Sexuality Now: Issues about Contraceptions (Vivian Amelia)

Well, tanggal 26 September yang lalu adalah Hari Kontrasepsi sedunia.
Dan Indonesia mengukir prestasi yang membanggakan.
Dr. Bambang Prajogo dari Universitas Erlangga,
Has found the first oral contraception for men.
It is called the Gandarusa pills.
The research to Gandarusa pills has begin in the 1985.
So 23 years to make these pills.
And US has decided to buy the license for 5 billions US dollars.

     Contraception we knew commonly, like condoms. It is free to buy at any department store, or mini markets. But contarceptions have so many kinds.
Maybe in Indonesia, we the young people, didn't noticed that contraceotions are not just some pills and condoms.
It also had NuvaRing that inserted to vagina every 3 weeks.
Had hormonal patches, that stick in our body.
And so many kinds of Spermicides, in cream, foam, suppository, and others.
Wow, nowadays human being had found so many ways to contraceptions.

     Contraceptions is important or not?
And is it wise that it can be bought freely in some market stores?
These 2 questions are so sensitive and culture-connected issues.

     Because we are living in here, Indonesia. Contraceptions is not a free subject to be talked about.
It sounds private, and sometimes is a embarassment.
But it so important, you have to had some knowledges about it.
One thing you must aware is, contraceptions are there to prevent pregnancies.
Not a door-way open widely for free sex.

     About all kinds of contraceptions, except condoms, they cannot prevent prevent us from having STDs (Sexual Transmitted Diseases).
The chance is so high if you engaged into free sex life to have STDs.
And once you are infected, it is no chance to fully recovered.

     But we can't denied, free sex is there in every country.
And to have a contraception that sells wide and openly actually helped people to avoid STDs.
So, if you disagree bout selling contraceptions widely, pls consider the disadvantages for this country.

 There will be an increasing number of STDs.

     So many pros and contras.
But I thought it will be so important that the governments too have to courage their people education about sex. In Indonesia, topic about sex is still taboo.
And parents thought that children can not know much about that, it is not a proper age for children to know about sex.
That is so wrong. That thinking, causes children to have high curiosity about sex.
And so in their teen ages, they will search for information or want to experience it themselves.
Parents, should taught their children about sex education at young ages.
It is the best at middle school, like 8 or 9s.
Not to teach them about having sex, but all things about sex.
At what time it is proper to do and do not, at what conditions a sexual intercourse will occurs.
How it is occurs, and all about it.
There are so many educations videos nowadays in youtube, discovery channel about sex.
If your children have understood it, they will not ashamed to talk about anything to you.
And because they know everything so well,
 they will not have too much intentions of interested to do all of it.

     Communications again.
Hahaha... That's why God created voices.
Voices to make communications and interactions.
To connect people in simplest and easiest ways.

2 Oktober 2013

FWO (For Women Only) (Gayatri Ardhinindya)


Jennifer Berman, Ph. D. (Urolog) dan Laura Berman PhD (Psikolog) adalah dua saudara yang sangat kompak hingga mereka membuat sebuah talkshow yang berjudul “For Women Only, by Berman & Berman”. Di talkshow kali ini, mereka membahas tentang Sex & Stress.
Sebagai contoh kasus pertama yang mereka tayangkan, ada seorang ibu dengan 6 anak yg berinisial G. Ia merasa sangat lelah mengurus ke enam anaknya, mengurus cucian-masak-dan urusan rumah tangga lainnya sendirian. Ia merasa tidak punya waktu untuk membahagiakan dirinya sendiri, apalagi untuk berhubungan sex. Hingga pada suatu saat, G harus menjalankan sebuah operasi, ia merasa sangat ketakutan dan tidak menginginkan hubungan sex. Tetapi, setelah operasi itu selesai, dan ia mengkomunikasikan segalanya kepada suaminya, suaminya malah mengerti dan mencoba membujuk G, bahwa ia sangat menginginkan hubungan suami istri itu. Akhirnya , karena G sangat mencintai suaminya itu, ia mau melakukan meskipun ia tidak sepenuhnya bisa menikmati. Tetapi ia kini merasa senang dan baik-baik saja setelah suaminya bisa menerima dirinya apa adanya, dan sangat terbuka dan komunikatif tentang sex, baik itu jadwalnya ataupun bagaimana membuat G lebih relax.
Kasus yang kedua adalah seorang wanita yang bekerja di rumah tiap harinya, mengandalkan sebuah meja kerja dan juga telepon, tetapi ia juga harus mengantar anaknya sekolah, ke pasar untuk membeli bahan pesanan catering, dsb. Wanita itu berinisial, S. S mengeluhkan bahwa ketika ia stress, ia melampiaskan dengan makan camilan, lagi dan lagi. Terkadang ia juga suka tidak kontrol dan memarahi anaknya. Tetapi untungnya ia punya suami yang sabar, yang bisa meng-handle anaknya ketika ia sangat sibuk. S juga berkata bahwa ia sebenarnya sangat tidak ingin melewatkan waktu untuk berhubungan sex dengan suaminya di kala sempat, tetapi untuk berdandan sebelum bepergian saja, ia tidak sempat.
Harus kita ketahui, bagi perempuan, untuk menjalankan peran majemuk sangatlah sulit dan butuh ekstra bersabar. Karena seorang perempuan, semakin stress, semakin sulit untuk menyempatkan diri melakukan hubungan sex dengan suaminya. Bisa saja mereka langsung tertidur seusai mengalami kelelahan dan stress sepanjang hari. Kalaupun mereka bisa menyempatkan diri untuk melakukan hubungan sex itu, mereka hanya menjalani kewajibannya tanpa bisa fokus untuk meraih kepuasan untuk mereka sendiri. Maka dari itu, seorang wanita harus tahu bagaimana cara mengatasi stress yang tepat untuk dirinya.
Menurut Pamela Peeke (ahli Stress), Perempuan cenderung menutupi stressnya dengan memakan cemilan yang asin (keripik) ataupun yang sangat manis (es krim, coklat, dsb).  Sedangkan laki-laki lebih condong kearah minuman beralkohol. Untuk itu, untuk pasangan suami istri, sangatlah penting untuk mengkomunikasikan segalanya, mulai dari masalah yang kecil hingga ke masalah yang besar dan sangat mengganggu.
Khususnya untuk wanita yang mengalami stress, pastinya cenderung mengalami ketidakgairah-an untuk melakukan hubungan sex. Tetapi laki-laki malah sebaliknya, ketika mereka makin stress, mereka makin menginginkan hubungan sex itu. Untuk menghadapi perbedaan yang sangat kontras tentang fakta laki-laki dan perempuan tersebut, sangatlah penting menjaga hubungan rumah tangga anda, marilah para wanita untuk tidak lupa membahagiakan dirinya sejenak. Mulai dari berdandan yang sangat simple, agar ketika bercermin, anda merasa cantik dan percaya diri, sehingga membuat mood anda lebih baik ketika menghadapi masalah hari itu. Ataupun, cobalah berolahraga yang membuat anda relax, tidak usah fitnees, tetapi bisa berenang, yoga, pilates, aerobik, ataupun menari tarian yang anda suka.
 
3 Oktober 2013

“SS” Pada Kehidupan Wanita (Prisco Wirawardhana)

Seks dan stres dua hal yang mungkin jarang kita lihat dapat memiliki hubungan dalam kehidupan perempuan. Banyak orang awam jarang menghubungkan antara stres yang dialami dengan kehidupan seks mereka. Namun, apakah kedua hal tersebut dapat saling berhubungan dan berpengaruh bagi kehidupan wanita? Jawabannya adalah “YA”. Menurut beberapa pakar dan penelitian kehidupan seks dan stres yang dialami memiliki hubungan dan saling mempengaruhi.

Stres yang muncul pada wanita mungkin dikarenakan kesibukan terus-menerus yang wanita harus lakukan setiap harinya. Contoh kesibukan tersebut seperti: bangun pagi menyiapkan sarapan untuk suami dan anak-anak, mencuci pakaian, mengantar anak,menyapu dan membersihkan rumah, menjemput anak, atau melakukan deadline pekerjaan bila wanita itu bekerja. Wanita yang sering terjebak dalam rutinitas hidup yang melelahkan itu dapat membuat mereka mengalami stres. Para wanita tersebut tidak memiliki waktu yang cukup untuk dirinya, dan berpikir bahwa segala hal harus ia lakukan. Bila wanita tersebut terus terjebak dalam rutinitas kehidupan dalam waktu yang lama dan tanpa adanya waktu untuk melakukan kesenangan atau hobinya, maka hal itu dapat mengganggu kehidupan seks dan menimbulkan stres.

Penelitian mencatat, bahwa kebanyakan wanita yang mengalami stres memiliki tingkat gairah seks yang rendah dan berhubungan juga dengan pola makan mereka. Wanita mungkin tidak bergairah untuk melakukan hubungan seks dikarenakan pada saat stres kadar hormon serotonin pada tubuh meningkat sedangkan hormon esterogon terus menurun. Hormon serotonin adalah hormon yang mengatur perasaan tenang dan gembira, bila terjadi peningkatan pada hormon ini maka tubuh akan bereaksi seperti cemas, gelisah, denyut jantung bertambah cepat, dan merasa tertekan. Sedangkan hormon esterogen adalah hormon yang menjaga keseimbangan tubuh dan berperan dalam peningkatangairah seksual pada wanita.

Ketidakseimbangan hormon pada wanita sehingga menimbulkan stres tidak hanya merugikan kehidupan wanita itu sendiri, namun juga dapat mempengaruhi hubungannya dengan sekitar. Penelitian mencatat wanita yang mengalami stres lebih bersikap tertutup, mudah marah, sensitif, dan menghindari pembicaraan yang menurut mereka tidak menyenangkan. Penghindaran untuk melakukan komunikasi dalam menyelesaikan masalah itu membuat setiap konflik yang timbul tidak dapat diselesaikan dengan baik. Ibu yang mengalami stres dapat mempengaruhi pola hubungannya dengan anak, seperti mudah marah, tidak tertarik berkomunikasi dengan anak dan mengerjakan kesibukan, meskipun ibu tersebut sadar bahwa hal tersebut salah. Para istri yang mengalami stres juga jarang mempedulikan kehidupan seks untuk dirinya atau kehidupan seks suaminya, yang merupakan suatu kebutuhan penting bagi setiap manusia.

Stres dan pola makan? Tubuh wanita yang mengalami ketidakseimbangan hormon serotonin mencari cara untuk menyeimbangkan keadaan tersebut. Tubuh mencari cara untukmembuat kadar serotonin dapat kembali menjadi normal. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk adaptasi terhadap ketidaknyamanan yang terjadi pada tubuh. Kebanyakan parawanita menyiasati hal tersebut lewat makanan. Karbohidrat yang kita makan justru dapat meningkatkan kadar serotonin. Peningkatan kadar serotonin sesaat mungkin dapat menciptakan perasaan tenang dan nyaman, namun hal tersebut tidak bertahan lama. Pengulangan pola adaptasi tersebut membuat para wanita terjebak ke dalam pola makan yang buruk seperti lebih banyak mengkonsumsi lemak dan karbohidrat sehingga dapat menyebabkan obesitas. Memilih makanan yang memiliki kadar karbohidrat dan lemak yang lebih rendah dapat membantu mengurangi masalah obesitas yang muncul akibat stres.

Stres merupakan sumber pintu gerbang bagi banyak penyakit dan kerusakan hubungan yang dapat dialami semua orang. Banyak dokter mengatakan bahwa stres dapat menimbulkan stroke, obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, dan lain-lain. Ingat bahwa menyembuhkan penyakit itu belum tentu dapat memulihkan keadaan seseorang dari stres. Untuk itu, bila seseorang ingin kembali menjadi normal, orang tersebut harus dapat mengetahui sumber stresnya dan mengatasi stres itu dengan baik. Bila orang tersebut kurang dapat mengetahui sumber stresnya, mereka dapat meminta bantuan dari para profesional seperti psikolog, konselor, atau psikiater untuk dapat membantu menghadapi stres tersebut.

3 Oktober 2013

STRESS pada wanita (Susi Susanti)

     Semua orang pasti sudah kenal dengan istilah "stress". Tentu saja untuk yang normal, yang tidak mengalami kelainan mental apapun dan khususnya pada wanita. Stress dapat disebabkan oleh banyak faktor, setiap wanita memiliki penyebab stress masing-masing. Misalnya ibu rumah tangga yang harus "multi fungsi", maksudnya tidak hanya menjadi seorang istri yang baik namun juga seorang ibu yang baik. Sebagai seorang istri dan seorang ibu harus melayani suaminya, menjadi pengelola finansial rumah, menjadi juru masak, menyapu rumah, mengepel, mencuci pakaian kotor, piring kotor, rawat rumah, rawat anak-anak, belanja ke pasar, mengisi kembali kulkas yang masih kosong, belanja keperluan rumah tangga, dan lain-lain. Namun bagi seorang mahasiswa atau mahasiswi, hal yang buat mereka stress antara lain, tugas yang menumpuk, tenggang waktu  yang semakin dekat, susah membagi waktu antara aktivitas lain dengan kuliah, masalah dalam organisasi, bagi yang punya pacar mungkin ada yang konflik dengan pacarnya, dan lain sebagainya.
    Jika kita mengalami stress yang berlebihan, kita akan mengalami depresi bahkan bisa mengarah ke kelainan mental. Apalagi bagi para wanita yang sering kali ditemukan emosi nya masih kurang bisa di kontrol. Apa yang sering dilakukan oleh para wanita jika mereka sedang mengalami stress? sebagian besar dari mereka akan mengemil yang manis-manis seperti coklat, biskuit, donat, es krim, dan lainnya. Sehingga kemungkinan untuk menjadi tambah berat badan sangat besar. Dan untuk ibu yang sedang mengalami stress, sebagian besar tidak ingin melakukan hubungan intim dengan suaminya namun ada juga yang justru lebih bergairah di saat stress. Mungkin ada baiknya untuk para wanita yang sedang stress mengurangi atau jika bisa, menghilangkan kebiasaan ngemil. Cobalah tarik nafas yang dalam supaya pikiran juga lebih terbuka untuk lebih merilekskan diri atau mencoba untuk mandi lalu bersantai di kamar dengan di temani wangi aroma terapi yang disukai. Hal-hal tersebut jauh lebih bagus untuk kesehatan kita. Walaupun tetap ingin ngemil cobalah ngemil makanan-makanan yang sehat seperti yogurt atau makanan yang rendah kalori dan gula.  

2 Oktober 2013

Stress (Fera Lumumba Tampubolon)

Mungkin diantara kita sudah banyak yang pernah mengalami stress. Biasanya orang akan mengakatan, "duh kepala saya pusing karena banyak deadline". Disadari atau tidak itu adalah salah satu efek yang ditimbulkan dari stress. 
Mungkin setiap orang akan mengalami efek stress yang berbeda-beda. Biasanya stress akan dimulai dengan gejala yang kecil dan lama-kelamaan menjadi lebih parah. Terkadang orang tidak menyadari bahwa dirinya sedang stress dan akibatnya lama-kelamaan efek yang ditimbulkan oleh stress tersebut akan semakin parah.
Setiap orang memang mengalami akibat stress yang berbeda-beda. Ada orang yang mengalami stress hanya sebentar saja, karena dia dapat menyelesaikan masalahnya dan tekanan yang dialaminya dengan baik, dan akibatnya dampak yang diterima juga tidak terlalu parah. Namun, ada orang yang mengalami stress dengan waktu yang cukup atau bahkan sangat lama sehingga dapat berpengaruh terhadap kehidupannya sehari-hari.

Stress memiliki dampak terhadap berbagai aspek kehidupan seseorang. Mulai dari sakit kepala, sakit perut, makan yang tidak teratur,  suasana hati yang tidak menentu, hingga dapat mempengaruhi lingkungan sekitar orang tersebut. Mungkin seseorang yang sedang mengalami stress memiliki suatu masalah yang menekan dia sampai mengalami stress, namun stress tersebut juga dapat menambah masalah bagi dirinya. Menurut sebuah penelitian, stress berpengaruh terhadap suasana hati seseorang, sehingga menyebabkan hubungannya dengan orang lain juga tidak begitu baik. Ditambah lagi, stress juga menyebabkan menurunnya keinginan untuk melakukan hubungan intim pada pasangan suami istri, sehingga terkadang menjadi konflik di suatu rumah tangga.

Selain itu, kondisi stress juga dapat membuat seseorang berpotensi terkena berbagai penyakit, dari yang tidak parah sampai yang susah disembuhkan. Hal ini dikarenakan, stress mengakibatkan sistem imun di tubuh seseorang menurun, sehingga menyebabkan virus penyakit dengan mudah masuk kedalam tubuh seseorang.

Tentunya, kita tidak mau kan orang-orang yang kita cintai juga terkena dampak dari masalah yang menekan kita? Atau juga kita tidak mau kan masalah bertambah akibat stress? Jadi, jangan biarkan stress terus-menerus mengampiri kita yah :)

2 Oktober 2013

Never Ever (Theresia Syanli)


When in school, one of my friend put a picture in her social network, he put the picture with his girlfriend and posing while kissing her each other. What I feel? Weird! Other than the 'brave' picture is the background, if we look carefully to the background, they are together inside a room. While my friend just dating for less than a month. For me, this is not appropriate to showed it for public.
About 3 or 4 month later, I got some bad news about my friend and he didn't go into school for about 2 weeks. The news that is spreading around is, she got suspended because her boyfriend abort the infant in her pregnancy because her boyfriend is still go to school. When she went back to school, some of my friends 'approved' the news and one of my friend 'got' in for having sex with her because the girl is aggressive and often touched his genital when driving the motorcycle.

In contrast, I also know one of my junior that got premarital pregnancy finally got married. Sometimes I saw that she wrote the status in the social network saying that she confuse where is her couple went. Even in the end, she give birth for her infant, it would be hard for her to take care of her child without the figure of the father.


I think, those thing is not because 'accident'. As a woman, woman should be able to stop her partner desire to have sex, and even in the end you got premarital pregnancy, I hope that there's no one who dare to abort their infant in purpose. Because every living thing, every life have the rights to live. But, there's also some things that we need to consider for abort the infant. Maybe it's medical, or maybe it can threaten the life of the mother and the child. However, what about men who also is the accomplice to make the baby in women womb?

Men, please consider about your partner when you're dating. Maybe you can think, "Well, before I get married, I want to have a test to my girlfriend if she actually want to make baby with me." And soon after that, you feel like, your girlfriend is not good enough. So you search for another woman and do the same. Is it bad? Maybe you ask like that.

If we only searching for the best, there will be the best than the best. Like there's cloud above the cloud. So, when will you stop searching for the perfect one? Maybe after you got married, you look at another girl and you get divorce only for having sex with another girl. What kind of feel that you will feel if you live only for having sex? You will having fun, but only for sex. How about making the family, will you appreciate your partner.


So start to appreciate the ones who love you. Don't make her future ruined. Don't make sex as only for fun, because you will spend half of your life-time with your partner (with note that if you responsible to marry her or make the infant born).

It's not only the beauty of getting orgasm together, but about how you raise your child later.
 
2 Oktober 2013