Pentingnya Social History (Abdiel Putra)

     Sebelum lebih lanjut bercerita tentang Social History, ada baiknya kita mengerti terlebih dahulu apa itu Social History (Riwayat Sosial). Riwayat sosial sendiri digunakan untuk kasus-kasus yang biasanya lebih kompleks, dimana memiliki tujuan untuk mendapatkan konten-konten atau masalah klien yang kompleks.
     Tujuan lainnya adalah agar kita mengetahui mengapa terkadang masalah klien terkadang semakin berkembang, yang dimana kita akan dapat mengetahui hal-hal tersebut dari riwayat hidup klien kita. Social History itu mencakup semua aspek, bukan hanya dari faktor lingkungan, faktor bawaan, dan lain-lain, namun semua aspek yang ada dalam klien, prinsip dasarnya adalah nature vs nurture. Tujuan kita mengetahui hal tersebut adalah agar kita juga mengetahui sebab-akibat masalah yang dihadapi klien.
    Jika berbicara tentang Social History ada banyak aspek yang mempengaruhinya. Misalnya saja tentang pengaruh keluarga, pengaruh keluarga merupakan aspek yang cukup besar untuk perkembangan anak, karena anak pertama kali mendapatkan didikan dari kelurga terlebih dahulu. Ketika kita menjadi interviewer kita bisa bertanya tempat dia lahir, dan di dalam keluarga seperti apa dia dilahirkan. mereka dibesarkan. Misalnya saja dalam keluarga terlalu banyak budaya yang berbeda, maka itu juga akan membuat klien tersebut bingung dan itu bisa jadi masalahnya.
     Dan masih banyak lagi sebenarnya aspek yang menyangkiut dengan Social History, misalnya riwayat pekerjaan, riwayat pendidikan, riwayat rumah sakit, riwayat kecelakaan, dan lain-lain. Kita juga jangakn lupa bertanya kepada klien kita mengenai status perkawinnya.
 
24 September 2013

Social history (Junaidi Stansyah)

     Perlu kita ketahui bahwa masalah yang dialami klien bukan hanya disebabkan oleh faktor bawaan saja, tetapi ada pengaruh juga oleh faktor lingkungan. Masalah yang dialami oleh klien biasanya terjadi oleh stimulus dari luar dirinya, misalnya keluarga, saudara, teman sebaya, tuntutan sosial, dll. Tujuan dari social history ini adalah untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang dialami oleh klien dan mengetahui persepsi, perasaan, dan bagaimana permasalahan  tersebut di mata klien. 
     Keluarga sangat berpengaruh dalam perkembangan mental seseorang. Misalkan saja dalam satu rumah itu terdapat beberapa generasi, itu pasti akan membuat adanya konflik di dalamnya, belum lagi tanggungjawab yang diemban jika sudah berkeluarga, masalah anak, tuntutan keluarga, dll. Kita bisa mendalami atau menganalisa permasalahan klien dengan membuat family genogram.  
     Selain itu kita juga bisa melihat dari aspek pendidikan yang dimiliki klien. Banyak orang-orang yang sukses bukan karena nilai waktu di sekolah atau di perguruan tinggi. Nilai hanya mendukung, selanjutnya adalah bagaimana orang itu dapat bersosialisasi, melihat adanya peluang, dan melihat ke depan, kira-kira untuk ke depan baiknya seperti apa. 
     Sebagai interviewer, kita juga harus menanyakan status orang tersebut apa, apakah sudah menikah, duda, janda, atau single, dan bagaimana hubungan mereka. Hubungan dengan pasangan berpengaruh terhadap mental dan emosi seseorang. Setelah itu, interviewer juga harus menanyakan kondisi kesehatan klien tersebut, apakah ada penyakit yang serius, merokok atau tidak, menggunakan alcohol atau obat-obatan terlarang atau tidak, untuk lebih detail nya dapat meminta check up kesehatan terakhir klien. 

24 September 2013

Sejarah dibalik disorder seseorang (Michelle Ng)

Disorder itu nggak muncul begitu saja. Tidak mungkin begitu kita lahir, langsung sudah muncul mood disorder ataupun disorder lainnya yang berhbungan dengan psikologi. Semua itu dibentuk perlahan-lahan sejak kita kecil.

Dibalik setiap psychological disorder pasti selalu ada sejarah yang menyebabkan munculnya disorder tersebut. Sejarah itu sendiri nggak cuma cerita mengenai kehidupan sejak ia lahir sampai sekarang saja. Ada banyak sejarah yang dapat digali oleh kita melalui wawancara.
Sebenarnya kenapa kita harus menelusuri sejarah seorang pasien? Hal ini akan membuat kita sebagai psikolog lebih mudah dalam mendapatkan informasi yang sesuai mengenai asal mula kelainan dalam diri pasien.
Sejarah yang paling dekat dengan diri klien adalah family history. Dari sejarah keluarga klien, kita bisa melihat apakah sebelumnya ada seseorang di dalam keluarganya yang juga memiliki mental disorder yang sama dengan diri klien. Selain itu pola asuh dalam keluarga juga penting. Pola asuh itu pelan-pelan dapat membentuk pribadi anak, yang nantinya akan berdampak ketika dia sudah besar. Pola asuh keluarga juga mempengaruhi anak dalam berinteraksi di dalam dunia sosial. Hal penting lainnya yang sangat membantu adalah genogram. Genogram dapat membantu psikolog untuk melihat silsilah keluarga pasien.
Setelah dari keluarga, anak tentu harus menjalani dunia pendidikan. Karena itu, sejarah yang kedua dekat dengan seseorang adalah educational history. Dunia pendidikan juga membantu perkembangan dan pembentukan kepribadian anak. Dunia pendidikan berarti sekolah juga merupakan tempat bagi anak untuk belajar proses sosialisasi dengan orang. Sekolah adalah tempat paling dasar untuk belajar bersosialisasi. Kalau dari awal saja sudah susah ngomong dengan orang lain, ke depannya mungkin juga akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Kalau susah berkomunikasi dengan orang lain, tentunya anak akan sulit untuk mendapatkan teman. Sedangkan manusia itu adalah mahkluk sosial yang hobinya menjalin hubungan dengan orang lain. Di tahap perkembangan Erikson juga telah dijelaskan kalau saat dewasa nanti kita akan melalui yang namanya tahap intimacy vs isolation. Yang namanya sekolah memang tempat untuk belajar untuk semua orang. Jadi, belajarlah banyak-banyak di sekolah.
Setelah lulus dalam dunia pendidikan, sudah dapat gelar. Pikiran selanjutnya adalah bekerja untuk menghidupi diri sendiri. Atau, supaya gengsi aja. Kita kan nggak mau kalau teman-teman lain sudah kerja semua, tapi kita doang yang jadi NEET. Jadi, tentunya sejarah yang dapat digali berikutnya adalah job history. Sejarah ini dapat dilihat dari CV yang nantinya akan diajukan ke perusahaan-perusahaan. Kalau di CV tertulis bahwa ia suka ganti-ganti pekerjaan dan nggak tahan lama, perusahaan mana yang berani untuk memperkerjakan dia. Kalau kerjanya aja sudah nomaden, gimana bisa memberikan komitmen kerja di perusahaan yang berikutnya.  Menurut saya, kalau masih 1-2 tahun begitu dan alasannya cuma mau cari pengalaman, masih bisa diterima. Tapi kalau uda masuk dunia kerja selama 10 tahun tapi masih begitu juga, kayaknya nggak tanggung jawab sekali. Selain itu, rasanya nggak tahan banting, deh. Pekerjaan yang ia pilih juga bisa dipertanyakan kepada pasien. Apakah memang keinginannya atau disuru sama orang tuanya? Kalau disuru sama orang tuanya dan dia ngga betah, itu sih wajar aja dia suka pindah-pindah kerjaan.
Setelah mapan, uda subur, tentunya seseorang akan berpikir untuk menikah supaya hidupnya makin bahagia. Marital history bisa dijadikan salah satu sumber dalam wawancara dengan klien. Kita bisa mencari tahu berapa kali ia menikah, apakah pernah bercerai, janda atau duda. Selain itu, kita juga bisa bertanya apakah ia memiliki teman-teman di luar sana. Dukungan dari orang-orang terdekat penting buat seseorang. Soalnya yang namanya manusia nggak mungkin bisa hidup sendiri. Tuhan menciptakan banyak manusia bukan supaya mereka bisa hidup sendiri-sendiri. Tapi supaya kita semua bisa saling membantu.
Yang namanya manusia pasti memiliki hobi. Tanyakanlah kepada klien bagaimana biasanya ia mencari kesenangan di waktu weekend atau liburan. Lalu, bagaimana dengan kehidupan seksualnya? Hal-hal yang berbau seksual itu sangan sensitif. Jadi, kalau bertanya yang mengarah ke arah seksual berhati-hatilah. Jangan sampai salah ngomong. Selain itu, sejarah medisnya juga bisa ditelusuri. Bagaimana sejarah medis seseorang? Apakah ia pernah mengalami sakit parah yang mengharuskan dia keluar masuk rumah sakit dalam jangka lama. Saya pernah baca. Orang-orang seperti ini, mudah terganggu emosinya. Nggak cuma dia, tapi orang-orang terdekatnya (keluarga), juga bisa terganggu emosinya. Pasti sedih kalau melihat orang yang sangat kita sayangi harus sengsara. Selain sakit yang memang benar-benar sakit. Ada juga yang masuk rumah sakit untuk mengatasi masalah "obat-obatan". Selain itu, cari tahu juga, apakah ia pernah mengalami mental disorder yang sama sebeumnya? Berapa lama?
Ternyata detail-detail kecil seperti hal-hal di atas dapat dijadikan sebagai hal-hal penting dalam melakukan diagnosa terhadap klien. Selain itu, juga membantu kemudahan dalam memperoleh asal-usul penyakit seseorang. :)
 
23 September 2013

What is Social History? (Juvera Juventia)

Apa itu social history? social history merupakan bagian terpanjang dari hasil wawancara. Seorang psikolog ketika menerima client harus mengetahui latar belakang sejarah kehidupan client, sehingga data yang didapatkan dapat menjelaskan gambaran tentang sih client.  Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi yang terkonsep bisa dari laporan tertulis, tapi lebih bagus jika mendapatkan informasi dari cerita client.
Apa aja sih yang termasuk dalam bagian social history? yuk, kita intip bagian-bagiannya ^^
Hal pertama adalah psikolog harus mengetahui sejarah kehidupan keluarganya (family history), harus tahu lahirnya dimana, asal usul, anak kandung atau bukan, ya intinya pertanyaan seputar tentang keluarganya, Nah yang perlu kalian tahu family history ga cuma tau asal usul anggota keluarga saja melainkan asal usul kakek nenek  perlu dipertanyakan juga.
Selanjutnya adalah riwayat pendidikan (educational history), psikolog juga harus tahu tentang riwayat sekolah, riwayat pertemanan client waktu sekolah (menyendiri, mudah bergaul atau sebagainya). Dalam Educational History penting untuk membangun individu, jika sudah tahu tentang prestasi client disekolah, hal tersebut dapat dibandingkan bagaimana prestasi kerja yang akan diciptakan. Perlu kalian ketahui nilai raport belum tentu menggambarkan nilai intelektual individu. Dan jangan pernah berpikir “jika orang yang memiliki nilai buruk di sekolah tidak akan sukses”, pemikiran tersebut adalah kesalahan terbesar, karena banyak sekali teman-teman penulis yang berhasil di dunia pekerjaan meskipun dulunya teman penulis tidak memiliki nilai yang baik disekolah nya. inget guys jangan pernah menjudge seseorang hanya dari luarnya saja :)
yang ketiga adalah riwayat pernikahan client (marital history) ini mencakup berapa kali client menikah, tujuan dari mengetahui tentang marital history adalah untuk mengetahui seberapa pentingnya makna suatu hubungan (mampu bertahan menyelesaikan masalah). Nah, sekarang-sekarang ini banyak sekali di media terutama berita seputar artis yang kawin cerai, dari gambaran tersebut dapat terlihat bagaimana individu mampu bertahan dalam mempertahankan suatu hubungan mereka dan seberapa kuatnya mereka mampu menyelesaikan dari berbagai persoalan. PENTING untuk di ingat “PERNIKAHAN SEKALI SEUMUR HIDUP,” maka pilihlah pasangan hidup yang tepat untuk selama-lamanya ya guys, be carefull ^^.
yang keempat, interpersonal relationship. kenapa suatu hubungan harus ada pertemanan? mungkin sebagian dari kalian berpikir “ah, gue hidup tanpa temen juga bisa, ah buat apa ada temen mereka cuma jadi parasut, dsb). jika sebagian dari kalian ada yang pernah berpikir seperti itu, pemikiran itu jelas sekali salah. Dengan adanya teman kalian bisa berbagi hal yang positif dan negatif, bisa saling membantu, menguatkan, dsb. Satu pesan saya PILIH teman yang benar-benar cocok, yang bisa menghasilkan energi positif dengan anda dan jangan sampai salah memilih teman ya!! :D
Nah psikolog perlu mengetahui juga sexual history client, topic ini menurut saya yang paling sensitif kalau bisa biar client sendiri yang menceritakan ya.  Adapula medical history yang meliputi client pernah rawat jalan, riwayat inap, riwayat operasi dsb, hal tersebut sangat penting untuk diketahui psikolog.
Nah psikolog juga perlu mengetahui apakah pasien sudah berulang kali atau baru pertama kali dateng ke psikolog, kalo udah sering psikolog yang menangani nya harus benar-benar teliti dan harus diketahui juga client punya legal history atau tidak, kalo client yang pernah punya riwayat hukum seringkali mudah untuk mengelabui orang-orang disekitar dan jangan sampai psikolog dikelabui juga,  Meskipun psikolog lebih ahli tapi pasti ada satu titik dimana kita (psikolog) kena dibohongi, so jangan sampai terpancing untuk masuk keperangkap ya hihihi..

24 September 2013

Social History (Dinda Nanda Rama)

Setiap orang terlahir dari keluarga dan lingkungan yang berbeda. Setiap apa yang mereka alami bukan hanya sebuah fakta yang hidup tetapi sudah menjadi cerita dari setiap orang. Pengalaman yang dimiliki pun akan berbeda pada setiap orang. Dari setiap pengalaman yang mereka alami tidak hanya akan memberikan keuntungan bagi mereka tetapi juga masalah. Social history pada teknik wawancara akan memberikan banyak informasi mengenai latar belakang klien. Dalam social history, terdapat beberapa area cakupan yang akan membantu kita dalam memahami, mengetahui, dan membantu permasalahan yang dihadapi oleh klien. Area tersebut adalah family history, education history, job history, marital history, interpersonal relationship, recreational preference, sexual history, medical history, psychiatric history, legal history, dan alcohol and substance history.

Family history
Sejarah keluarga merupakan salah satu cakupan dalam sosial history. Latar belakang keluarga klien sangat penting untuk diketahui agar mendapatkan informasi mengenai keluarga klien, lingkungan keluarga klien, serta hubungan klien dengan keluarga. Selain itu sejarah keluarga juga akan sangat membantu memberikan gambaran masalah yang di hadapi oleh klien. Apakah masalah tersebut berasal dari keluarga klien atau tidak.
Job history
Interviewee perlu mengetahui pekerjaan yang dimiliki oleh klien. Pekerjaan merupakan suatu hal yang ingin dimiliki setiap orang, Tetapi terkadang, memiliki pertanyaan yang dapat menjurus kepada stress. Pada saat prose’s interview pun interviewee perlu menggunakan tata bahasa yang baik supaya klien kita merasa nayaman dalam memberikan informasi yang kita butuhkan. Penggunaan kalimat tanya seperti “Apa pekerjaan Anda sekarang?” Kaliamat tanya seperti ini akan memberikan ketidak nyamanan bagi klien.

Marital history
Latar belakang pernikahan dari setiap orang akan sangat berbeda. Klien yang datang kepada kita untuk konsultasi biasanya bervariasi, terdapat klien yang pernah menikah, sudah menikah, belum menikah, ataupun sudah bercerai. Selain mengetahui apakah klien sudah pernah menikah, hal ini dapat juga dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi keluarga pasien juga . Dengan melakukan observasi yang baik, maka informasi yang kita butuhkan juga akan sesuai.
Interpersonal relationship
Selain dari sejarah menikah dari pasangan klien dengan klien, hal ini sangat perlu untuk mengetahui bagaimana cara klien dalam menjalankan atau membangun sebuah hubungan dengan orang lain. Kita juga dapat mengetahui cara seperti apa yang pernah dilakukan dan sesuai dengan klien.
Recreational preference
Cara lain untuk memperoleh informasi dari klien adalah dengan mengetahui bagaimana cara mereka berekreasi untuk mendapatkan kesenangan. Apabila klien kita kurang memiliki waktu untuk berekreasi makan akan ada indikasi klien menjadi ketergantungan alcohol.
Sexual history
Pembicaraan mengenai seksual biasanya merupakan sesuatu yang sensitif. Sebagai interviewer yang baik, dalam mencari informasi melalui sexual history maka akan memerlukan kata-kata yang baik agar tidak menyinggung perasaan orang yang kita interview.

Medical history
Untuk memperoleh informasi mengenai kesehatan dari klien selain melalui interview juga dapat dilakukan dengan menggunakan data-data medical check up dari klien. Dengan membawa semua catatan medisnya, akan semakin mudah dan semakin  akurat dalam mencari informasi dari orang tersebut.

Legal history
Permasalahan dengan hukum juga merupakan salah satu hal yang dapat menjadi sumber masalah bagi klien. Pertanyaan yang dapat diajukan untuk mengetahui sejarah legal mereka dan tetap menjaga perasaan klien yang bersangkutan. Selain itu, sejarah ini juga diperlukan untuk mengetahui apakah klien kita pernah memiliki masalah dengan pelanggaran hukum yang ada.

Alcohol and substance history.Konsumsi alkohol dan zat adiktif yang berbahaya merupakan salah satu penyebab masalah yang cukup serius. Keterlibatan klien dengan zat-zat ini penting untuk diketahui oleh interviewer guna membantu masalah yang dihadapi oleh klien. Untuk mengetahui apakah klien kita mengkonsumsi alkohol atau zat adiktif terlarang, kita dapat menawarkan kepada klien kita untuk mengkonsumsi salah satunya. Interviewer dapat melihat bagaimana reaksi mereka terhadap tawaran kita.
Demikian penjelasan mengenai area cakupan dari social history. Tujuan dari pembahasan ini adalah mengetahui latar belakang atau cerita sejarah dari seseorang yang sedang menghadapi masalah dan menjadi klien kita untuk kita tangani. Area cakupan ini dapat membantu kita memberikan kemungkinan-kemungkinan sumber masalah dari setiap klien kita.

23 September 2013

Like Father Like Son? (Prisco Wirawardhana)

Sebelum memulai topik yang akan saya bahas hari ini mari kita simak sebuah percakapan yang mungkin pernah terjadi dalam kehidupan kita.
(A: Anak)
(I:Ibu)

I: Ma… Aku mau brokolinya banyakan donk…
A: Iya, iya… Sabar yah, nanti mama ambilkan, kamu sama yah kayak nenek suka brokoli
I: (Tersenyum) Habis, enak sih ma…

Mungkin tidak mirip dengan percakapan di atas pengalaman yang pernah kita alami. Kita mungkin pernah mengalami pengalaman dengan konteks inti percakapan yang sama yaitu diri kita dibandingkan dengan kesamaan saudara atau orang terdekat kita. Tanpa kita sadari, ada benang merah yang menghubungkan setiap individu dalam sebuah keluarga. Benang merah itu dapat menghubungkan hal-hal positif ataupun yang kurang baik antar individu di dalam keluarga tersebut. Untuk itu, kita sebagai interviewer harus melihat interviewee tidak hanya gambaran utuh diri interviewee semata, namun juga harus melihat gambaran besar orang-orang dibalik atau terdekat dari interviewee.

Pernah membaca kisah dongeng “The ugly duckling”?  Ehm, sebuah kisah dongeng yang memiliki arti mendalam dimana seekor anak angsa yang lahir di sangkar ayam sehingga anak angsa tersebut merasa berbeda dan diejek oleh saudara-saudaranya. Anak angsa tersebut hidup seperti ayam, yang tidak menyadari bahwa dirinya adalah salah satu unggas paling cantik yang pernah ada. Dari kisah tersebut kita dapat belajar, bahwa lingkungan tempat seorang tumbuh dan berkembang sangat mempengaruhi seseorang. Setiap orang memiliki HIS/HER-story yang berbeda-beda.

Beberapa hal-hal yang harus diperhatikan mengenai latarbelakang interviewee oleh seorang interviewer seperti pola pengasuhan orang tua, hubungan dengan saudara, kehidupan seksual, agama, kepercayaan, sejarah medis keluarga, tingkat pendidikan, dan lain-lain. Hal-hal yang sudah disebutkan diatas dapat mempengaruhi bagaimana interviewee berperilaku dan meresponi suatu masalah. Seperti contoh interviewee yang memiliki saudara dengan gangguan mental atau penyakit tertentu memiliki kecenderungan juga mengalami gangguan atau penyakit tersebut.

Untuk itu, kita sebagai praktisi, harus melihat gambaran yang lebih besar dari klien atau interviewee yang sedang kita tangani. Hubungan antara individu dalam sebuah keluarga dapat memberikan dampak positif ataupun negatif bagi individu tersebut. Hubungan antar individu yang dapat memberikan dampak posifit seperti memberikan dukungan, perhatian, empati, kepedulian, keterbukaan, dan sebagainya. Sedangkan, pengalaman seperti masalah komunikasi, kebencian, penuntutan tanggung jawab, kesalahpahaman, ketidakharmonisan, dapat membawa dampak negatif bagi individu tertentu. Tugas bagi kita nantinya para psikolog dan praktisi harus mampu melihat lebih mendalam sebab-sebab atau sumber masalah yang dialami oleh klien bukan saja masalah internal dalam diri namun juga situasi keluarga klien. 

24 September 2013