Interracial Dating – Hubungan antar ras (Yanhardi Chandrawan)

Sehebat-hebatnya suatu negara dalam memerangi rasisme, hal itu akan tetap ada dalam budaya masyarakat. Meskipun rasisme yang kita rasakan zaman kini tidak sefrontal dan separah dahulu. Sebut saja dalam bahasa sehari-hari, meskipun dalam konteks bercanda dengan teman kita seringkali mengucapkan kata “Ah dasar jawa lu” atau “Yah elah emang lu cina pelit”. Tentu saja kita tidak marah karena yang mengatakan itu adalah teman kita sendiri, dan kita sadari itu hanyalah bercanda. Pergaulan jaman sekarang pun sudah tidak terbatas ras lagi. Saya sangat senang kita mendapatkan pergaulan antar ras yang kontras, misalnya etnis tionghoa dengan etnis NTT/NTB. Entah mengapa saya seperti mendapatkan siraman air di dalam hati saya, ada suatu dorongan yang membuat saya senang yang saya sendiri tidak tahu kenapa. Mungkin karena itu menandakan ras sudah tidak lagi menjadi pembatas bagi pergaulan. Saya suka melihat keharmonisan dari suatu pergaulan yang majemuk, atau bahkan suatu kelompok masyarakat di daerah tertentu. Namun pertanyaannya adalah, sejauh manakah anda mau menjalin hubungan terhadap orang yang berbeda ras?
Beberapa waktu yang lalu, para mahasiswa/i psikologi UNTAR mengadakan penelitian kecil-kecilan di bidang psikologi sosial. Mereka membeirkan saya kuesioner yang berisikan nama-nama etnis yang terdapat pada belahan-belahan bumi Indonesia. Terdapat juga skala yang menandakan sejauh mana hubungan yang saya “izinkan” terjadi antara saya dengan etnis tersebut, antara lain adalah teman, rekan kerja, tetangga, dan suami/istri. Hasilnya cukup mengejutkan bagi saya, karena bagi saya sendiri pun, saya menyadari bahwa dari sekian banyak etnis yang dihadapkan kepada saya, hanya 3 etnis saja yang saya tandai bahwa saya menyetujui mereka untuk menjadi istri saya. Tidak sedikit etnis yang saya tandai bahwa saya hanya ingin mereka menjadi tetangga, atau rekan kerja. Bagaimana dengan anda? cobalah membuat list akan etnis-etnis yang terdapat di Indonesia, kemudian berikanlah rating kepada mereka. Berapa banyak etnis yang anda “izinkan” menjadi suami/istri anda?

Meskipun begitu tidak sedikit juga orang yang telah melakukan hubungan antar ras, atau interracial. Biasanya anak dari hasil persilangan antar ras akan membawa kode-kode genetik dari masing-masing etnis. Akan tetapi bukan hal itu yang ingin saya bicarakan, melainkan bagaimana cara hubungan antar ras bisa bertahan. Tentu saja diperlukan kadar toleransi yang luar biasa dari kedua belah pihak dalam menjalankan rumah tangga yang berbeda ras. Kebutuhan mereka akan melakukan adat istiadar mereka, mengunjungi rumah orangtua mereka, dan bagaimanakah anak mereka kelak? tentu saja salah satu pihak harus mengalah agar anak mereka memiliki identitas yang jelas. Harus ikut Ibu atau Ayahkah ia? Karena itu pikirkanlah hal-hal itu dari sekarang jika anda ingin melanjutkan hubungan serius dalam hubungan antar ras anda. Agar anda tidak menemui masalah-masalah baru di hari esok kelak.

25 September 2013

0 komentar:

Posting Komentar