasi . Tahapan ini adalah tahapan yang akan dilalui oleh setiap perempuan. Pada umumnya perempuan akan mengalami menstruasi pada rentangan usia 12 sampai 14 tahun. Apabila perempuan tidak mengalami menstruasi sampai usia remaja akhir, maka harus ada tindakan cepat memeriksakan diri ke dokter. Hal tersebut dilakukan karena untuk mencegah penggumpalan darah menstruasi yang akan menyebabkan munculnya penyakit lain.
     Dalam kelas juga membahas masalah tes keperawanan yang direncanakan sebagai salah satu tes masuk ke sekolah menengah atas. Banyak pro dan kontra terhadap rencana ini. Secara umum memang tes keperawanan ini terlihat tidak masuk akal. Pembicara di kelas minggu lalu mengungkapkan bahwa sampai sekarang belum ada alat atau tenaga medis yang dapat membedakan robeknya atau terkoyaknya selaput dara akibat terjadinya penetrasi atau karena hal lain. Apabila tes ini tetap diberlakukan kepada calon siswi sekolah menengah atas dengan alasan untuk mencegah maraknya seks bebas tentu telah melanggar hak asasi perempuan dan secara tidak langsung merendahkan martabat perempuan. Sekolah atau pemerintah perlu memikirkan cara lain untuk dijadikan alternatif penyelesaian masalah pada maraknya seks bebas di kalangan remaja.

     Perkembangan pada perempuan tidak hanya berhenti pada usia tertentu. Segala aspek pada perempuan perlu diperhatikan bahkan sampai usia dewasa akhir. Pada saat perempuan memasuki masa menopause, segala aspek di dalam tubuh perempuan juga akan mengalami penurunan. Kondisi kesehatan akan mengalami penurunan sehingga perlu adanya perhatian pada pola makan dan olahraga agar perempuan pada usia dewasa akhir masih tetap dapat mempertahankan kondisi kesehatannya. Secara kognitif perempuan yang telah memasuki usia dewasa akhir juga akan mengalami penurunan. Cara yang dapat dilakukan oleh perempuan pada usia dewasa akhir untuk mengurangi kemungkinan adanya penurunan kognitif adalah dengan melakukan berbagai aktivitas yang sederhana namun rutin dilakukan. Hal tersebut dilakukan untuk membantu proses di dalam otak agar aktif bekerja.

4 September 2013

Peran Orang Tua terhadap Remaja (Laura Hutami Putri)

Perkembangan zaman saat ini, sedikit atau banyak mengubah pola asuh dari orang tua ke anak-anaknya.. Pola asuh yang diberikan orang tua akan membentuk anak dikemudian hari. Saat ibu melahirkan seorang anak dengan memilih untuk di cesar dibandingkan dengan melahirkan secara normal akan membentuk anak untuk tidak dapat belajar inisiatif saat pertama hidup diluar tubuh seorang ibu. Selain itu, pilihan orang tua dengan menyediakan gadget yang lengkap untuk anak dengan membiarkan terus bermain akan membuat anak tidak belajar untuk bersosialisasi dengan lingkungannya dan berakibat lain anak menjadi tidak ada gerak melainkan hanya duduk diam dengan gadget yang ada. Selain itu, masalah lain adalah anak akan mengalami ganguan dalam pengelihatan.Banyak hal yang menurut orang tua hal itu baik untuk anaknya ternyata banyak mendatangkan hal yang tidak baik bagi anaknya dikemudian hari..

Peran dalam pengasuhan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab ibu saja melainkan harus ada kerja sama antara ayah dan ibu dengan seimbang dalam memberikan pola asuh ke anak-anaknya. Memilih makanan yang baik juga sangat harus diperhatikan oleh orang tua. Banyak sekali makanan yang kurang baik jika dimakan dalam waku yang terus menerus. Salah satu makanan yang kurang baik jika terus menerus dimakan adalah makanan yang cepat saji. Makanan cepat saji jikan dikonsumsi terus menerus akan mendatangkan penyakit. Khusunya perempuan akan menimbulkan kanker payudara, obesitas,diabetes dan masih banyak lainnya

Peran orang tua sangatlah penting dalam tumbuh kembang seorang anak. Tidak hanya dengan menyekolahkan dengan mahal dan terbaik, melainkan memberikan waktu untuk anak dan memperhatikan hal-hal yang dilakukan anak-anaknya selagi bersamanya.

4 September 2013

Tahap Perkembangan Perempuan...(Virna Anggraini)

kali ini saya akan membahas tentang apa saja yang menjadi tahapan perkembangan perempuan, dampak-dampak perempuan perokok...

sebenarnya banyak sekali tahap perkembangan atau perubahan-perubahan yang terjadi, diantaranya adalah adanya pertumbuhan primer yaitu dimana seorang perempuan biasanya akan mengalami haid untuk pertama kali, biasanya disebut menarche, yaitu dimana seorang perempuan mengalami haid untuk pertama kalinya. dan biasanya pada tahap ini anak perempuan sangat membutuhkan sosok ibu yang selalu memberikan arahan kepada anak peremouannya. karena setelah perempuan sudah mendapatkan haid berarti perempuan tersebut sudah berpotensi hamil, jadi harus memiliki banyak pengetahuan dari orangtuanya sehingga anak tersebut tetap bisa menjaga dirinya dimanapun dia berada.

saya bercerita sedikit, saya masih ingat sekali pertama kali saya mendapatkan menstruasi saat saya sedang menginap bersama mama saya di sebuah daerah di subang. waktu itu saya dan mama saya datang ke salah satu rumah salah satu sahabat mama saya. dan pada saat itu juga salah satu orangtua dari sahabat mama saya meninggal dunia. dan kami sempat menginap disana sehari, dan ketika malam tidur saya memang sudah merasa sakit perut yang teramat sangat dari sejak pagi hari hingga menjelang saya akan tertidur. kemudian malma pun berganti dan pagi pun datang menjelang, tiba-tiba saya terbangun dan tersadar kalau tempat saya tidur merasa basah dan tidak nyaman. kemudian saya bangun dan melihat ternyata sudah banyak darah di kasur yang saya tiduri, dan saya amat merasa ketakutan. langsung saya memanggil mama saya, dan dengan keadaan bekas darah yang menembus di celana tidur saya, saya mendatangi mama saya yang pada saat itu berada di dapur. setelah itu saya mengatakan kalau saya haid. karena sebelumnya saya memang sudah dibekali pengetahuan oleh mama saya tentang apa itu haid. setelah itu semua orang yang berada di dapur pun tercengang dan saya benar-benar masih merasa cemas dengan keadaan pertama kali yang saya alami itu. setelah berganti pakaian, datang lah mama saya menghampiri saya dan memberikan saya nasihat. yang paling saya ingat adalah mama saya mengatakan "kamu sudah haid, berarti sekarang saat kamu melakukan kesalahan atau pun berbohong kamu akan berdosa dan akan dicatat oleh malaikat, lalu kamu juga harus pintar menjaga diri, karena kamu sudah bisa hamil, kalau kamu ingin menjadi perempuan yang sukses jagalah "itu" dengan baik". dan saya baru menyadarinya kalau kata-kata yang mungkin terlihat sederhana itu ternyata membuat saya memiliki prinsip yang kuat.

kemudian ada juga yang dinamakan pertumbuhan sekunder dimana yang terjadi adalah payudara bertumbuh lebih besarm tumbuhnya rambut-rambut halus dibagian-bagian tertentu, tumbuhnya bulu tangan dan kaki dan masih banyak lagi.

setelah itu tidak jarang pada jaman sekarang ini kita banyak melihat perempuan yang merokok disembarang tempat. dan dari semua perempuan yang merokok saya melihat kalau yang mereka lakukan hanya ingin semata-mata mencari perhatian dari orang lain saja. mereka hanya ingin dipandang hebat, keren dan gaya. saya pernah punya pengalaman buruk juga tentang rokok. pada saat itu kelas 3SMA dan saya memang sedang dilanda masalah keluarga yang sangat menguras pikiran saya. saya menjadi kalut dan terkadang sangat sulit berkonsentrasi. kemudian saya memiliki sahabat yang memang dari sejak dulu SMA kelas satu dia memang sudah merokok dan itu dia lakukan karena dia meniru ibunya. namun saya memang tidak pernah tertarik dengan rokok jadi walaupun saya bersahabat dengan dia saya tidak terbawa dengan kebiasaan merokoknya. tetapi saat perasaan saya sedang tidak karuan pikiran-pikiran untuk ikut merokok pun hadir. sahabat saya beberapa kali mengisap rokok didepan saya. dan akhirnya pada suatu ketika dan saat itu memang sudah kelas tiga SMA saya mencoba hal yang awalnya saya tidak pernah tertarik sedikitpun itu. saya mencoba merokok dan meminta sahabat saya mengajarkan merokok. namun lucunya setelah saya diajarkan saya memang tidak bisa meroko dan sangat tidak ahli. hanya setengah batang dari rokok yang saya habiskan. lalu beberapa hari saya berpikir kalau saya sudah kehilangan diri saya yang sebenarnya. saya pun mulai berpikir jernih dan tidak pernah lagi mengisap rokok karena saya sadar kalau itu akan merusak semua sistem yang ada di dalam tubuh saya ditambah keluarga saya adalah keluarga yang sehat karena tidak ada satupun dari orangtua saya yang suka merokok. dan yang saya rasakan pada saat saya belajar merokok adalah saya memang merasa lebih keren dan cukup dapat meningkatkan harga diri saya didepan semua teman saya namun sifatnya hanya sementara. dan saya yakin dari semua perempuan yang merokok sebenarnya mereka hanya membutuhkan perhatian dari orang sekitar. mereka pasti pernah sesekali memikirkan untuk berhenti dari hal tersebut, namun balik lagi apakah lingkungan dan diri dia cukup mendukung dia untuk meninggalkan rokok. bila dua hal tersebut tidak mendukung maka dia tidak akan pernah bisa lepas. sampai detik ini saya masih dikelilingi dengan sahabat saya yang merokok tapi karena saya memiliki pendirian yang cukup kuat untuk menahan diri saya terjerumus kedalam rokok kembali maka saya tidak pernah terpengaruh kembali. cukup satu kali dan cukup saat itu.

sebenarnya mereka semua yang merokok mengerti apa bahaya dari rokok dan apa saja kandungan yang terdapat didalamnya. namun, terkadang sulit untuk berpikir jernih saat tidak ada cukup tekad dan niat yang kuat untuk merubah itu semuaaa. pernah sesekali saya menegur teman saya yang sangat kuat merokok namun responya hanya "yaudahlah nha, toh ntr gua yang ngerasain kan". dia tidak pernah takut apa yang akan dialaminya nanti setelah dia hamil. saya pernah menjelaskannya kepada dia namun dia tetap tidak mendengarkan. kebanyakan dari perokok berat sudah sangat sulit untuk berhenti dan menjauh dari rokok. padahal bagi wanita dampaknya sangat buruk. karena akan berdampak pada anak-anaknya kelak. dan saya sangat prihatin dengan mereka semua...

4 September 2013