Atrraction, Love, and Old Age Romance (Melinda Widjaja)

Pertemuan minggu kemarin pada mata kuliah Perilaku Seksual sangat menarik. Kami menonton tayangan dokumenter, yang kalau saya tidak salah ingat, berjudul The Science of Sex Appeal. Selama dua jam, rekan-rekan saya sekelas diam menonton dengan atensi penuh karena film tersebut sangat menarik.
     Ada tiga bagian dalam sexual attraction, yaitu memilih pasangan, menjaga hubungan dengan pasangan, dan membangun "sarang" bersama demi reproduksi. Dalam memilih pasangan, manusia ternyata memang "judging book by it's cover". Dalam menilai lawan jenis, baik pria ataupun wanita menilai dengan melihat wajah. Wanita, terutama dalam masa ovulasi, lebih memilih pria dengan wajah yang maskulin. Pria cenderung memilih wanita dengan wajah feminin. Kedua jenis kelamin tersebut juga tertarik dengan orang yang memiliki wajah simetris dan sesuai dengan golden ratio. Bau tubuh pasangan juga menjadi faktor dalam memilih pasangan. Setiap individu memiliki bau tubuh yang unik dan spesial, seperti sidik jari. Bau tubuh tersebut mempengaruhi kita pada level bawah sadar. Selain satu atau dua hari sebelum ovulasi, wanita biasanya merasa jijik pada aroma tubuh pria, sedangkan pria bila diekspos pada aroma sekresi dari vagina, akan tertarik dan penilaiannya akan keatraktifan wanita yang ia lihat menurun (tidak pilih-pilih). Faktor biokimia seperti dopamine dan testoterone juga berpengaruh dalam dorongan seksual. Tapi, hal-hal yang telah saya sebutkan di atas merupakan faktor pendorong attraction dan lust. Bagaimanakah tentang love?
     Ilmu sains mengatakan bahwa cinta, gairah dan nafsu seksual memiliki batas waktu. Maka, ada orang-orang yang melakukan selingkuh atau poligami, serta berbagai mating strategy lainnya. Tapi, ada pasangan yang telah puluhan tahun menikah dan bagian otak yang terlibat dalam early love masih aktif. Malah, mungkin cinta akan makin mendalam selama pasangan tersebut telah tua dan memasuki masa pensiun. Alasan yang terpikir oleh saya mungkin karena pasangan yang telah tua dan pensiun memiliki lebih banyak waktu untuk bersama, sehingga mereka dapat lebih banyak bermesraan dibandingkan ketika masih muda dan bekerja. Mereka juga mungkin lebih dapat menerima kekurangan fisiknya masing-masing. Orang-orang yang muda lebih memperhatikan penampilan dan terkadang risih jika merasa memiliki kekurangan fisik. Biasanya, orang yang sudah tua menerima penampilan mereka apa adanya dan tidak terlalu memikirkan hal tersebut. Mungkin saja hal tersebut malah memperkuat hubungan cinta dan seksual mereka.
     Akhir kata, kita harus optimis bahwa ketertarikan seksual dan biokimia tidak menjadi harga mati kepada pilihan dan perilaku kita dalam memilih pasangan. Kita juga dapat memilih sendiri apa pilihan yang menurut kita terbaik bagi kita. Kita sendirilah yang menentukan bagaimana cara kita memilih calon pasangan yang akan menemani sepanjang hidup kita.
 
17 September 2013

Hubungan Seksual Sebelum Menikah dapat Meningkatkan Resiko Perceraian (Ivonne Tjendra)

     Apakah benar hubungan seksual sebelum menikah dapat meningkatkan resiko perceraian? Jawabannya ya benar. Mengapa hal itu dapat terjadi? Menurut data yang diambil dari Survei nasional Pertumbuhan Keluarga dijelaskan bahwa perceraian lebih banyak terjadi pada mereka yang telah melakukan hubungan seksual sebelum menikah dibanding mereka yang masih perawan atau belum pernah melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Hal ini disebabkan karena mereka yang telah melakukan hubungan seksual pra-nikah cenderung memiliki sikap-sikap tradisonal dan nilai-nilai yang lebih rendah. Jadi dapat dikatakan bahwa mereka yang melakukan hubungan seksual pra-nikah bukanlah hal yang tabu untuk mereka, begitu pun halnya dengan perceraian. Perceraian dianggap salah satu hal yang sudah biasa, bukan menjadi suatu hal yang tidak lazim dan tabu, hal tersebut disebabkan sikap-sikap tradisional dan nilai-nilai yang ada kurang mengikat mereka pada komitmen pernikahan. Mereka beranggapan untuk berhubungan seksual sebelum menikah merupakan hal yang biasa demikiannya dengan perceraian. Jadi pada dasarnya bukan kegiatan seksual sebelum menikah itu sendiri yang menyebabkan perceraian, namun karena pelaku hubungan seksual sebelum pernikahan biasanya memiliki sikap-sikap tradisional dan nilai-nilai yang lebih rendah atau kurang mengikat diri mereka sehingga mereka berani untuk melakukan hubungan seksual sebelum menikah, dan resiko untuk mengakhiri pernikahan dengan jalur bercerai pun lebih tinggi. Demikian sedikit penjelasan dari saya, semoga informasi ini bermanfaat dan mampu membuka wawasan kita tentang pernikahan serta konsekuensi untuk bercerai. Terima kasih.

14 September 2013

Woah.. She’s good.. (Meylisa Permata Sari)

Dari kejauhan, terlihat seorang wanita berjalan melenggak lenggok dengan tatapan ke depan. Ia menggunakan pakaian yang melekat pada tubuhnya dengan sepatu berhak tinggi. Rambutnya yang berwarna hitam bergoyang seirama dengan gerak tubuhnya. Saat ia berjalan, hampir semua pria menolehkan kepalanya untuk melihatnya lagi, seakan sekali saja tidak cukup.
Apa yang membuat para pria tersebut menoleh? Kebanyakan pria akan mengatakan bahwa mereka tertarik karena melihat wajahnya. Entah karena tampan ataupun jelita. Bagaimana kita tahu bahwa mereka itu tampan atau jelita? Dari film yang saya tonton minggu lalu, penelitian menemukan bahwa semakin wajah seseorang simetris, maka orang tersebut semakin mungkin dikatakan wajahnya di atas rata-rata. Bagi pria, wanita yang wajahnya menunjukkan kefeminiman, seperti garis wajah yang lembut dapat dikatakan wanita tersebut cantik. Lain halnya dengan wanita, bagi kaum hawa, wajah pria yang maskulin, seperti wajah yang keras dikatakan lebih menarik.
Selain wajah, ternyata tubuh juga menjadi salah satu faktor seseorang menarik atau tidak. Jika wajah di atas rata-rata tapi memiliki tubuh yang tidak proporsional (terlalu kurus atau terlalu gemuk) nampaknya hal tersebut mengurangi nilai daya tarik seseorang (at least beberapa kenalan saya bilang seperti itu).
Mungkin itu sudah biasa dan banyak orang tahu, tapi ternyata, ada hal lain yang dapat meningkatkan daya tarik seseorang. Saya sendiri, dapat mengatakan suka atau tidak dari bau badan. Saat berjalan di mall, terkadang saya mencium harum (saya kurang suka kata bau karena kesannya bagaimana gitu.. ;p) yang membuat saya berkata kepada kakak saya “Ci, wanginya enak ya”. Saat pasangan saya akan kembali melanglang buana ke negara lain, saya meminta bajunya untuk saya simpan, karena bagi saya, ia memiliki aroma yang menyenangkan. Penelitian menunjukkan kalau seseorang mencium aroma keluarganya, kemungkinan besar ia tidak akan suka terhadap aroma tersebut, nah ternyata aroma dapat menjadi penghalang untuk terjadinya incest.
Suara juga bisa menjadi faktor untuk menunjukkan apakah seseorang  menarik atau tidak. Saya sendiri menyukai jenis suara yang rendah (ngebass gitu). Kalau mendengar suara yang tenor.. Hmm.. Kurang tertarik ya.. Rasanya kurang maskulin. Ternyata penelitian di film tersebut menemukan bahwa memang wanita lebih tertarik dengan pria yang suaranya lebih dalam. Sedangkan pria lebih suka pada wanita dengan suara yang lebih tinggi karena terdengar lebih muda dan feminim.
Wah.. Kalau begitu.. Orang yang pas-pas an ga akan punya pasangan dong? Eits.. Lihat saja beberapa orang yang wajahnya kok amburadul, punya pasangan yang oke banget ya? Kasus yang saya sering lihat adalah pihak pria yang wajahnya dibilang pas-pas an juga tidak memenuhi kriteria, tapi pasangan wanitanya dapat dibilang cantik. Ada apa dengan pria itu? Oohh.. Ternyata pria itu sudah mapan, dapat menghidupi keluarganya bahkan dapat memberikan lebih dari sekedar menghidupi. Jangan katakan wanita itu matre, karena untuk membangun keluarga, jaminan cinta saja tidak dapat menghidupi keluarga tersebut. Kalau di penelitian, dikatakan bahwa hal tersebut untuk memastikan kelangsungan hidup anaknya. Apakah anaknya dapat hidup dengan baik atau tidak. Posisi maupun kekayaan dapat membuat seseorang terlihat menjadi lebih menarik ataupun lebih tidak menarik kalau tidak memiliki kedua hal tersebut walaupun fisiknya di atas rata-rata.
So.. Bagi yang berpikir dan merasa fisiknya sudah di atas rata-rata, jangan anggap jaminan dapat pasangan. Kerja dahulu dengan baik, baru presentase kemungkinan mendapat pasangan menjadi lebih tinggi. Bagi yang fisiknya pas-pas an, kerja juga. Hal tersebut juga dapat meningkatkan Anda mendapatkan pasangan. Mandi yang bersih, tidak perlu pakai parfum. Karena aroma dapat menarik ataupun mendorong jauh lawan jenis. Have a great day.. J

17 September 2013

May you marry me? (Refacha Violany)

Pernikahan merupakan hal yang sakral bagi semua orang terutama bagi kaum wanita.
Well, sebelum memutuskan untuk menikah banyak sekali hal yang perlu dipertimbangkan dan diperhatikan. Saat masih dalam masa berpacaranlah merupakan waktu yang tepat untuk menggali kecocokan antar pasangan. Karena saat memasuki tahap pernikahan, hubungan tidak lagi seperti saat masa-masa pacaran dahulu. Banyak hal yang sebelumnya kita tidak ketahui dari pasangan saat berpacaran, akhirnya terbongkar saat sudah tinggal satu atap dengannya.
Diperlukan banyak pertimbangan untuk menikahi/dinikahi oleh seseorang. 
Yang pertama, dari segi karakteristik pasangan. Pikirkan, apakah karakter kita cocok dengan karakter pasangan? Atau dapatkah pasangan melengkapi kekurangan kita begitupun sebaliknya? 
Yang kedua, permasalahan mengenai finansial saat sudah menikah nanti. Rundingkan bersama-sama, bagaimana cara mengatur keuangan saat sudah menikah? Urusan finansial merupakan salah satu hal yang dapat memicu perceraian dimasa mendatang. Tidak sedikit pasangan yang bercerai karena merasa tidak puas dengan keadaan finansial bersama pasangannya. Maka itu, harus dirundingkan dengan pihak pasangan agar tidak terjadi kesalahpahaman. 
Yang ketiga, pastikan visi pasangan anda dan anda sejalan. Baik itu dalam hal mengatur urusan rumah tangga dan pekerjaan/kesibukan masing-masing kedua belah pihak. Hal ini patut dirundingkan oleh pasangan, agar saat sudah menikah nanti tidak ada kesalah pahaman. Tidak sedikit pihak pria yang merasa keberatan, jika istri mereka bekerja. Bagi wanita yang ingin menjadi wanita karier, tentu hal itu merupakan ancaman baginya. Maka itu, perlu ada komunikasi yang jelas antar pasangan mengenai kesibukan mereka masing-masing.
Pernikahan bukan hanya sekedar cerita harmonis biasa, tetapi di dalam pernikahan diperlukan banyakperjuangan untuk mempertahankannya. Maka itu, pertimbangkanlah matang-matang sebelum mengatakan "I do" :-) 
 
16 September 2013

Keputusan menikah & Bercerai... (Virna Anggraini)

     pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan pernikahan secara norma agama, norma sosial dan norma hukum. pernikahan juga dapat dikatakan bersatunya dua orang sebagai suami dan istri. Sedangkan bercerai adalah berpisahnya dua orang suami istri.

     setiap orang yang hidup di dunia tentunya menginginkan suatu pernikahan. memiliki keinginan untuk menikah dengan seseorang yang memang mereka anggap sempurna dan mampu memberinya kenyamanan. tidak pernah satu kalipun ditemukan seseorang menikah namun untuk bercerai. 
     
     namun, dalam beberapa kasus banyak sekali ditemukan bahwa seseorang menikah bukan karena memang mereka siap untuk menikah. namun, karena mereka mendambakan suatu perrnikahan yang megah dan terkadang tidak terpikirkan tentang kehidupan selanjutnya dalam suatu rumah tangga. padahal pernikahan yang sesungguhnya adalah ketika mereka harus menjalani kehidupan bersama dengan segala penyesuaian diri yang harus dilakukan dengan pasangan. bukan hanya sekedar upacara pernikahan atau pesta perayaan pernikahan yang megah saja. 

     menikah dan menjalani kehidupan rumah tangga adalah bukan hal yang mudah. banyak sekali hal-hal yang memang harus dipirkan dan diperhitungkan sebelum menikah. menikah tidak hanya berucap janji setelah itu melupakan apa yang sudah diucapkan. menikah adalah melakukan penyesuaian diri terhadap kehidupan baru dengan pasangan kita. menikah adalah menjalani semua masalah rumah tangga yang akna hadir bersama pasangan kita. maka dari itu snagat diperlukan kesiapan hati dan mental untuk menikah.

     dalam beberapa kasus jaman sekarang ini tidak jarang bahkan banyak sekali ditemui kasus-kasus yang mungkin sudah menjadi pembicaraan masyarakat banyak. dimana terjadinya pernikahan yang mewah kemudian terjadi juga perceraian yang heboh dikalangan selebritis. dan saat pernikahan sudah tidak bisa lagi dipertahankan maka anak-anaklah yang menjadi korban perceraian orang tua nya. 

     namun, ada juga disekeliling saya beberapa kasus permasalahan rumah tangga namun seorang istri tetap bertahan mempertahankan rumah tangganya demi kebahagiaan dan kesejahteraan anaknya. 

     saya memiliki sebuah cerita dimana orang tersebut adalah orang terdekat saya juga. perempuan tersebut menikah dengan seorang laki-laki yang awalnya memiliki perbedaann agama dengannya. namun, pada akhirnya laki-laki tersebut berpindah agama dan akhirnya menikah dengan agama yang sama. lalu dalam perjalanan kehidupannya, perempuan tersebut dikaruniai anak pada tahun 2000. anaknya adalah seorang perempuan. setelah anaknya lahir mulailah timbul banyak sekali permasalahan yang hadir dalam kehidupannya. mulai dari masalah perselingkuhan suaminya, mulai dari masalah pekerjaan. dimana, perempuan tersebut dilarang bekerja padahal posisinya diperusahaan sedang bagus. kemudian masalah - masalah yang mungkin sebenarnya tidak perlu diperebutkan. setelah itu, saat anak itu kecil banyak sekali perilaku dari ayahnya yang ia lihat. terkadang saya merasa kasian melihatnya, karena semenjak saya kuliah di psikologi saya menjadi sangat mengerti bagaimana perasaan anak tersebut saat kedua orang tua nya bertengkar didepannya bahkan pernah sesekali memukul ibunya. namun, yang saya sangat salut adalah perempuan tersebut tidak pernah meminta cerai dan tetap menuruti kemauan suaminya tersebut. terkadang dia menangis saat bercerita dengan ibu saya, dan saya hanya mendengarnya dari kejauhan. saya melihatnya tetap begitu kuat menjalani hari-harinya yang berat. dan ternyata bukan hanya pukulan saja namun suaminya juga telah melakukan verval abuse  kepada istrinya tersebut. namun kalau dari ceritanya dengan ibu saya perempuan tersebut mengatakan bahwa saya bertahan karena anak saya. kasihan dia kalau dia tidak lagi memiliki ayah. kasian kalau oarangtua nya berantakan pada saat masa-masa remaja dia. dia pasti akan lebih tersiksa. itu yang dia katakan pada ibu saya pada saat itu. saya turut sedih dan turut merasakan penderitaan yang dirasakan perempuan tersebut. 

     jadi, dari gambaran cerita tersebut digambarkan bahwa mungkin perempuan tersebut adalah salah satu orang yang memiliki pemikiran yang sangat matang tentang masa depan anaknya kelak. dia tidak ingin meyakiti anaknya, bahkan perempuan tersebut rela berkorban untuk ankanya walaupun air mata terkadang terus membanjiri wajahnya. dan tidak mudah untuknya mengatakan cerai karena dia tahu bahwa perceraian akan membuat ananya menjadi lebih tersiksa dan tersakiti. 

     namun, banyak juga perempuan yang menceraikan suaminya hanya karena masalah sepele yang sebenarnya isa dibicarakan dengan sangat baik. hingga terkadang mereka menyesal sudah menceraikan suaminya tersebut. namun, terkadang ada juga beberapa kasus dimana mereka bercerai dan tidak lama setelah perceraian itu terjadi mereka masing-masing kembalu memiliki pasangan baru dan menikah kembali. 

Menurut pendapat saya pernikahan tidak bisa dijadikan mainan sesaat saja. kita harus benar-benar siap untuk menikah dan yakin dengan calon suami yang kita pilih. seharusnya jikalau wanita memang berpikir panjang bukan hanya harta yang dilihat untuk menikah walaupun tidak munafik dengan harta kita bisa melangsungkan pernikahan seperti yang kita inginkan. namun, bagaimana kepribadian dan sikap dari calon suami kita sendirilah hal yang tentu pasti sudah harus kita ketahui sebelum melanjutkan ke jenjang pernikahan.

15 September 2013

My Standard (Patricia Gloria)


     Pada perkuliahan mata kuliah Perilaku Sexual Kamis kemarin saya dengan rekan-rekan mahasiswa lainnya menonton sebuah film. Dalam film tersebut dibahas mengenai bagaimana seseorang tertarik dengan lawan jenisnya. Film dokumenter yang berdurasi kira-kira dua jam membuat saya mengerti betapa indahnya kehidupan saya. Film ini membahas mengenai ketertarikan sesorang mulai dari wajah hingga perilakunya. 
     Seseorang individu  yang tertarik dengan lawan jenis pertama kali yang  indvidu tersebut lihat adalah bagian wajah. Wajah yang menarik yang membuat ketertarikan seseorang pada lawan jenisnya. Wajah merupakan hal yang penting untuk memikat lawan jenis. Pada sebuah penelitian dilakukan kepada seorang subjek pria dan wanita dengan memfoto wajahnya. Kemudian dibuat wajah yang simetris pada kedua subjek dengan sebuah progam dalam komputer dan wajah asli. Setelah itu foto dicetak dan ditempelkan pada mading dan partisipan yang lain diminta untuk melihat. 
     Partisipan yang lain diminta untuk menunjukan ketertarikan mereka pada wajah tersebut apakah wajah yang simetris atau wajah yang kurang simetris. Partisipan pria meliahat foto subjek wanita, sedangkan partisipan wanita melihat foto subjek pria. Hasilnya adalah kedua partisipian memilih wajah yang simetris, ini pertanda bahwa wajah yang simetris adalah salah satu yang membuat seseorang tertarik pada lawan jenisnya.
     Hal yang kedua yang membuat seseorang tertarik dengan lawan jenisnya adalah tubuhnya. Penampilan fisik yang baik yang akan membuat ketertarikan seseoarng pada lawan jenis. Tubuh yang ideal pada wanita seperti buah dada yang besar, lekukan pinggang yang menarik, badan yang proposional dan tinggi badan yang cukup. bentuk tubuh pria yang ideal meliputi otot yang besar, tinggi badan yang proposional. Kedua hal tersebut yang membuat seseorang tertarik pada lawan jenis. Berikut gambar-gambar yang saya ambil dari google yang mengambarkan tubuh yang ideal. 
      Gambaran tersebut yang membuat seseorang tertarik pada lawan jenis. Ketiga merupakan penampilan seseorang seperti cara jalan. Pada pria cara jalan mereka pada umumnya adalah tegap, sengankan wanita adalah pinggul yang bergoyang, merupakan hal yang juga dilihat pada seseorang untuk mencari pasangan yang terbaik. Bagaimana cara jalan seseorang individu menjunkukan dirinya secara fisik. Ada penelitian dimana subjek diminta untuk berjalan diatas jogging belt, yang melihat perbedaan jalan pria normal dan wanita normal. 
     Penelitian selanjutnya adalah dipasangkan 10 pria dengan 10 wanita secara random.  Keduanya memakai bahan baju yang sama dan diatas kepala ditempelkan sebuah nomer. Kemudian, mereka diminta untuk memilih pasangan yang menarik bagi mereka yang tidak sesuai dengan nomer mereka. Setelah mereka menemukannya, mereka diminta untuk melepas penutup kepala mereka dan mereka mencari orang yang menurut mereka menarik. Pada akhirnya mereka mendapatkan pasangan dengan nomer yang sama. 
     Hal yang keempat yang juga menjadi pusat perhatian pencarian pasangan adalah penampilan seseorang atau kendaraan yang dimiliki. Para wanita biasanya mencari pria yang memiliki materi.
Penelitian yang dilakukan adalah pada beberapa pria yang difoto dan pada foto tersebut dituliskan pendapatan yang mereka dapatkan. Mulai dari pria yang dilabel jelek tetapi memiliki pendapatan yang banyak hingga pria yang dilabel baik tetapi memiliki pendapatan yang kurang. Hasil penelitian dilihat bahwa wanita lebih tertarik pada pria yang memiliki pendapatan yang banyak. 
     Hal yang juga menjadi pusat perhatian seseorang tertarik pada lawan jenis atau pasangannya adalah suara. Sebuah penelitian meneliti 10 pria dan 10 wanita dengan suara mereka. Mereka diminta untuk berbicara sebuah kalimat. Diteliti pada wanita yang pada saat masa subur dan pada masa tidak subur. Wanita pada saat suburlah yang diminati oleh pria karena tingkat dari suara mereka yang enak didengar oleh pria. Begitu pula dengan pria, pria yang memilki hormon tetstosteron yang baik memilki suara yang rendah juga yang diminati oleh wanita. 
     Selain itu bau badan juga mempengaruhi ketertarikan seseorang pada lawan jenisnya. Dalam sebuah penelitian ada beberapa pria yang diminta untuk berlari diatas running belt sehingga mengeluarkan keringat. Kemudian beberapa wanita diminta untuk mencium baju yang  telah pria tersebut pakai, pada masa subur wanita dan masa tidak subur wanita. Hasil penelitian bahwa wanita subur lebih tertarik pada bau badan pria yang menurut mereka bau badan yang perfect.

     Pada akhirnya ketertarikan secara fisik yang membuat seseorang memilih pasangan mereka sesuai dengan standardisasi mereka. Mulai dari bentuk wajah, bentuk tubuh, penamilan secara materi, bau badan, suara yang menentukan seseorang untuk tertarik dan memilih pasangan hidup.  Tidak hanya itu seseorang tertarik pada lawan jenis dan menjadiakan sebagai pasagan hidup perilaku tentunya juga dinilai oleh seseorang individu. Bagaimana mereka berperilaku satu dengan yang lainnya. 

15 September 2013