Kegunaan Utama Protein

Makanan yang tinggi protein sangat baik untuk kesehatan.
Di satu sisi ada beberapa makanan dengan protein tinggi yang bisa menurunkan berat badan sehingga bisa sehat dan normal.


Protein memiliki kegunaan untuk pembuatan enzim.
Merupakan komponen penting untuk otot, kaki, tulang, tulang rawan dan darah.
Dan juga sebagai proses pembentukan dan perbaikan jaringan tiap sel di tubuh.

Gizi Penting Buat Mata Selain Vitamin A

Biasanya kalau untuk kesehatan mata, yang dipakai adalah vitamin A. Terdapat pada buah dan sayuran yang berwarna jingga. Beragam zat gizi selain vitamin A yang bisa digunakan adalah sebagai berikut.

Mata

Vitamin C.
Bermanfaat untuk menurunkan resiko terjadinya katarak dan memperlambat perkembangan AMD serta hilangnya ketajaman visual.
Vitamin terdapat dalam jeruk, jambu biji, pisang, bayam, tomat, apel, pepaya, brokoli, nanas, stroberi, paprika, kiwi dan blewah.

Vitamin E.
Dapat melindungi sel-sel mata dari kerusakan akibal radikal bebas.
Terdapat pada kacang tanah, bayam, ubi jalar, sawi, pepaya, almon, paprika dan asparagus.

Bayam dan sawi lah yang memiliki kedua vitamin tersebut.
Selain itu, sejumlah studi telah mendapatkan ada zat lain yang bisa membantu memelihara mata, antara lain:
1. Sulfur untuk menjaga lensa mata agar kuat.
2. Zinc untuk memproduksi melamin, pigmen pelindung.
3. Asam lemak esensial untuk memelihara saraf mata.

Mengapa saya tertarik dengannya… ? (Hanna Hadi Pranoto)

Terkadang kita bertanya dengan orang-orang di sekitar kita yang dekat dengan kita tentang mengapa dirinya bisa menyukai kekasihnya pada waktu pertama kali dan ingin bersama dengannya. Seringkali jawaban umum yang kita dengar adalah “dia cantik” atau “dia itu ganteng”. Terkadang ada orang yang menjawab lebih detail, “aku suka matanya, dan tubuhnya yang tinggi tegap”. Semua itu adalah jawaban-jawaban yang wajar kita dengar. Bahkan salah satu teman saya ada yang pernah berkata, “cewek itu gak cantik lho, tapi aku suka bau badannya kalau kita lagi bareng-bareng“. Seketika itu saya hanya tertawa bingung sambil sedikit mengernyitkan dahi dan tentu saja bertanya-tanya dalam hati, apakah benar bisa demikian? Saya memang pernah mendengar bahwa ada orang yang tertarik karena bau tubuh lawan jenisnya. Tetapi pada waktu itu saya sedikit kaget karena baru melihat buktinya.
Sebenarnya, jawaban-jawaban di atas merupakan jawaban yang dapat diterima. Kita memang dapat tertarik dengan lawan jenis kita karena beberapa faktor. Faktor pertama adalah kita tertarik dengan wajah lawan jenis kita. Ternyata, wajah memerankan peran penting dalam ketertarikan. Bagi pria, pria tertarik dengan wajah pasangan yang lebih feminim. Namun wanita akan lebih tertarik dengan pria yang terlihat memiliki wajah maskulin.  Pada dasarnya, bentuk wajah kita, feminim atau maskulin juga dipengaruhi oleh hormon yang ada di dalam tubuh dan didukung oleh gen. Tidak hanya itu, sebenarnya ternyata otak kita juga melihat dan cenderung memilih pasangan yang memiliki wajah simetris.
Bukan hanya wajah yang membuat kita tertarik dengan lawan jenis kita. Postur tubuh juga ternyata mempengaruhi ketertarikan terhadap lawan jenis. Coba kita cek ke dalam diri masing-masing. Kalau ditanya bagaimana kriteria cewek atau cowok idamanmu? Kebanyakan perempuan akan menjawab salah satu kriteria mereka adalah “kalau bisa yang tinggi atau seenggaknya lebih tinggi dari aku dan bodynya bagus, misalnya six pack kek atau berotot gitu..”. Sedangkan laki-laki mungkin akan menjawab, “yang seksi dong, yang bodynya yahut kayak gitar spanyol..”. Ya, hal ini semuanya wajar.. Semua orang berusaha untuk mencari pasangan yang sehat dengan tujuan dapat memberikan keturunan yang baik bagi mereka dan dapat mengasuh anak-anak mereka kelak.
Ternyata, bukan hanya hanya fisik yang memperngaruhi. Masih ada faktor lain, yaitu suara. Coba anda bayangkan ketika anda sedang mendengarkan radio. Hanya melalui suara penyiar radio, kita dapat merasa tertarik. Terkadang kita menduga-duga, berapa usianya, bagamana penampilannya, apakah maskulin atau feminim. Jika kita mendengarkan radio dengan penyiar laki-laki yang mempunyai suara rendah dan berat. Kita cenderung menduga bahwa laki-laki tersebut adalah orang yang sangat maskulin.
Nah, kita sekarang sampai pada faktor yang sempat membuat saya bertanya dalam hati seperti yang saya ceritakan di awal tulisan ini. Ya, bau tubuh atau aroma tubuh. Aroma tubuh yang dimaksud disini disebut sebagai pheromone. Pheromone adalah sejenis zat yang dikeluarkan oleh tubuh yang menghasilkan bau tertentu dan dapat membuat beberapa orang tertarik. Setiap orang memiliki aroma tubuh yang berbeda. Ternyata, gen juga secara tidak langsung mempengaruhi aroma tubuh ini. Bagaimana ini terjadi? Gen akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh seseorang, dan sistem kekebalan tubuh akan mempengaruhi bakteri mana yang bisa hidup di tubuh kita. Bakteri yang bercampur dengan keringat, akan mempengaruhi aroma tubuh yang keluar. Oleh karena aroma tubuh dipengaruhi oleh gen, maka biasanya orang yang memiliki hubungan dekat akan memiliki aroma yang mirip. Hal ini membuat mereka untuk tidak tertarik satu sama lain dan mencegah hubungan incest.
Terdapat satu faktor lagi yang membuat orang teratarik. Tidak lain dan tidak bukan adalah status sosial dan finansial. Faktor ini dapat merubah bagaimana seseorang melihat pasangannya. Mungkin pada awalnya pasangannya kurang menarik secara fisik, tetapi karena status sosial dan finansial, banyak orang yang mau untuk bersamanya. Ia pun menjadi pasangan yang dapat menarik banyak orang. Terutama wanita akan sangat dapat dipengaruhi oleh faktor ini. Hal ini karena seks berisiko lebih mahal bagi wanita. Wanita membutuhkan pria yang mapan yang dapat menghidupinya dan juga anak-anaknya kelak. Nah para kaum pria, sebaiknya bekerjalah dengan giat karena status sosial dan finansial dapat mempengaruhi penilaian wanita terhadapa kalian.
Meskipun terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi bagaimana seseorang tertarik terhadap pasangan, namun semua itu tergantung kembali kepada individu itu sendiri. Kaulah yang membuat keputusan dalam hidupmu sendiri. Setelah merasa tertarik dan mendapatkannya,  apakah mau bersamanya, membina keluarga dan menghabiskan hidupmu bersamanya atau tidak. Seperti kesimpulan yang Ibu Henny katakan setelah selesai menonton film The Science Sex Appeal, bahwa cinta dan cocok itu berbeda, ketika cinta diusahakan maka kecocokan dimulai.

19 September 2013

Menikah & Beranak Cucu, Kodrat atau Pilihan? (Jonathan Handy Kristanto)



Sudah dari lama sejak zaman nenek moyang kita, menikah dianggap sebagai kodrat dari seorang perempuan. Pada khususnya di kalangan orang Indonesia dan keturunan Tionghoa, perempuan diharuskan untuk bersatu dengan laki - laki yang dianggap baik oleh keluarga besar, melahirkan dan menimang cucu, serta meneruskan keturunan, baik mereka yang menganut sistem patrilineal dan matrilineal ataupun keduanya (bilineal).

Akan tetapi, benarkah pernyataan tersebut di atas ? Jawabannya adalah tidak. Mengapa ? 

Pertama, menikah bukanlah kodrat dari seorang perempuan. Perlu ditekankan di sini, seperti yang tertera pada artikel dua minggu lalu, di mana kodrat dari seorang perempuan bukanlah menikah dan melahirkan, melainkan menstruasi. Ketika seorang perempuan dibuahi oleh sperma laki - laki dan menghasilkan janin, barulah hal tersebut merupakan hasil dari kodrat perempuan itu sendiri. 

Kedua, perlu ditinjau kembali dengan pernyataan di mana seorang perempuan diharuskan untuk menikah. Masih pantaskah pada zaman sekarang ini, di mana teknologi telah berkembang dan emansipasi wanita di Indonesia telah berlangsung lebih dari 50 tahun lamanya (belum terhitung di luar), seorang perempuan diwajibkan untuk diam di rumah dan menjadi ibu rumah tangga yang baik. Tentu saja hal ini tidak dapat dibantah seandainya hal ini merupakan keinginan perempuan itu sendiri, dan sudah menjadi tanggung jawabnya ketika dia telah memutuskan untuk menikah dan memelihara anak. 

Akan tetapi, yang sering terjadi adalah di mana ketika seorang perempuan didesak untuk menikah oleh orang tua dan keluarga besar mereka. Bahkan di Cina, tidak asing bagi seseorang perempuan untuk menyewa seorang laki - laki agar dijadikan sebagai pacar ataupun tunangan sementara mereka pada saat imlek atau pertemuan keluarga besar yang berlangsung 1 tahun 1x ataupun 2x. Hal ini ditujukan supaya menenangkan keluarga besar mereka dan menghindari keributan yang lebih besar, seperti ditetapkannya fiancee untuk mereka oleh keluarga besar.

Masalah ini tentu berlanjut ketika penulis membahas mengenai perceraian. Perceraian seringkali tidak terhindarkan tatkala adanya KDRT, akan tetapi faktor yang lebih menyedihkan adalah ketika satu pasangan menikah bukan terjadi karena atas dasar saling mencintai, melainkan karena dilakukannya perjodohan oleh keluarga. Seringkali pula seorang anak merasa tidak enak jika tidak memiliki suami atau istri, sehingga terpaksa mereka menikah dengan seseorang yang tidak mereka cintai, sambil berharap dalam berjalannya pernikahan mereka, keduanya akan dapat hidup akur dan saling mencintai satu sama lain.

Berbicara tentang cinta, ada begitu banyak jenis, akan tetapi cinta yang sehat adalah perfect love, yaitu di mana ada passion, commitment serta intimacy di dalamnya. Dengan demikian, pasangan tersebut akan puas terhadap keputusan mereka untuk menikahi pasangan mereka tanpa menyesali seandainya di tengah - tengah perjalanan bahtera rumah tangga mereka muncul berbagai cobaan.

Jadi, menikah dan beranak cucu, masih perlukah bagi seorang perempuan ? Jawabannya tentunya balik kepada masing - masing individu sendiri, tetapi pastikan anda dapat berkomitmen terhadap keputusan yang anda buat, jangan nantinya malah merusak diri anda dan keluarga anda nantinya. Sekian dan terima kasih. 
 
19 September 2013

Pilihan Hidup (Priskila Shela Habibuw)

     Pernikahan dan perceraian, merupakan dua hal yang saling bertolak belakang. Siapa sih yang tidak ingin menikah? Dan jika sudah memutuskan untuk menikah, tidak ada seorang pun yang menginginkan sebuah perceraian. Dalam menjalani kehidupan, kita seringkali dihadapi dengan banyak pilihan. Dan dari pilihan yang ada, kita harus membuat suatu keputusan. Menikah dan bercerai adalah keputusan besar dalam hidup setiap orang. Ada orang yang menikah karena dijodohkan, ada pula pasangan yang memutuskan untuk menikah karena sudah berpacaran selama bertahun-tahun, dan masih banyak lagi alasan seseorang memutuskan untuk menikah.
     Kali ini saya akan menceritakan pengalaman pernikahan oma dan opa saya. Sebelum menikah dengan oma saya, opa saya menjalin hubungan dengan seorang perempuan, hubungan tersebut berlangsung selama 4 tahun. Kedua belah pihak keluarga pun sudah menyetujui hubungan mereka. Karena sudah disetujui, maka mereka pun mempersiapkan acara pernikahan mereka. Namun karena suatu hal, opa saya dan perempuan tersebut tidak jadi menikah. Begitu juga dengan oma saya, sebelum bertemu dengan opa, oma saya sudah dijodohkan oleh seorang laki-laki pilihan keluarga oma saya. Oma saya tidak suka dengan perjodohan, dan oma saya pun memutuskan untuk tidak menikah dengan laki-laki tersebut. Akhirnya opa dan oma saya bertemu. Dan setelah menjalin hubungan berpacaran yang singkat, hanya 3 bulan, opa dan oma saya memutuskan untuk menikah. Walaupun hubungan berpacaran oma dan opa saya hanya 3 bulan, namun usia pernikahan mereka sudah mencapai usia emas, yaitu 50 tahun pernikahan. 50 tahun bukanlah waktu yang singkat untuk hubungan pernihakan. Selama 50 tahun menikah, pasti banyak permasalahan yang telah mereka hadapi, namun dengan komitmen yang mereka miliki, mereka sanggup mengatasi masalah yang ada, sehingga hubungan pernikahan mereka tetap bertahan.
     Memutuskan untuk menikah bukanlah hal yang mudah. Orang yang kita pilih menjadi pasangan hidup, akan ada setiap hari bersama kita. Kita harus menerima segala kelebihan, maupun kekurangan yang ada pada diri pasangan kita masing-masing. Jangan lupakan komunikasi dalam suatu hubungan. Karena komunikasi yang baik, menjadi salah satu faktor penting dalam bertahannya suatu hubungan. Jika merasa ada suatu masalah, bicarakan hal tersebut dengan pasangan, agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Komitmen juga penting untuk mempertahankan suatu hubungan. Komitmen ini harus dimiliki oleh setiap pasangan. Relationships take effort. Butuh usaha untuk mendapatkan dan juga mempertahankan suatu hubungan. Setiap pasangan harus berusaha untuk mempertahankan hubungan yang ada. Dan usaha ini harus dilakukan oleh kedua pihak pasangan. Karena jika hanya satu orang yang berusaha mempertahankan suatu hubungan, maka hubungan yang ada akan timpang, dan pada akhirnya tidak akan bertahan.
 
19 September 2013

Menikah adalah sebuah pilihan (Talissa Carmelia)


     Menikah bagaikan suatu kewajiban bagi para wanita, khususnya di Indonesia. Wanita yang belum menikah di Indonesia, sering disudutkan  dengan berbagai julukanseperti  “ wanita tidak laku”, “perawantua” dan masih banyak lagi. Apalagi di saat usia seorang wanita telahmencapai usia 30 tahun. Wanita menerima banyak tekanan dari pihak keluarga maupun lingkungan untuk segera menikah. Namun apakah keputusan untuk tidak menikah itu salah?

  Menikah seharusnya adalah sebuah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Dimana tujuan menikah adalah untuk  memiliki happily ever after. Tapi menikah bukanlah sebuah jaminan untuk  dapat hidup bahagia. Begitu banyak tanggung jawab dan kewajiban yang harus dihadapi saat memulai kehidupan dengan seseorang. Begitu banyak proses pembelajaran dan penyesuaian diri satu sama lain. Namun apa jadinya jika pasangan suami istri tidak dapatberadaptasi dan berkompromi satu sama lain? Bagaimana  jika suami ingin memperistri wanita lain karena tidak puas dengan  istri pertamanya?

    Suami memiliki hak untuk memperistri wanita lain namun wanita hanya diperbolehkan memiliki seorang suami. Hal itu tertulisjelas pada  UUD Perkawinan  bab 3 ayat 1 dan 2 tahun 1974.  Pada UUD Perkawinan bab 4 no 2 tahun 1974 , disebutkan alasan yang diperbolehkan suami untuk memperistri wanita lain, yaitu isteri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai istri, istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan, isteri tidak dapat melahirkan keturunan. Tapi apakah itu adil bagi wanita untuk dimadu oleh wanita lain? Untuk membagi suami yang dicintainya dengan wanita lain?

 Wanita, single maupun menikah, memiliki hak yang sama untuk  memperoleh kebahagian. Jika wanita memilih single, namun mampu menikmati setiap harinya dan bahagia. Hal itu bukanlah sebuah pilihan yang salah.

     Ketika wanita yang telah menikah memiliki kemungkinan untuk dimadu dan dikecewakan oleh pasangan. Bukannya hal itu cukup membuat para wanita untuk  berpikir dua kali untuk menikah. Menikah itu sebuah pilihan. Jadi pilihlah pilihan yang terbaik dan berkomitmenlah untuk masa depan. Bukan berarti menikah akan selalu membawa dampak buruk bagi wanita. Menikah bisa menjadi hal yang penuh kebahagian dan juga kesedihan. Semuanya berada di tangan para wanita untuk memutuskannya.

19 September 2013