Psikologi Perempuan dan Kesetaraan Gender (Hertha Christabelle)

Mengapa psikologi perempuan? Tidak psikologi laki-laki?
Salah satu alasannya karena dari awal psikologi yang menjadi peneliti dan objek penelitian adalah laki-laki. Selain itu, perempuan mengalami beberapa pengalaman yang berbeda dengan laki-laki. Seperti pada masa kehamilan, saat melahirkan, saat mensturasi, dll.

Jadi adanya psikologi perempuan adalah untuk memperkaya ilmu psikologi agar tidak hanya laki-laki yang menjadi objek dan subjek penelitian. Tetapi memberikan kesempatan bagi perempuan untuk memberikan kontribusi dalam psikologi. Yang merupakan salah satu bentuk kesetaraan gender dalam ilmu Psikologi.

Tulisan di bawah ini saya buat menurut pendapat saya pribadi dari yang saya alami jika ada kesalahan saya minta maaf, karena saya masih belajar dan akan terus belajar.. Hehe.. Bila ada pendapat berbeda silahkan dibagikan.. :)

Saya setuju dengan pernyataan kesetaraan gender harusnya diperjuangkan..
Di sisi lain dari yang saya lihat.. Dari lingkungan dan masa sekarang yang saya jalani terkadang emansipasi wanita "kebablasan"..
Beberapa bulan lalu saya melihat banner di dekat loket pembelian kacis trans jakarta.. Dimana tertulis untuk mengutamakan wanita.. Di dalam bus juga ada tempat khusus wanita yang tidak boleh diduduki laki-laki.. Dengan tujuan yang baik, yaitu mencegah terjadinya pelecehan seksual.. Namun untuk tempat laki-laki boleh saja diduduki wanita..
Bahkan pernah sekali waktu, beberapa laki-laki berdiri karena tempat duduk untuk laki-laki sudah penuh di duduki oleh laki-laki maupun perempuan.. Sedangkan tempat perempuan masih terdapat bangku yang kosong.. Lalu apa yang terjadi? Peraturan awal tetap berlaku.. Laki-laki tidak boleh duduk di tempat perempuan walaupun beberapa bangku masih kosong.. Tidak ada pula satu perempuan pun yang duduk di tempat laki-laki mau beranjak ke tempat duduk khusus perempuan..
Apa hal tersebut kesetaraan gender? Menurut pendapat saya, hal tersebut tidak menunjukkan kesetaraan gender.. Malah menjadi diskriminasi untuk laki-laki..

Saya rasa kuliah pertama psikologi perempuan mengingatkan memperjuangkan kesetaraan bukan untuk membuat perempuan lebih tinggi daripada laki-laki..
Kesetaraanpun harusnya di semua bidang.. Tidak hanya bidang yg menguntungkan salah satu pihak..
Misalnya mengangkat barang berat.. Memang laki-laki lebih kuat.. Tapi jika kita mengganggap itu berat apa lelaki menganggap itu ringan? Toh beratnya tidak akan berubah.. Jangan karena perempuan jadi tidak boleh membawa beban berat sama sekali.. Perempuan lebih lemah dari laki-laki, mungkin.. Tapi bukan berarti sangat sangat lemah..
Saat perempuan menginginkan kesempatan yg sama.. Berarti perempuan menginginkan pembagian status dan peran dalam masyarakat tanpa diskriminasi gender.. yang pasti juga disertai tanggung jawab yang juga besar...
Kalau laki-laki berusaha maksimal.. Perempuan juga harus berusaha maksimal.. Ditambah terdapat kesempatan yang sama untuk perempuan ataupun laki-laki.. Itu baru kesetaraan menurut saya..

24 Agustus 2013

0 komentar:

Posting Komentar