Adult Relationship Sexual (Patricia Gloria)

     Pada pertemuan kamis lalu presentasi yang dilakukan adalah kelompok saya. Kelompok saya membahas mengenai hubungan orang dewasa. Presentasi yang pertama dilakukan oleh Kak Aristo Pratama yang membahas mengenai keintiman dan jenis kelamin sama. Dikatakan bahwa hubungan lawan jenis merupakan hubungan yang penuh dengan gairah. Pada pasangan lesbian dan gay hubungan adalah salah satu syarat untuk mempertahakan suatu hubngan yang intim. 

     Selain itu dibahas pula menganai tipe-tipe dari pacaran pada seseorang. Bagaimana pacaran tersebut hanya untuk bermain-main saja ataukah untuk sebuah hubungan yang serius? Akan ada beberapa penjelasan mengenai suatu hubungan. Perbedaan budaya dapat juga mempengaruhi hubungan pacaran, ada juga pasangan-pasangan beda ras dan ada pula pasangan yang satu ras. Bagi pasangan yang beda ras hendaknya dapat memahami dan mengerti mengenai ras pasangannya. 
     Dalam menjalani suatu hubungan seorang akan ingin tahu terhadap keseriusan hubungan pasangannya dengan mencoba untuk melakukan hubungan seksual. Ada pula hubungan dengan pasangan yang lebih tua dari sebuah penelitian dikatakan bahwa hubungan yang sehat adalah hubugan dengan pasangan yang lebih tua.
     Kak Aris juga menjelaskan mengenai cohabitation yang biasa disebut dengan tinggal bersama. Pasangan yang tinggal bersama merupakan suatu hal yang wajar bagi kalangan muda. Tergantung dilihat dari pandangangan yang positif. Ada juga yang memperbolehkan kohabitasi atau kumpul kebo untuk budaya tertentu dan ada yang memberi pandangan yang negatif bahwa tinggal bersama pasangan yang belum menikah. 
     Penejelasan kemudian dilanjutkan oleh saya, yang membahas tentang pernikahan. Dalam penelitian orang-orang yang menikah cenderung lebih sehat ketika mereka bercerai. Kebanyakan dari pasangan  yang bercerai disebabkan karena kebutuhan seksual mereka tidak terpenuhi. Banyak pasangan yang menikah mengharapkan pernikahan yang berakhir dengan bahagia tetapi tidak semua memenuhi pernikahan yang bahagia. Selanjutnya dijelaskan mengenai memiliki anak bahwa anak-anak yang lahir dari orang tua yang bekerja tidak memiliki waktu dengan orang tua cenderung menjadi anak-anak yang kurang diurus sehingga anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang tidak memiliki hubugan yang baik dengan orang tua. Ada pula anakanak yang lahir dari orang tua yang belum resmi menjadi suami istri dikarenakan pasangan tersebut hanya ingin memenuhi kebutuhan seksualnya saja, ada juga menikah hanya untuk memenuhi kebutuhan seksual. 


     Pada sebuah penelitian dikatakan bahwa pasangan yang menikah 40% berhubungan seks seminggu sekali sendangkan pasangan belum menikah berbuhungan seks berkali-kali dalam sebulan. Sedangkan pada pernikahan usia tua, para pasangan suami istri lebih memiliki keintiman. Pernikahan pada orang tua cenderung memiliki kehidupan yang baik dan cenderung untuk tidak melakukan perceraian karena mereka sudah mengalami banyak pengalaman dari masa lalu. 
     Dalam pernikahan ada juga pasangan yang berselingkuh karena kebutuhan seksualnya tidak terpenuhi. Kebanyakan dari kaum pria, karena dari penelitian bahwa pria yang menikah memiliki kebutuhan seksual sendangkan wanita lebih kepada kebutuhan secara emosi. Ada juga pasangan yang memberikan pertukanan pasangann untuk memuasakan kebutuhan seksual mereka. Pasangan-pasangan tersbut rela untuk membagikan pasangannya untuk bertukar pasangan supaya terpenuhi kebutuhan mereka. Kemudian ada juga mengenai petualangan seksual dimana pasangan memberikan kesempatan untuk pasangannya berhubungan seks dengan orang lain.


     Presentasi kemudian dilanjutkan oleh Amelia, menjelaskan bahwa pernikahan yang dilakukan karena dijodohkan. Penelitian yang ada yaitu di Venezuela, Iran, dan China. Beberap orang diminta utnuk menikahi orang yang memiliki status yang tinggi, yang lainnya diminta untuk menikahi saudara satu ras ini yang terjadi di China. 
     Setelah itu presentasi dilanjutkan oleh Jeane yang meembahas tetang pernikahan dengan seseama jenis. Dilihat dari hubungan keintiman dari pernikahan seseama jenis bahwa hubugan sesama jenis lebih intim dibandingkan dengan hubungan dari lawan jenis. Pasangan yang homosekusal sering mendapatkan pertentangan dari pihak keluarga. 
     Kemudian Jeane juga menjelaskan adanya perceraian,
Faktor berkontribusi pada perceraian adalah menikah pada usia muda, menikah karena kehamilan, alkohol dan penyalahgunaan obat dan memiliki anak setelah menikah. Jarak antara pernikahan dan kedatangan anak adalah faktor penting mendukung stabilitas perkawinan dan menjadi lebih aman dalam finansial. Agama juga penting seperti Katolik dan Yahudi yang cenderung tidak bercerai daripada Protestan dan perceraian lebih tinggi pada pasangan yang berbeda agama. 
 
21 September 2013

Mengapa Tertarik? (Handayani)

Laki-laki + Perempuan = Mengapa Saling Tertarik?
Menurut Anda, apa sih yang membuat Anda tertarik pada lawan jenis Anda ? Mercedes Benz ? Lamborgini ? Sexy ? Sungguh hal yang lazim ketika Anda mendengar " Eh, gue suka deh sama dia ? | Kenapa ?| Dia ganteng kali cyin, tajir parah, hartanya ga abis 7 turunan 8 tanjakan 3 tikungan." Atau " Bro, liat tuh cewe, gilaaaa, ajib banget yeh badannya ? Omas aja mah lewat lah." :p
Dan hal tersebut memang benar adanya.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi ketertarikan seseorang terhadap lawan jenisnya.
Yang pertama, tentu saja yang dari mata jatuh ke hati alias fisik hehe. Menurut film yang saya tonton ini, pria lebih suka perempuan yang bentuk wajahnya feminim. Sebaliknya, perempuan menyukai wajah yang maskulin. Dan laki-laki maupun perempuan, tertarik dengan wajah lawan jenis yang simetris, alias kalau  wajahnya dibagi 2 dengan hidung sebagai bagian tengahnya, wajah kiri dan kanan terlihat sejajar. Contoh: Siapa sih wanita yang ga klepek-klepek liat Taylor Lautner yang bertelanjang dada dengan bentuk tubuhnya yang six pack? Atau siapa sih laki-laki yang ga mau jadi pacarnya Angelina Jolie atau Taylor Swift nan seksi itu ?
Kedua, suara. Suara yang seperti apa ya ? Ayam petok-petok, bebek kuek kuek ?
Pernah mendengar customer service pada handphone anda ketika berbicara ? Dan pernah berkata dalam hati "Idih, meuni adem pisan euy ngadengerkeun si teteh ngomong, ieu teh angin surga kitu ?" hehe..
Yak ! Wanita lebih menyukai suara laki-laki yang bernada rendah (alto), sebaliknya laki-laki menyukai suara wanita yang bernada tinggi alias sopran.
Ketiga, tebak apa ? DOR ! Bau. Tarik nafas dalam-dalam, keluarkan lewat lubang bawah. Oops, bukan kentut ya maksudnya. :D

Yak, jadi menurut film ini, seseorang bisa tertarik pada lawan jenisnya karena bau tubuhnya. Seperti hewan saja ya ? Tapi begitulah adanya. Jadi, pada wanita, apabila sedang menstruasi bisa saja menemukan bebauan yang disukai olehnya, yang biasanya baunya tidak ia sukai ketika sebelum siklus menstruasi terjadi. Ada bau yang dihasilkan melalui kelenjar keringat dan gen yang ada di dalam tubuh masing-masing individu, yang membuat 1 sama lain tertarik. Mengapa sesama saudara tidak saling menyukai 1 sama lain ? Karena memiliki 1 ikatan atau gen yang menghasilkan bau yang sama, oleh karena itu kalau bersaudara tidak suka dan tidak menikah dengan saudara sendiri.
Keempat dan terakhir (kalau tidak salah ingat) Hehe..
Perempuan kalau mau menikah biasanya orang tuanya lihat apanya sih ?
Pasti tidak jauh-jauh dari 3B (Bebek, Burung, Buaya) hahaha. Bukan itu, tentu saja Bibit, Bebet, Bobot. Am I right ? 
Begini kira-kira pesan ibu kepada anak biasanya: " Kamu tuh kalo cari pacar yang punya HATI (Harta dan Properti, biar bisa kasih kamu CINTA (Cincin dan Permata) ^^
Ya, para lelaki, asal tahu saja, salah satu pertimbangan wanita tertarik pada lawan jenisnya adalah faktor ekonomi. Tidak bisa dipungkiri, selain memang harus saling mencintai, juga harus bisa menghidupi kehidupan rumah tangga untuk kedepannya. Bukan cuma makan cinta toh ? Makan nasi.

Mengapa Anda CINTA dengan pasangan Anda ? Anda CINTA atau Anda COCOK ? 
Menurut Anda, apakah CINTA dan COCOK adalah hal yang sama ?
Tentu berbeda !
Batu bata dipinggir kolam ikan
Bercocok tanam pakai pacul
Ketika CINTA diperjuangkan
Di sanalah ke-COCOK-kan muncul
Semoga bermanfaat :)  
 
20 September 2013

Think Before Talk (Evy)

Kata “pelecehan” merupakan kata umum yang telah diketahui semua orang beserta maknanya. Semua orang juga tentunya tahu bahwa pelecehan merupakan tindakan yang tidak baik karena menciptakan korban. Tetapi sayangnya, banyak orang menganggap pelecehan adalah perilaku merugikan fisik pada lawan jenis. Sesungguhnya, banyak sekali pelecehan yang terjadi pada sehari-hari dan tidak disadari bahwa itu adalah perilaku melecehkan. Pelecehan tidak hanya terjadi dalam bentuk fisik tetapi juga bisa verbal dalam konteks seksual. Suatu tindakan bisa dikatakan dikatakan pelecehan, jika salah satu orang sudah merasa tindakan yang dilakukan terhadapnya kurang nyaman. Pelecehan seksual secara fisik yang kita ketahui sehari-hari misalnya adalah dengan sentuhan ataupun tindakan yang lebih dari sentuhan tetapi orang yang disentuhnya tidak merasa nyaman. Bukan pelecehan seksual apabila lawan jenis yang disentuh, merasa nyaman dan welcome dengan tindakan tersebut. Selain secara fisik, pelecehan secara verbal yang paling sering tidak kita sadari sebagai contoh, membicarakan hal-hal berbau seksual, baik dalam konteks percakapan face to face, maupun dengan social media seperti bbm, what’s app atau yang lainnya yang menyebabkan lawan bicara merasa tidak nyaman membicarakan hal tersebut. Berhati-hatilah dalam membicarakan hal berbau seksual karena secara tidak sadari, kita telah melakukan pelecehan jika lawan bicara merasa tidak nyaman. Mungkin rasa tidak nyaman itu tidak disadari oleh lawan bicaranya, tetapi bisa menciptakan efek merugikan bagi si korban. So, think before talk. Karena kita semua tidak ada yang ingin menjadi korban.

20 September 2013

Social History (Mutiara Sari)

Pada perkuliahan Teknik Wawancara pada tanggal 18 September 2013, diberikan penjelasan mengenai social history, menurut saya pertemuan kali itu mengesankan karena saya mendapatkan pembelajaran baru mengenai pentingnya mengetahui latar belakang client seperti family history, educational history, occupational history, marital history, interpersonal relationship, recreational preference, sexual history, medical history, psychiatric history, legal history, alcohol and substance abuse, nicotine and caffeine consumption, current living situation, source of support, dan religion. Mengetahui hal hal ini sangat penting sebagai bahan referensi bagi psikolog.
Mengetahui latar belakang pasien sangat diperlukan sebagai data, karena kemungkinan akar permasalahan client bukan datang dari masalah yang seringkali di ceritakan client. pada pembahasan ini saya sangat tertarik pada saat pembahasan family history.  ternyata untuk mengetahui silsilah keluarga bisa digambarkan dengan Genogram yang dikembangkan oleh Murray Bowen sehingga lebih cepat dipahami, gambaran genogram bisa diliat di bawah ini

Dengan melihat genogram, kita bisa mendapatkan informasi mengenai silsilah keluarga dengan cepat ( karena jika bentuknya tulisan kita perlu membaca dan ini memakan waktu) dan jelas. 
Dengan family history , kita memiliki kesempatan untuk menyelesaikan 3 tugas, yaitu
1. mengembangkan biografi singkat mengenai orang tua, saudara kandung, istri, kerabat dan anak.
2. mempelajari hubungan antara client dan relasi
3. serta kita dapat mengetahui jika ada kerabat dari client yang memiliki mental disorder.
semoga blog ini bermanfaat buat teman-teman, jika banyak kekurangan dalam blog ini saya minta saran dan kritiknya di kolom komentar di bawah, terimakasih
nb: gambar family genogram  dan sumber isi blog, saya ambil dari slide ppt kelas teknik wawancara oleh HENNY E. WIRAWAN &  MARIA

24 September 2013

Social History dalam Teknik Wawancara (Sutrisno)

 
Pada kali ini saya akan menjelaskan salah satu topik besar dalam memperoleh informasi dalam teknik wawancara yaitu social history untuk mengetahui permasalahan yang sedang/akan terjadi. Bagian ini merupakan bagian paling komprehensif untuk memperoleh informasi dari klien 目(*^▽^*)

Social History
-> Bagian dari hidup manusia (pengalaman) yang unik dan pernah menjadi bagian masa lalunya karena pengalaman dari yang dialami setiap manusia berbeda antara satu dengan yang lain, pengalaman-pengalaman tersebut mempengaruhi perubahan-perubahan psikis manusia yang membuatnya menjadi manusia yang seperti sekarang ini.

Kegunaan Social History dalam teknik wawancara
-> Untuk mendapatkan informasi mengenai sebab dari permasalahan klien dan psikolog harus memahami apa yang diceritakan klien karena cerita tersebut belum tentu sama dengan persepsi apa yang kita lihat

Aspek-aspek dalam Social History
-> Family History: Hal yang terkait dengan keluarga, termasuk dengan tempat lahir, tempat klien tumbuh kembang, dan norma keluarga. Dengan mengetahui permasalahan ini psikolog dapat mengetahui beberapa informasi seperti: (1)Permaslahan perilaku klien, (2)mengembangkan skestsa biografi keluarga, dan (3)mempelajari hubungan antara klien dan keluarganya.

-> Educational History: Pengalaman di dunia pendidikan klien yang mempengaruhi kehidupan sosial klien

-> Job History: indikator kesuksesan klien dalam pekerjaannya yang mempengaruhi kehidupan sosial klien

-> Martial History: indikator kemampuan menyelesaikan masalah dalam rumah tangga klien

-> Interpersonal Relationship: indikator kemampuan klien dalam berinteraksi terhadap teman disekitarnya

-> Recrational Preference: indikator kesenangan klien, apakah klien refreshing atau tidak. tidak semua orang dapat memandang refreshing adalah hal yang dapat dilakukan secara mudah karena hal tersebut dianggap kekanak-kanakan.

-> Sexual History: indikator ketertarikan dan kepuasan seksual klien, apabila ada perubahan dari sebelumnya psikolog dapat menanyakan penyebab perubahan tersebut. topik seksual merupakan topik yang sensitif, psikolog harus hati-hati dalam bertanya dan bertanya apabila diperlukan saja

-> Psychiatric/psychotherapy history: indikator untuk mengetahui riwayat pengobatan yang dilakukan klien, untuk mengetahui persepsi klien dan keadaan klien sebelum memberikan diagnosis-diagnosis atau judge tertentu

-> Legal History: indikator untuk mengetahui perliaku-perilaku yang tidak sesuai aturan yang dapat menyebabkan perilaku patologis. Legal history berisikan riwayat klien mengenai pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan yang berkenaan dengan pelanggaran hukum

-> Alcohol and substance use/abuse: riwayat klien mengenai penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang ataupun penggunaan berlebihan yang dapat menyebabkan perilaku-perilaku tertentu yang merugikan klien ato orang lain disekitarnya

-> Nicotine And/or Caffein Consumtion: kadungan-kandungan lain yang digunakan secara berlebihan dapat menyebabkan perilaku-perilaku tertentu juga

25 September 2013

TEKNIK WAWANCARA (Sutrisno)

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang wawancara sekaligus menjadi pengisi pertama blog saya, wawancara yang akan saya bahas kali ini ada pada setting dunia pendidikan.
A. Pengertian Wawancara
Wawancara adalah suatu percakapan tatap muka(interviewer dan interviewee) dengan tujuan memperoleh informasi yang aktual, untuk menaksir atau menilai kepribadian seseorang, atau dipakai untuk maksud-maksud tertentu dan terapeutis. Maksud-maksud tertentu disini adalah sesuatu yang ingin dicapai dengan pertanyaan yang direktif. Apabila wawancara digunakan untuk terapeutis maka pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan non-direktif (open question) atas dasar bahwa interviewee bersedia membuka diri sendiri dalam suasana bebas.

B. Kelebihan Wawancara
Kelebihan wawancara adalah sebagai berikut:
1. Memperoleh informasi secara langsung, cepat, dan mendalam
2. Memberikan kesempatan kepada interviewee untuk menjawab
secara terbuka dan bebas
3. Memungkinkan interviewer mengembangkan pertanyaan sesuai
sesuai dengan informasi yang ada
4. Menilai kebenaran informasi yang diberikan dengan melihat raut
wajah dan gerak gerik

C. Kelemahan Wawancara
Selain kelebihan wawancara ada juga kelemahan wawancara yaitu sbb:
1. Memerlukan waktu, tenaga, dan biaya yang besar
2. Sangat bergantung pada individu yang akan diwawancarai
3. Situasi dan suasana wawancara mempengaruhi individu
4. Menuntut penguasaan keterampilan bahasa yang baik dari
interviewer
5. Ada pengaruh subjektif interviewer yang dapat mempengaruhi
hasil wawancara

D. Aplikasi Wawancara
Aplikasi wawancara dapat digunakan dalam beberapa setting, misalnya dalam pendidikan, klinis, dan PIO(psikologi industri dan organisasi) pada kesempatan kali ini saya hanya akan membahas pada setting pendidikan.
Dalam setting pendidikan sering terjadi masalah terkait dengan proses belajar mengajar di sekolah dan masalah dengan sistem-sistem sekolah, selain itu juga banyak masalah yang dialami siswa seperti: Learning Disability, developmental problems, behavioral problems, psychosocial and eviromental problems, bakat dan minat, seleksi dan penempatan. Penggunaan wawancara di bidang pendidikan dapat digunakan untuk:
> mengetahui informasi siswa
> memahami masalah yang terjadi dan dinamika kepribadian siswa
> memverifikasi informasi yang didapat
> mengdiagnosa kemampuan siswa
> memantau perubahan perilaku siswa

14 September 2013