Sekilas Mengenai Wawancara (Lupita Sari Dewi)



Apa yang pertama kali di benak anda ketika mendengar kata wawancara? Alat perekam? Televisi? Wartawan? Ya. Wawancara memang sebuah teknik andalan para wartawan untuk mengumpulkan informasi dari narasumber yang biasanya banyak ditayangkan di media massa. Pada dasarnya, setiap orang mampu melaksanakan wawancara di manapun dan dengan siapapun. Nah, pertanyaan selanjutnya adalah, apakah yang harus diperhatikan dalam melakukan wawancara?
Pertama, tentukan sasaran dan jenis informasi yang akan ditanyakan saat wawancara. Ya, hal inilah yang membedakan wawancara dengan sekedar ngobrol-ngobrol. Dalam wawancara, biasanya pertanyaan yang ditanyakan terstruktur dan memiliki topik tertentu. Hal ini untuk membatasi waktu serta menjaga kelengkapan informasi pada topik tertentu.
Yang kedua adalah kesadaran diri. Setiap manusia memiliki nilai-nilai dan pengalamannya masing-masing. Kesadaran diri diperlukan untuk meminimalisir bias-bias yang terjadi pada saat wawancara. Terjadinya bias ketika wawancara dapat menimbulkan ketidakakuratan informasi yang anda kumpulkan ketika proses wawancara terjadi.
Yang ketiga adalah persetujuan dan kerahasiaan. Tidak semua informasi hasil wawancara dapat anda sebarluaskan ke orang lain. Pastikan subjek yang anda wawancara mengetahui kegunaan informasi yang anda kumpulkan supaya tidak terjadi pelanggaran etika.
Dan yang terakhir dan tak kalah penting adalah nurani dan empati. Ya, dalam melakukan wawancara, anda harus menggunakan empati anda. Wawancara dapat berlangsung dengan baik apabila orang yang anda wawancara merasa aman dan nyaman. Jangan sampai anda tidak mendapatkan informasi yang anda butuhkan hanya karena orang yang anda wawancara merasakan tekanan dari gaya bicara anda. Untuk itu, gunakan empati yang anda miliki untuk menyediakan dan menciptakan suasana yang memadai untuk melakukan wawancara.
Demikian sedikit dari saya. Selamat melakukan wawancara! 

17 September 2013

0 komentar:

Posting Komentar