Appreciative Inquiry (Hans Septian)
Apreciative Inquiry (AI) adalah penelitian atau eksplorasi kehidupan tentang sistem kehidupan manusia ketika mereka sedang berada dalam posisi terbaik mereka.
Apreciative Inquiry terpaku kepada 5 prinsip utama:
1. The Construction Principle. Seperti yang kita ketahui kebanyakan orang dalam bekerja memandang secara subjektif dibandingkan objektif.
2. The Principle of Simultaneity. Inquiry dilakukan untuk intervensi dan menciptakan sebuah perubahan. Saat kita sudah menanyakan (dalam hal wawancara) sesuatu kepada seseorang, kita sudah membuat perubahan.
3. The Poetic Principle. Seorang pekerja memiliki pilihan mengenai apa yang mereka sudah pelajari, dan apa yang sudah mereka pelajari dapat merubah sebuah organisasi.
4. The Anticipatory Principle. Pemikiran setiap manusia pasti berpikir kedepan (masa depan). Semakin positif dan penuh harapan gambaran mengenai masa depan setiap pekerja akan membuat semakin positif pula kegiatan yang sedang dikerjakannya.
5. The Positive Principle. Momentum untuk membuat perubahan dalam sebuah perusahaan membutuhkan sejumlah besar pengaruh positif dan ikatan sosial sesama pekerja (termasuk atasan).
Juga ada 5 proses penerapan AI di dalam konteks organisasi (biasa disebut juga dengan 4DS AI)
1. Penemuan. Fase ini berfokus pada membantu orang menceritakan kisah tentang diri mereka.
2. Mimpi. Data ini dapat membantu perusahaan untuk membagun apa yang pekerja sudah inginkan, harapan dan aspirasi mereka untuk masa depan sebuah organisasi.
3. Design. Tahap ini berkaitan dengan membuat sebuah keputusan bersama mengenai bagaimana sebuah mimpi tadi dapat menjadi sebuah kenyataan dalam konteks mereka sendiri (pekerja).
4. Destiny. Pada akhirnya sebuah individu atau kelompok didorong untuk mengambil sebuah tindakan untuk mewujudkan apa yang sudah menjadi mimpi dengan design yang sudah dibuat oleh mereka.
0 komentar:
Posting Komentar