Bercerai, boleh atau tidak? (Evy)

Banyak orang mengatakan bahwa tidak boleh bercerai, bahkan diagama tertentu juga dikatakan tidak boleh bercerai. Namun, sebenarnya bercerai boleh atau tidak? Setelah saya mengikuti kelas Psikologi Perempuan Rabu kemarin, saya lebih mengerti tentang pertimbangan-pertimbangan dalam memutuskan untuk bercerai. Jika dari saya pribadi, jawabannya adalah tergantung situasi dan kondisinya. Situasi seperti apakah yang boleh dan tidak boleh? Sebagai contoh, jika seorang istri yang terus-menerus mengalami kekerasan oleh suaminya, dan sampai membahayakan fisik dan psikologis si istri dan anak-anaknya, maka perceraian boleh dilakukan. Karena ada alasan jika tidak bercerai, maka akan menimbulkan masalah yang lebih besar seperti luka-luka atau disfungsi fisik sampai kematian. Kemudian kapankah perceraian tidak diperbolehkan? Sebenarnya kembali lagi kepasangan tersebut. Jika perceraian hanya dilakukan semata-mata karena bosan dengan pasangan, ingatlah komitmen awal saat memutuskan untuk menikah. Mengapa memilih orang tersebut sebagai pasangan anda jika tidak dapat bertahan dengannya disaat situasi tertentu? Selain itu, anak-anak juga menerima akibat dari perceraian orangtuanya, sehingga jika anda menyayangi anak-anak anda, pertahankanlah pernikahan anda, karena orangtua secara sadar ataupun tanpa disadari, merupakan fondasi utama anak dalam membangun kehidupannya yang akan dibawa sampai kelak ketika mereka dewasa.

14 September 2013

Dampak Perceraian (Venty Nathalia)

     Akhir-akhir ini, perceraian marak terjadi di Indonesia. Apa definisi perceraian itu sendiri? Menurut Soemiyati, perceraian adalah putusnya ikatan perkawinan antara suami isteri dengan keputusan pengadilan dan ada cukup alasan bahwa diantara suami isteri tidak akan dapat hidup rukun lagi sebagai suami isteri. Banyak dampak negatif yang dapat ditimbulkan karena adanya sebuah perceraian. Salah satunya, anak yang menjadi korban.
     Saat ini, banyak media massa yang membahas tentang kecelakaan tragis yang menewaskan enam orang dan disebabkan oleh kelalaian anak berumur 13 tahun. Anak tersebut adalah korban perceraian kedua orang tuanya beberapa tahun yang lalu. Putusan pengadilan menetapkan bahwa anak tersebut diasuh oleh ayahnya. Selama beberapa tahun pasca bercerai, sang ibu sulit bertemu dengan anak-anaknya. Segala upaya telah dilakukan oleh ibu tersebut untuk bertemu dengan anak-anaknya. Namun, apalah daya sang ayah cukup egois untuk melarang anak-anaknya bertemu dengan ibu kandungnya sendiri.
     Sampai terjadinya peristiwa tragis ini, sang ibu baru memiliki kesempatan untuk merawat anaknya tersebut di rumah sakit. Di rumah sakit, sang anak tidak ingin melepaskan tangan ibunya sedetik pun hingga ibunya terus mendampinginya. Perih, pasti. Hal tersebut menandakan kerinduan seorang anak akan sosok ibu sehingga tidak mau dipisahkan lagi. Bagaimanapun, ikatan antara ibu dengan anak itu sangat kuat. Sekuat apapun seorang anak, pasti ia memerlukan kasih sayang dari ibunya terlepas dari orang tuanya bercerai atau tidak. Dalam hal ini, sang ayah juga harus tetap terlibat dalam pengasuhan. Kelalaian sang ayah dalam mendidik, menjadikan anak bebas melakukan apa saja yang diinginkan oleh anak. Karena salah pengasuhan, nyawa orang lain melayang. Terlepas nyawa tersebut hanya nyawa orang lain, tetapi tetap saja orang yang menjadi korban tersebut memiliki orang-orang yang penting bagi masing-masing keluarganya.
     Sebuah pengalaman yang mengajarkan kita semua bahwa perceraian itu sangat menyakitkan terutama bagi anak. Para orang tua sebaiknya berpikir dua kali atau bahkan jika perlu berpuluh-puluh kali dalam memutuskan untuk bercerai. Setiap individu pasti memiliki masalah, apalagi sebuah hubungan yang menyatukan dua orang menjadi satu. Namun, yang terpenting adalah bagaimana pasangan tersebut bijak dalam mengatasi masalah yang ada. Dalam keadaan emosi, tidak jarang seseorang menjadi salah dalam mengambil keputusan. Berikut beberapa alasan yang bisa dijadikan pertimbangan untuk memutuskan tidak bercerai, seperti mencari sumber masalah, introspeksi, ingat akan anak, dan komunikasi.
     Berapa pun materi yang dimiliki, tidak dapat menggantikan kasih sayang orang tua kepada anaknya. Masa depan anak menjadi taruhannya. Kemudian, sebagai anak terkadang juga suka membangkang apabila dinasehati orang tua. Apapun larangan yang diberikan orang tua, penulis percaya bahwa hal tersebut akan memberikan kebaikan baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Terlebih lagi dalam hal mengendarai kendaraan bermotor pada usia remaja. Di mana masa tersebut adalah masa yang penuh dengan gejolak.

13 September 2013

Apa yang membuat orang mengatakan wanita itu cantik, dan pria itu tampan? (Yanhardi Chandrawan)

“Wanita itu cantik” atau “Pria itu tampan” tidak kita ucapkan ke semua wanita dan pria yang kita jumpai. Masyarakat umum beranggapan bahwa setiap orang memiliki standar mereka masing-masing dalam menentukan kecantikan dan ketampanan seseorang. Wajah merupakan bagian tubuh yang paling sering kita lihat ketika kita sedang menilai seseorang. Dari wajah lah kita dapat mengatakan apakah seseorang itu cantik atau tampan, dan setiap orang memliki selera masing-masing. Namun, pada kenyataannya apakah benar begitu adanya? Apakah “selera” ditentukan oleh sesuatu yang berasal dari diri kita? Apakah wajah sajalah yang menentukan kecantikan dan ketampanan seseorang? Berikut saya akan coba mengulas tentang hal tersebut dari sudut pandang sains.
Daya tarik adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh seseorang, untuk dapat menarik perhatian lawan jenis mereka. Menurut penelitian, daya tarik seseorang ditentukan dari beragam hal, antara lain wajah, bentuk tubuh, gaya berjalan, suara, bau tubuh, dan tidak lupa juga—sumber daya atau harta. Bentuk wajah, apakah itu oval, bulat, bersiku, dan karakteristik wajah, apakah alisnya tebal, matanya bulat, berjanggut atau tidak, dipengaruhi oleh hormon. Hormon testosteron adalah hormon yang mempengaruhi kemaskulinan wajah seseorang, dan homorn esterogen adalah hormon yang mempengaruhi kefemeninan wajah seseorang. Pria akan cenderung memilih wajah wanita yang lebih feminin–dengan kata lain wanita yang lebih memiliki banyak esterogen. Sedangkan wanita akan cenderung memilih pria yang lebih maskulin–dengan kata lain pria yang lebih memiliki banyak testosteron. Hormon tersebut berpengaruh pada kesuburan dan kesehatan seseorang. Kesimetrisan wajah seseorang juga berpengaruh kepada penilaian kita mengenai keindahan wajah seseorang. Semakin simetris, maka akan semakin baik. Kemudian bentuk tubuh, saya akan lebih banyak membahas mengenai bentuk tubuh wanita. Pria menyukai wanita yang memiliki buah dada yang besar karena itu identik dengan tingkat pubertas wanita itu—jika wanita itu telah memiliki buah dada pastilah ia sudah mengalami pubertas, sehingga dapat dibuahi. Pria juga tertarik dengan pinggul yang besar, menandakan kemampuan wanita tersebut untuk melahirkan. Penelitian menunjukkan bahwa rasio yang tepat antara pinggang dan pinggul wanita adalah 7:10. Maka jika pinggang wanita adalah 7 cm, maka pinggul wanita haruslah 10 cm. Namun ditemukan juga bahwa pria juga tertarik pada wanita yang memiliki rasio 6:10 dan 5:10, bahkan meskipun 5:10 adalah terlalu kecil bagi wanita, pria masih menganggap itu menarik bagi mereka. Karena itu terkadang daya tarik tidak selalu berhubungan dengan reproduksi dan genetik seseorang, tetapi juga cara dipresentasikannya sesuatu itu. Hal itu berhubungan langsung dengan gaya berjalan. Gaya berjalan wanita yang menggoyangkan pinggul dan gaya berjalan pria yang melebarkan tangan dan mengayunkan bahu, adalah salah satu cara untuk mempresentasikan diri kita kepada lawan jenis kita. Seseorang yang merasa dirinya sedang diperhatikan oleh lawan jenisnya, akan cenderung lebih memperhatikan gaya berjalan mereka.
Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah suara. Berat atau tidaknya suara juga ditentukan oleh kadar hormon testosteron dan esterogen. Semakin banyak testosteron pada tubuh seseorang, maka semakin rendah dan berat suaranya. Begitu pula dengan esterogen, jika semakin banyak hormon esterogen di butuh seseorang, maka akan semakin tinggi dan lembut suaranya. Perlu diingat yang dimaksud tinggi atau rendahnya suara di sini tidak berhubungan dengan kemampuan nada dan tingkat oktav, tetapi lebih kepada karakteristik suara. Seperti pada wajah, pria akan lebih memilih wanita yang memiliki suara lebih tinggi dan wanita memilih pria yang memiliki suara yang lebih berat. Hal yang mengejutkan adalah berdasarkan penelitian, telah ditemukan bahwa suara wanita akan berubah seiring berubahnya siklus ovulasi atau menstruasi mereka. Ketika wanita sedang berada di puncak kesuburannya, maka suara mereka akan meninggi dibandingkan pada masa terjauh dari kesuburannya. Kemudian ada bau tubuh, yang juga menentukan daya tarik seseorang. Secara umum wanita tidak ada yang menyukai bau keringat atau bau tubuh pria. Tetapi akan berbeda ceritanya ketika wanita tersebut sedang berada dalam masa suburnya, maka wanita itu akan menemukan dirinya lebih tertarik dengan aroma tubuh pria.
Hal terakhir yang menjadi salah satu daya tarik ini sering menjadi masalah yang kontroversial dalam kehidupan sehari-hari, yaitu harta. Wanita cenderung lebih memilih pria yang memiliki harta yang berlimpah, mungkin banyak lelaki yang berdesis sinis ketika membaca ini. “Kok melihatnya hanya harta saja, dasar cewe matre”, berhati-hatilah dalam mengatakan wanita itu matre, karena hanya pria kere yang mengatakan cewe itu matre. Wanita, atau betina, memilih pria atau penjantan yang mereka anggap bisa menjadi pelindung dan memberikan kenyamanan bagi ia dan anak-anaknya, dapat menjaga mereka hingga anak-anaknya mampu meneruskan rantai evolusi. Pada binatang itu adalah kemampuan untuk bertahan hidup dan mencari makan, kekuatan kasar dari sang pejantan. Sedangkan bagi manusia adalah uang, yang diperlukan dalam banyak, bahkan sangat banyak aspek kehidupan. Kabar baiknya, bukan hanya hartalah yang menentukan mengapa wanita memilih pria. Selain faktor-faktor yang juga telah saya sebutkan di atas, banyak faktor lain juga seperti intelegensi, pergaulan, kehidupan sosial, dan kesetiaan. Karena itu bagi para pria, jika sudah sadar kalian memiliki kekurangan dalam satu faktor, penuhilah dan usahakanlah diri kalian pada faktor lainnya.

12 September 2013

Keterampilan Wawancara (Agustin Fransiska)

     Teknik wawancara banyak digunakan dibidang mana saja.  Semua orang memakai teknik wawancara dengan tujuan umum untuk memperoleh informasi. Informasi yang ingin didapat berbeda-beda. Di bidang PIO misalnya, informasi yang ingin didapatkan tentang latar belakang karyawan yang baru masuk kerja. Banyak hal yang saya pelajari di kelas teknik wawancara, mulai dari cara membina rapport dan lain-lain. Selain itu, Bu Henny menceritakan pengalaman-pengalaman yang menarik ketika beliau melakukan wawancara.
     Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan wawancara adalah menentukan subjek yang mau diwawancarai. Setelah itu, menentukan topik apa yang ingin ditanyakan dan interviewer mulai membuat pertanyaan. Selain itu, dibutuhkan peralatan tulis atau tape recorder.
     Keterampilan yang perlu diperhatikan dalam wawancara. Pertama adalah kemampuan membina rapport. Rapport merupakan dasar dari wawancara, karena disini kita mulai membina hubungan dengan klien. Membina rapport yang baik sangat penting. Karena ketika kita membina rapport dengan baik, klien akan lebih terbuka ketika bercerita. Interviewer dapat memulai dengan senyum hangat, sambutan yang bersahabat, jabat tangan, dan percakapan kecil. Interviewer juga harus memperhatikan budaya klien, misalnya budaya klien ketika bersalaman.
       Kedua adalah empati. Empati adalah kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan oleh klien. Kuncinya untuk proses empati adalah fokus kepada klien setiap saat.
     Ketiga adalah attending behavior, jadi interviewer harus memberikan klien waktu untuk menceritakan tentang diri mereka. Interviewer harus memberikan atensi. Ketika di kelas teknik wawancara, saya disuruh bu Henny untuk berpasangan dengan teman sebelah. Jadi tugas kami adalah salah satu bercerita (terserah apa saja topiknya), dan salah satu teman tidak mendengarkan (bisa bermain hp atau melakukan aktivitas lain). Ketika saya yang mendapatkan giliran untuk bercerita, sedangkan teman saya tidak mendengar sama sekali. Saya jadi menutup diri untuk berbicara. Nah.. Anda bisa mempraktikkannya di rumah. Jadi penting bagi interviewer untuk memberikan atensi kepada klien.
     Keempat adalah teknik bertanya. Interviewer diharapkan bertanya open question. sifatnya tidak mengarahkan jadi klien dibebaskan untuk mengekspresikan perasaannya. kelima adalah keterampilan observasi dan keenam adalah active listening.
 
16 September 2013

KESIMPULAN WAWANCARA PRAKTISI (Agustin Fransiska)

        Dalam blog ini, saya akan membahas mengenai kesimpulan hasil wawancara dengan beberapa praktisi (klinis anak, Klinis dewasa, PIO, dan Pendidikan) yang telah dipresentasikan pada tanggal 4 September 2013 dan 11 September 2013. Pada dasarnya tujuan teknik wawancara adalah sama yaitu untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditentukan. Informasi yang ingin diperoleh tentunya berbeda-beda. Contohnya tujuan wawancara seorang guru BK dengan seorang siswa di sekolah adalah untuk mendapatkan informasi mengenai latar bekalang siswa, kendala apa yang dihadapi di mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, masalah pergaulan (ada siswa yang tersisih atau minder).

     Praktisi PIO menggunakan teknik wawancara untuk melihat kualifikasi pelamar kerja. Selain pelamar kerja, praktisi PIO juga menggunakan teknik wawancawa untuk karyawan yang sudah bekerja untuk mendapatkan informasi mengenai pekerjaan dan kendala yang didapat sehari-hari. Praktisi klinis anak dan dewasa menggunakan teknik wawancara untuk mendapatkan informasi mendalam mengenai subjek.

WAWANCARA PRAKTISI PENDIDIKAN
     Sekarang saya akan membahas lebih spesifik mengenai wawancara dengan salah satu praktisi di bidang pendidikan. Saya bersama anggota kelompok kebetulan mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai seorang guru BK di sebuah sekolah. Guru BK ini lulusan S2 dari Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Jurusan Bimbingan dan Konseling lho! 
     Menurut Beliau, wawancara adalah teknik untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditentukan. Aplikasi teknik wawancara untuk mengetahui latar belakang siswa dengan menanyakan secara langsung, menggali permasalahan,  memperoleh data, dan lain-lain.
     Kelebihan teknik wawancara menurut beliau adalah dapat memperhatikan atau mengamati ekspresi subjek karena wawancara dilakukan secara tatap muka secara langsung. Kekurangan teknik wawancara adalah kendala komunikasi, terdapat kemungkinan bahwa informasi yang diperoleh tidak tepat sasaran, subjek kurang terbuka, dan subjek keluar dari topik.
      Masalah yang sering muncul ketika wawancara adalah subjek yang kurang terbuka. Penangannya adalah subjek dapat menyampaikan informasi ssecara tertulis.
 
16 September 2013

Tidak harus berlebihan (Ria Marlinia)

Umumnya jika ada seseorang yang bercerita masalahnya, banyak orang yang mengatakan bahwa ia tahu rasanya dan pernah merasakan hal yang sama dan terkadang ekspresi wajah lawan bicara memberikan kesan tertentu. Jika memang kita pernah merasakannya itu tidak masalah, tetapi jika tidak pernah merasakannya namun kita mengatakan kita pernah merasakannya lalu memberikan pemecahan masalah itu yang bermasalah. Sebaiknya kita mengatakan jika kita tidak pernah merasakannya hal tersebut. Sikap seperti ini perlu dihindari. Salah satu yang dibutuhkan untuk mengerti orang lain adalah perasaan atau kemampuan untuk berempati. Empati sendiri adalah seseorang  menempatkan posisinya dalam posisi orang lain untuk ikut merasakan hal yang dirasakan oleh orang lain.  Tidak hanya dengan merasakan hal yang dirasakan oleh orang lain, melain juga harus mengerti apa yang dimaksud oleh seseorang. Ada kalanya seseorang mengatakan hal-hal yang sebenarnya dibandingkan jika harus menjadi sok tahu dalam suatu hal.
     Selain itu adanya masalah dalam ekspresi dari wajah lawan bicara. Banyak ketika seseorang sedang berbicara hal yang aneh atau tidak umum raut wajah yang mendengarkan menjadi berubah. Contoh perubahannya mungkin dahi yang berkerut karena aneh dan mata yang melotot. Perubahan ekspresi wajah ini terkadang membuat diri orang yang sedang bercerita merasa seperti terintimidasi yang terkadang tidak kita sadari. Alangkah lebih baik, jika sedang mendengarkan orang bercerita dengarkanlah dengan baik dan dengan ekspresi wajah yang tidak membuat orang lain merasa aneh. Tidak harus dengan berbagai ekspresi untuk membuat kita terlihat memahami orang tersebut. Cukup dengan mendengarkan dengan baik, adanya timbal balik dari ucapannya, dan membuat orang lain nyaman untuk berbicaralah yang lebih baik.
      Jadi, ketika bertemu dengan seseorang untuk bercerita atau untuk mendengarkan lebih baik jika kita memberikan rasa nyaman pada orang lain untuk bercerita. Jika tidak maka orang lain semakin lama malas untuk brecerita dengan kita. Ekspresi wajah juga perlu di jaga agar tidak berlebihan. Hal ini agar orang lain tidak terintimidasi dari ekspresi wajah yang kita munculkan. Selain itu empati juga diperlu kan untuk memang kita mengerti orang lain. Sekali lagi tidak dengan cara berlebihan atau sok tahu dengan keadaan orang lain. Jadi, saat berbicara dengan orang lain perhatikan ekspresi dan kemampuan diri dalam merasakan hal yang sama. 
 
15 September 2013