Kajian Ilmiah Filsafat Pendidikan Pancasila


Dalam konteks mempelajari Pancasila dalam perspektif filsafat berarti upaya mengkaji secara kritis semua pernyataan-pernyataan tentang Pancasila, sehingga diperoleh kebenaran koherensi, korespondensi, pragmatisme tentang Pancasila. dalam bangsa indonesia filsafat:

1.      Metode Filsafat Pancasila
      Notonegoro mengatakan untuk menemukan kebenaran hakiki Pancasila dapat digunakan metode analitico syntetik, yang merupakan metode gabungan antara analisa dan syntetik.
2.      Berbagai Pengetahuan tentang Pancasila
*      Kata tanya “bagaimana” untuk memperoleh pengetahuan (kebenaran) yang bersifat deskriptif.
*      Kata tanya “mengapa” digunakan untuk menemukan pengetahuan (kebenaran) yang bersifat kausal, yang memberikan jawaban tentang sebab dan akibat.
*      Kata tanya “kemana” untuk memperoleh pengetahuan normatif.
*      Kata tanya “apa” untuk memperoleh pengetahuan essensial.
3.      Pancasila sebagai Paham Filsafat.
       Pancasila merupakan consensus filsafat yang akan melandasi dan memberikan arah bagi sikap dan cara hidup bangsa Indonesia. 
Pendekatan Ilmiah-filsafati dalam Pendidikan Pancasila
        Pendekatan ilmiah mengandaikan adanya disiplin ilmu sebagai landasannya.
           Macam-macam Ilmu Pengetahuan
            a. Klasifikasi Ilmu Pengetahuan
                - Ilmu-ilmu alam (Natural Sciences)
                - Ilmu-ilmu sosial (Social Sciences)
                - Ilmu-ilmu kemanusiaan/humaniora (The Humanities)
           b. Filsafat sebagai Ilmu Kritis
“Filsafat adalah ciri berpikir manusia yang bersifat radikal, sistematis dan universal.”

Sidi Gazalba (1974)
Filsafat berciri radikal karena hal yang dibicarakan diupayakan tuntas ke akar permasalahan sampai kepada hakekatnya. Filsafat berciri sistematis artinya berpikir secara logis selangkah demi selangkah dan menunjukkan hubungan yang utuh dan saling berkaitan satu sama lain. Filsafat berciri universal dimaksudkan karena filsafat memandang persoalan secara umum, menyeluruh, tidak terikat ruang dan waktu.


Objek kajian dalam filsafat :

# Alam (Kosmologi)
# Manusia (Filsafat manusia, Filsafat social-politik Filsafat moral (etika), Filsafat Kebudayaan)
# Tuhan (Filsafat ketuhanan)

4. Ilmu Pengetahuan Empiris
    Ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi sehingga sesuatu itu dapat   dikatakan sebagai suatu imu. Poedjawijaya menyebutnya sebagai syarat ilmiah (Kaelan, 1998), yaitu :
1. Berobjek

2. Bermetode

3. Bersistem
4. Bersifat Universal


0 komentar:

Posting Komentar