Apa pentingnya social history dalam wawancara? (Kharisma Setiawan)

Setiap orang pasti memiliki pengalaman hidup yang berbeda. Tidak bisa disamakan satu dengan yang lainnya. Inilah yang membuat orang menjadi pribadi yang unik. Nah.. ketika seorang psikolog ingin mengetahui salah satu penyebab masalah yang dihadapi oleh klien, maka salah satu caranya adalah dengan menggali lebih dalam mengenai social history atau riwayat hidup dari klien. Ini dikarenakan dalam ilmu psikologi, dijelaskan bahwa penyebab suatu masalah bukan disebabkan oleh faktor bawaan (nature)saja namun juga oleh faktor lingkungan (nurture).
Sebenarnya apa sih tujuan kita mengetahui riwayat hidup dari klien? tujuannya adalah untuk mencari informasi secara lengkap yang dapat mengkonseptualisasikan masalah klien yang sebenarnya. Maksudnya, kadang ketika seorang klien datang ke psikolog, mereka sebenarnya tidak sadar/ tidak tahu dengan masalah mereka yang sebenarnya. Nah, maka dari itu… tugas kita sebagai psikolog yang membantunya supaya dapat mencari tahu akar dari permasalahan klien berdasarkan informasi dari riwayat hidupnya. Tujuannya supaya dapat dicari jalan keluarnya bersama-sama.
Berikut ini penulis akan membahas mengenai beberapa area social history:
1. Family history: berhubungan dengan riwayat suatu penyakit dari keluarga klien, norma dan budaya dalam keluarga serta bagaimana peran dalam keluarga, apakah memiliki batasan yang jelas atau tidak. Selain itu, family history juga dapat diketahui melalui family genogram dari Murray Bowen. Ini untuk menganalisa apakah masalah klien ada hubungannya dengan family history yang dimilikinya
2. Educational history: berhubungan dengan prestasi klien. Kita dapat melhat apakah klien kita memiliki daya saing yang tinggi untuk mencapai keberhasilan dalam bidang akademik serta bagaimana kemampuan sosialisasi yang dimilikinya
3. Occupational/ Job history: berhubungan dengan kesibukan/ kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh klien kita. Kita juga dapat melihat apakah klien kita merupakan orang yang berhasil dalam dunia kerja, serta bagaimana integritas kerja yang dimilikinya
4. Marital history: berhubungan dengan pemahaman klien terhadap nilai-nilai pernikahan serta kemampuan klien untuk tetap bertahan dalam pernikahannya meskipun sedang berada dalam masa-masa sulit
5. Interpersonal relationship: mencakup bagaimana hubungan sosial antara klien dengan teman-temannya
6. Recreational preferences: merupakan sarana untuk mengembangkan diri klien. Kita perlu melihat apakah klien merupakan seseorang yang dapat mengatur waktu kerja dan waktu istirahatnya secara seimbang
7. Sexual history: meskipun ini merupakan topik sensitif, tapi jika masalah itu berkaitan dengan masalah klien, tetap perlu ditanyakan.
8. Medical history: tanyakan riwayat medis dengan klien kita yang meliputi : rawat jalan, riwayat rawat inap, riwayat operasi, dll.
9. Psychiatric/ psychotherapy history: tanyakan pada klien apakah sebelumnya pernah diberikan psikoterapi oleh psikolog. Ini penting… karena dengan begitu kita dapat mengetahui bagaimana pandangan klien terhadap masa lalunya
10. Legal history: tanyakan pada klien, apakah pernah tersangkut dengan masalah hukum
11. Alcohol and substance use/ abuse: berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba dan alkohol
12. Nicotine and caffeine consumption: tanyakan pada klien apakah mereka pecandu kopi/ rokok, serta tanyakan juga seberapa banyak mengkonsumsinya.

22 September 2013

0 komentar:

Posting Komentar