Sex and Stress (Vivian Amelia)

     Sex and Stress. That's the topic for today. :)
Although I skipped a class, but I did search for the materials in youtube.
Although it's not fully the same, but it's okay.
What matters are the essences of the learning.

     I got a quote that I read yesterday on my friend's instagram captions.
And that is one of the best Marilyn Monroe's quotes.
It says :

 "I'm selfish, impatient, and a little insecure.
I make mistakes. I am out of control and at times hard to handle.
But if you can't handle me at my worst,
Then you sure as hell don't deserve me at my best."

     What a confident saying was that.
But there is a right point in there.
And there is a line that connected to what I want to say below.
When a women is facing so many stresses in life, there are some points that will be influenced in her life.
One of that is sexuality.

     Woman, as so many roles that have been expected to her in this wide society,
Now is having so much issues that closely related to sex.
I believe, every human in this world, will have the worst time of his/her life.
And then like a tire that always spin around, in a time or moments,
He or she would found his faith back in life.

     That worst moment, that makes us stressful, depressed, and maybe had some sleepless night.
Or maybe for some women, food is a stress-reliever.
So for men out there, please do not always hope for some perfect-shaped.
Hahaha

     When a stressful situations come to a woman, she may not have the desire of having a sexual intercourse. Because sexual intercourse involved a good emotions and states to begin.
And in some cases, but not for every men, sexual intercourse in fact is a stress-reliever.
Why women and men are so reciprocal to each other?

     In my opinions, they are so reciprocal, because they need to complete each other.
:) in time, you will found that communications is the main key of all kinds of relationships.
Varies on the type of communications.

     Full disclosure is very-very needed. I always very love a line.
It says that true love does not have any surprises.
Not the surprises that means literally. But surprises of who you think you really are.

When you are having some problem and conflicts, that making you stress.
Talk to your partner.
Women always do one thing stupidly, they always thought that a good partner is someone who knows herself without her saying.
That is completely wrong. Men did not know what is in our mind, if we don't tell them.
So from today onwards, please start to communicate to your partner about what you really need from them.
And try to understand the situations that going on that time.
Don't wait until the day comes, when they fully understood you without you tell them.
Because it will never happens.

Saying and thinking is so much easier than doing.
But before doing, you must think first.

    Have a wonderful living out there, women!
:* reach a life you wanted, and be worth-living.






2 Oktober 2013

Pregnacy and Birth & Contracetption and Aborsion (Patricia Gloria)

     Pada pertemuan minggu lalu kelompok presentasi membahas mengenai kehamilan, kelahiran, kontrasepsi dan aborsi. Kelompok membahas bagaimana terjadinya kehamilan. Kelompok presentasi membahas dengan baik mengena kehamilan. Kehamilan terjadi ketika ada pembuahan pada rahim, yang terjadi didalam rahim dimana bertemunya sel sperma dengan indung telur. Disiniliah mulai terbentuk zygot. Dan mulailah proses kehamilan terjadi. Untuk mengetes apakah ada kehamilan maka disediakan alat yang disebut hCG.
     Proses kehamilan terjadi karena adanya hubungan seksual antara pasangan suami istri. Tetapi dalam dunia nyatanya banyak terjadi kehamilan diluar nikah. Pasangan belum menikah memilik gairah untuk melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Hal ini yang menyebabkan juga banyak orang-orang hamil diluar nikah. Ada pula pasangan  suami istri yang mandul atau infertil. Infertil juga memiliki dampak yang kuat terhadap pasangan suami istri, dampak dapat berupa dampak emosional. Para pasangan suami istri yang infertil memiliki beberbagai cara untuk mendapatkan seorang anak. Mulai dari obat-obatan, operasi, sterilisasi sperma, bayi tabung, dan sebagainya.
     Terkadang saya merasa bahwa pasangan suami istri yang infertil ingin sekali mendapatkan seorang anak. Mereka kesulitan untuk mendapatkan anak. Tetapi dalam kenyataanya bahwa pasangan yang belum menikah melakukan hubungan seks diluar nikah mereka mendapatkan kepuasan seks tetapi terkadang malu karena wanita hamil diluar nikah. Hal ini dapat dikatakan bahwa setiap pasangan pada umumnya hanya ingin memuaskan kebutuhan seksual mereka saja tanpa memikirkan bahwa diluar sana ada banyak pasangan yang sudah menikah tetapi kesulitan untuk mendapatkan seorang anak.
     Dalam masa kehamilan dibagi menjadi 3 semester. Wanita yang sedang hamil tidak disarankan untuk minum-minum alkohol dan obat-obatan. Karena dapat menyebabkan gangguan janin.Wanita yang hamil harus benar-benar menjaga kandungan mereka. Dalam mempersiapkan kelahiran wanita yang hamil harus benar-benar dalam kondisi yang baik. kelahiran kurang dari 42 minggu dapat menyebabkan anak cacat. Pengunaan obat-obatan dapat juga mempengaruhi keadaan janin.
     Selain itu kelompok juga membahas tentang kontrasepsi bahwa kontrasepi merupakan suatu alat pencegahan kehamilan. Pasangan suami istri yang sudah berencana untuk tidak memiliki anak lagi mereka melakukan program KB. Cara untuk KB dapat dilakukan dengan minum obat, memasukan ring agar tidak terjadi pembuahan.
     Kehamilan yang terjadi diluar nikah pada umumnya wanita merasa malu dan pada umumnya terjadi aborsi. Wanita yang hamil diluar nikah cenderung melakukan aborsi. Contohnya pada seorang wanita yang hamil diluar nikah, ia berusaha untuk mengaborsi janin, dan ternyata tidak berhasil dan akhirnya bayi yang lahir dari rahim wanita tersebut mengalami cacat fisik. Aborsi dilakukan agar seseorang tetap dihargai. Aborsi merupakan hal yang negatif yang dipandang sebagian orang. Banyak orang yang melakukan aborsi. Aborsi sama dengan penolakan dari awal pada sebuah kelahiran. Pada seorang wanita yang seperti ini perlu diajarkan melalui pendidikan seksual agar tidak terjadi hamil diluar nikah sehingga tidak perlu aborsi kembali.

2 Oktober 2013

Abortion or Give the Birth? (Hanna Hadi Pranoto)

Beberapa waktu yang lalu salah satu teman saya bercerita yang sampai membuat saya cukup kaget. Cerita yang bagi saya cukup menggemparkan pikiran. Memang, teman saya ini bukan narasumber yang pertama, yang menjadi subyek dalam pembicaraan ini adalah temannya dari teman kantornya teman saya . Hmm.. sedikit rumit ya.. Tapi pada intinya adalah ceritanya.. Orang yang akan saya ceritakan adalah seorang siswi SMA. Saya tercengang ketika teman saya bercerita bahwa siswi tersebut telah melakukan aborsi sebanyak 3x. Lebih mencengangkan lagi, begitu aborsi, langsung berangkat sekolah.. Waw.. Sangat mencengangkan.. Melakukan hubungan seksual? Itu mah uda biasa.. Pergi clubbing? Uda seperti pergi ke mall kali.. Bahkan katanya kalau pergi clubbing dan bertemu dengan pria, dia yang mengajaknya untuk melakukan hubungan intim dahulu.. Sangkin terbiasanya dengan seks dan aborsi, dia sudah tidak malu lagi untuk mengakuinya.. Pernah suatu hari di sekolah dia berkata kepada salah satu temannya, “duh, pusing ni kepala gue, abis aborsi.” Meski kehidupannya seperti itu, tapi dia tidak menjual dirinya. Orangtuanya kaya raya. Berdasarkan cerita teman saya, keluarga dari anak itu memang kurang harmonis. Di rumah hanya ada 1 orang satpam dan pembantu, padahal rumahnya besar lho.. Jadi setiap anak tersebut pulang, tidak ada orangtuanya. Orangtuanya juga tidak jauh-jauh dari dunia malam, termasuk clubbing.
Saat mendengar cerita tersebut, dalam hati saya berkata, “perempuan itu apa engga punya rasa bersalah atau apa yah? Atau mungkin uda gak waras kali yah.. Sampe aborsi 3x di umurnya yang masih segitu”. Menurut saya, seks bukanlah untuk main-main, apalagi kehamilan. Janin yang dikandung telah memiliki kehidupan meskipun belum terbentuk secara utuh. Aborsi memang dapat dilakukan, tapi hanya untuk kasus-kasus tertentu, misalnya nyawa sang ibu terancam karena janin tersebut.
Jika seseorang sudah mengandung, dia harus bertanggungjawab, bukan malah dengan gampangnya melakukan aborsi. Berbagai alasan banyak dikemukakan untuk melegalkan aborsi yang dilakukan, seperti lelaki yang menghamili tidak bertanggungjawab, hamil di luar nikah, sudah terlalu memiliki banyak anak, dan sebagainya. Berdasarkan data yang dikutip dari http://www.aborsi.org, di Amerika alasan-alasan dilakukannya aborsi adalah (1) tidak ingin memiliki anak karena khawatir mengganggu karir, sekolah atau tanggung jawab lain (75%); (2) tidak memiliki cukup uang untuk merawat anak (66%); (3) tidak ingin memiliki anak tanpa ayah (50%). Alasan lain yang sering dilontarkan adalah masih terlalu muda (terutama mereka yang hamil di luar nikah), aib keluarga, atau sudah memiliki banyak anak. Dalam situs tersebut juga dikemukakan bahwa wanita-wanita di Indonesia juga sering mengemukakan alasan-alasan tersebut.
Sebenarnya, jika Anda, para perempuan, khusunya yang belum menikah dan tidak ingin memiliki anak, cara yang paling tepat adalah dengan tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah. Bagi para pembaca yang sudah berkeluarga dan tidak ingin memiliki anak berlebihan, cobalah untuk menggunakan alat kontrasepsi. Sekarang ini banyak alat kontrsepsi yang sudah dijual umum, misalnya kondom. Dengan harga yang tidak terlalu mahal, kondom merupakan alat kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan. Selain itu, kondom juga dapat mencegah penularan penyakit melular seksual (PMS). Alat kontrasepsi lain seperti pil KB dan kontrasepsi lain untuk mencegah kehamilan juga dapat digunakan dengan dikonsultasikan kepada dokter. Nah para pembaca sekalian, sebaiknya berpikirlah dengan matang ketika akan melakukan aborsi. Pertimbangkanlah dengan baik, karena yang anda gugurkan adalah hasil perbuatan anda sendiri. Lebih baik mencegah kehamilan jika memang tidak menginginkannya.
Setelah membahas tentang aborsi, sekarang kita bahas sedikit tentang bagaimana orang yang hamil dan benar-benar ingin melahirkan bayi yang dikandungnya. Bagi para pasangan yang ingin memiliki anak, alangkah baiknya sebelum menikah melakukan tes kesehatan terlebih dahulu. Tes tersebut tidak hanya berlaku bagi wanita, namun juga bagi pria. Tes tersebut berguna untuk mengetahui apakah pasangan terinfeksi virus-virus tertentu seperti rubella yang dapat membahayakan janin. Tes juga dapat mengetahui apakah salah satu dari pasangan ada yang infertil. Gaya hidup sehat, tidak mengkonsumsi obat-obatan, minuman beralkohol, rokok, serta memperbanyak mengkonsumsi sayur dan buah-buahan sangat baik untuk mempersiapkan kehamilan. Selama proses kehamilan, kandungan juga perlu dijaga. Makan makanan yang bergizi dan sehat, rajin berolahraga serta secara rutin memeriksakan kandungan ke dokter sangat dianjurkan. Nah para pembaca, semua hal-hal yang dilakukan di atas, bahkan sebelum kehamilan sampai kelahiran sang bayi merupakan salah satu faktor penentu apakah bayi yang dilahirkan sehat atau tidak.
Jadi, apakah anda memilih aborsi, melahirkan bayi anda, atau memilih mempersiapkan kelahiran bayi anda dengan baik, semuanya adalah pilihan.

2 Oktober 2013

SAVE Your Baby (Monica Unsri)

Kebutuhan seksual merupakan salah satu kebutuhan dasar seorang manusia. Hasrat seksual akan muncul ketika sebuah pasangan sudah memasuki hubungan yang intim dan akan legal setelah adanya pernikahan. Setelah melakukan hubungan seksual, bisa saja terjadi kehamilan, akan ada janin yang tumbuh di rahim seorang wanita. Bila hubungan tersebut dilakukan setelah adanya pernikahan, tentu janin itu adalah sesuatu yang ditunggu-tunggu. Tetapi, bila hubungan seksual tersebut dilakukan sebelum adanya ikatan pernikahan dan terjadi kehamilan, mungkin pasangan itu akan segera dinikahkan, atau wanita yang sedang mengandung itu biasanya melakukan aborsi jika pihak laki-laki tidak ingin bertanggung jawab.
Aborsi biasanya dilakukan dengan banyak alasan, diantaranya adalah karena tidak memiliki kemampuan untuk menjaga anak, masalah finansial, hubungan dengan pasangan, dan masalah dengan keluarga. Masalah finansial dan hubungan dengan pasangan berperan sangat penting bagi pertumbuhan janin sampai bayi itu beranjak dewasa. Sebuah pasangan yang sudah menikah saja memiliki tanggung jawab yang sangat besar untuk merawat dan membesarkan seorang anak. Apalagi jika kehamilan terjadi di luar nikah, bisa saja calon ibu tidak memiliki kemampuan finansial yang memadai untuk memberikan nutrisi terhadap calon bayinya kelak, belum lagi jika pasangannya tidak ingin bertanggung jawab. Di sisi lain, biasanya keluarga calon ibu akan merasa malu dengan kehamilan yang telah terjadi, sehingga tidak jarang calon ibu tersebut akan mengguggurkan kandungannya. Saat melakukan aborsi, ada berbagai macam cara yang dilakukan oleh seorang calon ibu sampai calon bayi sudah tidak bernyawa.
Cara-cara yang dilakukan biasanya dengan pergi ke dokter kandungan untuk melakukan aborsi. Prosedur yang dilakukan yaitu menginjeksikan anestesi lokal ke serviks, kemudian sebuah cannula dimasukkan ke dalam serviks yang dikaitkan dengan sebuah vacuum aspirator, yang akan mengosongkan isi perut wanita tersebut. Ada juga cara lain yang dilakukan yaitu dengan mengonsumsi pil atau obat-obatan untuk aborsi, antara lain pil mifepristone dan methotrexate (pil atau injeksi). Seorang wanita akan mengalami pendarahan dengan waktu yang berbeda-beda tergantung jenis obat yang dikonsumsinya. Setelah aborsi dilakukan, akan ada simtom fisiologis yang dapat terjadi, seperti meningkatnya keram, pendarahan yang berat, dan mual. Komplikasi juga dapat terjadi, termasuk pendarahan, luka/ pengoyakan serviks, dan lain-lain. Sedangkan simtom psikologis yang dapat terjadi antara lain kelegaan yang diikuti oleh depresi atau perasaan bersalah. 

Memang, aborsi boleh saja dilakukan jika kehamilannya membahayakan keselamatan ibu, tetapi apabila kehamilan terjadi karena hubungan seksual di luar pernikahan, sebaiknya pilihan untuk melakukan aborsi harus dipikirkan kembali. Di luar berbahayanya gejala yang akan terjadi setelah melakukan aborsi, setidaknya bertanggung jawablah atas perbuatan anda. Kehamilan tidak terjadi begitu saja, ada proses yang berlangsung saat itu dan pikirkan kembali mengapa anda melakukannya dengan pasangan. Aborsi bukanlah jalan keluar, yang malah bisa saja menambah masalah dan mengganggu kesejahteraan psikologis anda. Maka dari itu, sebaiknya hindarilah pilihan aborsi, jangan bunuh bayi anda, tetapi selamatkan bayi anda, dan perjuangkanlah dia dengan penuh cinta dan kasih sayang. 


2 Oktober 2013

Stress and Women? (Ratna Sari Dewi)

Dalam pertemuan Psikologi Perempuan kali ini, kami menyaksikan reality show membahas tentang stress seorang perempuan. Untuk perempuan dizaman sekarang, stress bukanlah masalah yang asing didengar, sebab tuntuan zaman saat ini yang mengakibatkan stress pada wanita, seperti wanita zaman sekarang mudah sekali stress karena masalah pekerjaan, ditambah lagi adanya gaya hidup wanita saat ini yang berbeda dengan wanita di zaman dahulu.
Banyak sekali faktor stress yang memicu wanita yang mengakibatkan stress, dan banyak pula akibat stress yang timbul seperti sistem immune tumbuh menurun, gairah seks menurun, ingatan menurun, makan lebih banyak dari biasanya,  mulut yang ingin lebih banyak berbicara yang akhirnya mengakibatkan pertengkaran, dan masih banyak akibat stress pada wanita.
Tentu saja wanita tidak menginginkan hal itu terjadi, untuk menghilangkan stress juga banyak sekali cara., seperti yoga, makeup, pola hidup teratur, lebih objektif dalam menghadapi masalah, meluangkan waktu untuk diri sendiri, sperti spa, creambath, dan bahkan shopping, dan paling penting mengembangkan kehidupan spiritual.
Seseorang bernama Margareth Tacher sempat berseru, ”Menangis itu sehat dan obat yang paling mahal untuk melawan goncangan halusinasi yang kuat. Maka, biarkanlah air mata kalian mengalir sampai habis supaya bisa memberikan perasaan lega pada alam pikiran.“ Maka,ditarik kesimpulan betapa hebat keunggulan dari menangis sebagai upaya terapi jiwa (psykoterapi) sendiri untuk mengikis stress dan melawan kanker. Kendati pembuktian secara ilmiah ini (menangis) masih bermunculan pro dan kontra, namun kenyataannya sudah dapat bicara seperti yang pernah dikemukakan dua peneliti yaitu Dr. Wiliiam Frey dan Dr. Vincent Tuason direktur bagian psikiatri St. Paul Ramseu Medical Center.
Banyak sekali cara mengikis stress, terutama bagi wanita, maka saya menyarankan janganlah stress menutup mata para wanita sehingga melakukan hal-hal yang tidak postif, dan terapilah dirimu sendiri dengan ungkapkan apa yang anda rasakan, untuk para wanita.

2 Oktober 2013

Akibat Seks bebas (Novi)

Seringkali kita mendengar bahwa wanita melakukan aborsi terhadap kandungannya dengan berbagai alasan. Alasan pertama yang adalah malu akibat hamil sebelum nikah dan kejamnya pria yang melakukan hubungan seksual dengan pasangannya lari dari tanggung jawab dengan cara meminta pasangannya untuk menggugurkan kandungan tanpa merasa bersalah. Alasan kedua adalah ingin memiliki anak yang sempurna tanpa cacat sekalipun. Alasan medis yakni anak yang dikandung terancam ternyata membahayakan untuk calon ibu maupun untuk calon bayi. Sebenarnya, untuk melakukan aborsi itu secara tidak langsung akan membuat sisi psikologi perempuan terguncang seperti dibayangi rasa bersalah dan penyesalan setelah melakukan aborsi.

Seperti kasus teman saya bernisial x yang tinggal di luar negeri, yang diminta oleh pihak rumah sakit untuk menggugurkan kandungan saat usia kandungannya 5 bulan akibat cabang bayi menderita penyakit kelainan dalam pernapasan dan jika dilanjutkan calon bayi akan bertahan hidup maksimal 1 minggu. Namun teman saya tidak ingin menggugurkan dengan alasan "ini anak pertama saya, anak pemberian Tuhan dan ia masih diberikan kesempatan untuk hidup walaupun seminggu. Saya ingin sekali jika anak saya dapat hidup dalam kehidupan yang sesungguhnya yakni diluar kandungan saya". Tapi, itu semua kembali lagi kepada keputusan yang akan diambil orang wanita yang sedang mengandung dan dosa yang ditanggung untuk membunuh darah dagingnya sendiri.
Seiring dengan maraknya perilaku seks bebas yang semakin ditentang semakin merajarela, jika tidak ingin menyakiti pasangannya satu dengan yang lain terutama menyakiti perempuan, janganlah melakukan seks bebas karena akan berdampak buruk bagi kedua pihak. Jangan dengan mudahnya melakukan seks bebas yang berlandaskan pada hawa napsu yang berujung dengan penyesalan bahkan pembunuhan janin. Jika individu masih berkukuh untuk melakukan perbuatan tersebut, gunakanlah alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dan penyebaran virus yang disebabkan oleh seks bebas. Sangat disarankan untuk pria menonton film mengenai aborsi, agar tahu betapa mirisnya apabila pasanganmu melakukan tindakan tersebut. Jika merasa tidak tega atau jijik silahkan menonton film thailand yang berjudul "The Unborn Child" yang berkisahkan tentang bayi yang bergentayangan akibat perbuatan aborsi.
 
2 Oktober 2013