Cinta? (Novi)
Cinta..
Kata ini selalu terlintas dalam kehidupan kita sejak kita masih dikandungan ibu. Kata cinta sering diucapkan saat kita masih kecil seperti "aku cinta ibu, aku cinta ayah, aku cinta keluargaku". Cinta bisa tumbuh di mana saja dan kapan saja. Bahkan iklan pun menggunakan kata "cinta" untuk mempromosikan produknya.
Cinta itu tumbuh sendiri dari pribadi setiap insan. Cinta itu timbul akibat kelekatan hubungan seseorang dengan orang lain. Namun, apakah kita tahu apa arti cinta?
Cinta tidak dapat didefinisikan secara detail karena cinta tidak memiliki ruang dan waktu. cintapun juga tidak memiliki rumus.
Seringkali dalam dunia remaja menggunakan kata "cinta" untuk menembak pujaan hatinya. Bukan hanya laki-laki saja, namun perempuan pun seringkali mengatakan cinta kepada pujaan hatinya. Cinta bisa mengubah segalanya. Mulai dari malas menjadi rajin akibat pujaan hatinya hingga dapat menentang orangtua karena ingin bertemu pujaannya. Sedasyatkah datangnya cinta yang hadir dalam kehidupan setiap insan?
Sering kita mendengar kata "katanya cinta sama aku, beliin aku berlian dong sayang?" atau parahnya lagi "kalau kamu cinta aku, mari kita melakukan hubungan seksual". Kata-kata tersebut mungkin gurauan dalam menjalin sebuah hubungan, namun bagaimana jika perkataan tersebut berubah menjadi perkataan serius?
Banyak sekali manusia mencari dan mengejar cintanya dengan beribu cara, taktik dan alasan agar pujaannya dapat ia miliki. Namun, jika melakukan pujaan kita dan memperlakukan pujaan kita sampai diluar batas normal seperti memukul pujaan kita, melakukan hubungan seksual sebagai bukti cinta, apakah hubungan tersebut masih bisa dikatakan dengan sebutan "cinta"?
Setiap insan di muka bumi ini tidak dilarang untuk memiliki cinta, namun kiranya cinta itu bukan cinta yang kosong, cinta sesaat atau cinta akan seksual. Cinta yang baik adalah cinta yang tumbuh berdasarkan iman dan dirawat berdasarkan kasih sayang, pengertian, saling menghormati satu dengan yang lain, berkomiten dan saling menjaga satu dengan yang lain. Cinta yang murni adalah cinta yang memberi tanpa mengharapkan imbalan, sama seperti ibu kita mencintai kita tanpa mengharapkan balas jasa.
Kata Cu Pat Kai "Beginilah cinta, dari dulu deritanya tiada akhir". Jika kamu tidak ingin menderita dengan cintamu, jangan melakukan hal yang bodoh dalam menjalin sebuah hubungan. Banyak yang berkata hidup tanpa cinta adalah mati, suram, dsb. Begitupun dengan cinta, cinta bisa mati, cinta bisa datang dan pergi seiring dengan waktu, namun jika kita merawat cinta itu dengan komitmen dan hal-hal yang positif, semua itu akan berjalan seindah seiring dengan bergulirnya waktu sama seperti halnya Tuhan mencintai anak-anakNya yang mengasihi Dia.
25 Agustus 2013
Kata ini selalu terlintas dalam kehidupan kita sejak kita masih dikandungan ibu. Kata cinta sering diucapkan saat kita masih kecil seperti "aku cinta ibu, aku cinta ayah, aku cinta keluargaku". Cinta bisa tumbuh di mana saja dan kapan saja. Bahkan iklan pun menggunakan kata "cinta" untuk mempromosikan produknya.
Cinta itu tumbuh sendiri dari pribadi setiap insan. Cinta itu timbul akibat kelekatan hubungan seseorang dengan orang lain. Namun, apakah kita tahu apa arti cinta?
Cinta tidak dapat didefinisikan secara detail karena cinta tidak memiliki ruang dan waktu. cintapun juga tidak memiliki rumus.
Seringkali dalam dunia remaja menggunakan kata "cinta" untuk menembak pujaan hatinya. Bukan hanya laki-laki saja, namun perempuan pun seringkali mengatakan cinta kepada pujaan hatinya. Cinta bisa mengubah segalanya. Mulai dari malas menjadi rajin akibat pujaan hatinya hingga dapat menentang orangtua karena ingin bertemu pujaannya. Sedasyatkah datangnya cinta yang hadir dalam kehidupan setiap insan?
Sering kita mendengar kata "katanya cinta sama aku, beliin aku berlian dong sayang?" atau parahnya lagi "kalau kamu cinta aku, mari kita melakukan hubungan seksual". Kata-kata tersebut mungkin gurauan dalam menjalin sebuah hubungan, namun bagaimana jika perkataan tersebut berubah menjadi perkataan serius?
Banyak sekali manusia mencari dan mengejar cintanya dengan beribu cara, taktik dan alasan agar pujaannya dapat ia miliki. Namun, jika melakukan pujaan kita dan memperlakukan pujaan kita sampai diluar batas normal seperti memukul pujaan kita, melakukan hubungan seksual sebagai bukti cinta, apakah hubungan tersebut masih bisa dikatakan dengan sebutan "cinta"?
Setiap insan di muka bumi ini tidak dilarang untuk memiliki cinta, namun kiranya cinta itu bukan cinta yang kosong, cinta sesaat atau cinta akan seksual. Cinta yang baik adalah cinta yang tumbuh berdasarkan iman dan dirawat berdasarkan kasih sayang, pengertian, saling menghormati satu dengan yang lain, berkomiten dan saling menjaga satu dengan yang lain. Cinta yang murni adalah cinta yang memberi tanpa mengharapkan imbalan, sama seperti ibu kita mencintai kita tanpa mengharapkan balas jasa.
Kata Cu Pat Kai "Beginilah cinta, dari dulu deritanya tiada akhir". Jika kamu tidak ingin menderita dengan cintamu, jangan melakukan hal yang bodoh dalam menjalin sebuah hubungan. Banyak yang berkata hidup tanpa cinta adalah mati, suram, dsb. Begitupun dengan cinta, cinta bisa mati, cinta bisa datang dan pergi seiring dengan waktu, namun jika kita merawat cinta itu dengan komitmen dan hal-hal yang positif, semua itu akan berjalan seindah seiring dengan bergulirnya waktu sama seperti halnya Tuhan mencintai anak-anakNya yang mengasihi Dia.
25 Agustus 2013
0 komentar:
Posting Komentar