Hubungan Seksual --> Semua Akan Indah Pada Waktunya (Kusbandiyah Chandrawati)
Hubungan seksual….
Kira-kira apa yang akan terlintas di otak Anda saat membaca kata tersebut? Mungkin kebanyakkan orang akan langsung berpikir negatif atau mungkin beberapa orang akan lebih sensitif saat membahas soal ini… Bahkan mungkin ada beberapa orang yang pikirannya akan langsung melayang jauh entah kemana….. Hmmm…. Padahal hal ini bukanlah sepenuhnya hal buruk atau hal yang tidak patut untuk dibahas. Sebaliknya, seharusnya hal ini sudah mulai dibicarakan kepada anak-anak agar mereka mendapatkan pendidikan seksual yang tepat sehingga mencegah hal-hal buruk yang akan terjadi di kemudian hari. Hanya mungkin karena budaya “ketimuran” kita saja yang menganggap hal tersebut masih tabu untuk dibicarakan sehingga banyak anak remaja yang tidak benar-benar memahami hal ini dan akhirnya terjerumus dalam hal-hal yang negatif.
Sebenarnya bagaimana sih hubungan seksual itu bisa terjadi? Di sini kita tentunya tidak akan membahas mengenai bagaimana caranya melakukan hubungan seksual melainkan yang akan dibahas adalah bagaimana proses terbaik yang akan menjadikan hubungan seksual tersebut istimewa. Sesuai dengan budaya dan agama tertentu, seharusnya hubungan seksual itu baru diperbolehkan untuk terjadi setelah sepasang manusia mengucap janji untuk saling menjaga, mencintai, menyayangi dan hidup bersama selamanya. Dalam hal ini tentu saja maksudnya adalah pernikahan. Pernikahan yang sah secara hukum dan mungkin sah di mata Tuhan secara agama.
Namun, bagaimana dengan hubungan seksual yang telah terjadi sebelum adanya ucapan janji pernikahan? Di zaman yang kian modern ini, mungkin semakin banyak orang yang telah melakukan hubungan seksual sebelum pernikahan atau bahkan memang tidak akan pernah ada pernikahan yang akan dilaksanakan. Maksudnya begini… Ada beberapa pasangan yang telah melakukan hubungan seksual dan bahkan tinggal bersama tanpa adanya ikatan pernikahan. Pasangan seperti itu disebut pasangan kohabitasi. Tanpa disadari mungkin pasangan seperti itu cukup banyak ada di sekitar kita.
Selain itu, ada juga pasangan yang tingkat hubungannya baru sekedar berpacaran dan telah melakukan hubungan seksual pada saat berkencan. Akibatnya? Ya tentu saja akibatnya banyak sekali…
Misalkan pasangan remaja yang masih sekolah dan tentunya masih sangat labil… Dengan mudahnya mereka dapat berhubungan selayaknya suami istri padahal belum ada ikatan yang jelas diantara mereka. Alasannya mungkin hanya sekedar coba-coba dan katanya cobanya hanya 1x. Jika ada kata coba 1x berarti akan ada selanjutnya 2x, 3x, 4x dan seterusnya. Remaja yang emosinya masih sangat labil tentu akan larut dalam “kenikmatan” sementara tanpa memikirkan dampak kelanjutannya. Coba pikirkan bagaimana jika yang coba-coba itu kemudian berbuah. Misalnya hamil atau mungkin tertular penyakit-penyakit tertentu ataupun dampak-dampak buruk lainnya. Pikirkan bagaimana orang tua yang akan merasakan kekecewaan atas perilaku anaknya. Pikirkan juga masa depanmu jika hal buruk tersebut sampai terjadi.
Hubungan seksual bukanlah sekedar ajang coba-coba atau iseng-iseng saja. Hubungan seksual itu jauh lebih dalam dan intim karena dibalik hubungan itu akan ada dampak berkepanjangan dan tanggung jawab besar di dalamnya. Jika seseorang masih belum cukup dewasa untuk hal ini, sebaiknya janganlah mencoba karena belum tentu akan dapat bertanggung jawab atas akibatnya di kemudian hari.
Janganlah merusak diri sendiri hanya demi “kenikmatan” sementara. Percayalah bahwa segala sesuatu akan ada waktunya. Cukup bersabar dan tunggu saja waktunya. Saat Anda benar-benar telah menemukan pasangan yang tepat untuk melalui hidup bersama baik suka maupun duka dan bukan hanya sekedar orang yang ingin mencari kesenangannya saja. Hubungan seksual akan menjadi sangat istimewa nantinya jika kita bisa bersabar dan menunggu waktu yang tepat. Berhubungan seksual untuk pertama kalinya bersama dengan orang yang benar-benar dicintai setelah menikah akan menjadi saat-saat paling membahagiakan dan akan menjadi momen yang tidak akan pernah terlupakan. Jadi jangan sia-sia kan kebahagiaan itu di awal dengan orang yang belum tentu akan menjadi pasanganmu seumur hidup. Ingatlah bahwa semua akan indah pada waktunya.
23 September 2013
0 komentar:
Posting Komentar