Renungan (Melia Wijaya)

Mungkin pada masa kini perempuan yang berkarir atau bekerja dan merangkap sebagai ibu rumah tangga tidaklah aneh. Namun, tetap gunjingan selalu ada. Tak jarang pertanyaan “gimana kamu membagi waktumu?” atau “emang bisa?”. Terkadang pernyataan menyakitkan hati juga ada, seperti “sebenarnya kamu lebih sayang anakmu atau karirmu sih?”.
Salah satu teman saya kebetulan sudah menikah, memiliki anak dan juga berkarir. Lalu, bagaimana cara beliau membagi waktunya? Kala saya bertanya demikian beliau menjawab “ya kalau lagi kerja fokusnya kerja, kalau jam kerja sudah selesai, ya, aku sama anak. Semua yang berkaitan sama pekerjaan nanti dulu. Termasuk smartphones”. Lalu, bagaimana dengan waktu seperti teman dan yang lain? Beliau menjawab “ketika kamu menikah, sesuatu yang dulu menjadi prioritas tidak lagi menempati prioritas”.
Jadi, untuk perempuan-perempuan (termasuk saya), menikah bukanlah ajang pamer apalagi ikut-ikutan. Ada tanggung jawab yang siap diemban dalam suka dan duka *sok bijak*
10 September 2013
0 komentar:
Posting Komentar