Tidak harus berlebihan (Ria Marlinia)
Umumnya jika ada seseorang yang bercerita masalahnya, banyak orang yang mengatakan bahwa ia tahu rasanya dan pernah merasakan hal yang sama dan terkadang ekspresi wajah lawan bicara memberikan kesan tertentu. Jika memang kita pernah merasakannya itu tidak masalah, tetapi jika tidak pernah merasakannya namun kita mengatakan kita pernah merasakannya lalu memberikan pemecahan masalah itu yang bermasalah. Sebaiknya kita mengatakan jika kita tidak pernah merasakannya hal tersebut. Sikap seperti ini perlu dihindari. Salah satu yang dibutuhkan untuk mengerti orang lain adalah perasaan atau kemampuan untuk berempati. Empati sendiri adalah seseorang menempatkan posisinya dalam posisi orang lain untuk ikut merasakan hal yang dirasakan oleh orang lain. Tidak hanya dengan merasakan hal yang dirasakan oleh orang lain, melain juga harus mengerti apa yang dimaksud oleh seseorang. Ada kalanya seseorang mengatakan hal-hal yang sebenarnya dibandingkan jika harus menjadi sok tahu dalam suatu hal.
Selain itu adanya masalah dalam ekspresi dari wajah lawan bicara. Banyak ketika seseorang sedang berbicara hal yang aneh atau tidak umum raut wajah yang mendengarkan menjadi berubah. Contoh perubahannya mungkin dahi yang berkerut karena aneh dan mata yang melotot. Perubahan ekspresi wajah ini terkadang membuat diri orang yang sedang bercerita merasa seperti terintimidasi yang terkadang tidak kita sadari. Alangkah lebih baik, jika sedang mendengarkan orang bercerita dengarkanlah dengan baik dan dengan ekspresi wajah yang tidak membuat orang lain merasa aneh. Tidak harus dengan berbagai ekspresi untuk membuat kita terlihat memahami orang tersebut. Cukup dengan mendengarkan dengan baik, adanya timbal balik dari ucapannya, dan membuat orang lain nyaman untuk berbicaralah yang lebih baik.
Jadi, ketika bertemu dengan seseorang untuk bercerita atau untuk mendengarkan lebih baik jika kita memberikan rasa nyaman pada orang lain untuk bercerita. Jika tidak maka orang lain semakin lama malas untuk brecerita dengan kita. Ekspresi wajah juga perlu di jaga agar tidak berlebihan. Hal ini agar orang lain tidak terintimidasi dari ekspresi wajah yang kita munculkan. Selain itu empati juga diperlu kan untuk memang kita mengerti orang lain. Sekali lagi tidak dengan cara berlebihan atau sok tahu dengan keadaan orang lain. Jadi, saat berbicara dengan orang lain perhatikan ekspresi dan kemampuan diri dalam merasakan hal yang sama.
15 September 2013
0 komentar:
Posting Komentar