Pengalaman praktikum wawancara (Danny Reinaldo)
Praktikum wawancara pada setting PIO adalah pengalaman pertama saya dalam melakukan wawancara. Setelah itu saya diharuskan untuk langsung terjun ke lapangan untuk melakukan wawancara di sebuah panti jompo. Selanjutnya praktikum wawancara dilanjutkan dalam setting pendidikan dan yang berakhir di bidang klinis. Dalam praktikum saya diharuskan menjadi pewawancara, klien dan observer secara bergantian. Saat menjadi pewawancara saya merasa gugup karena saya harus berhadapan satu lawan satu dengan klien.
Pertama saya harus membangun rapport yang baik dengan klien sehingga tercipta hubungan yang hangat dan kondusif, bila rapport sudah terbina dengan baik langkah selanjutnya adalah melakukan sesi tanya jawab dengan klien, dari sini pewawancara dapat menggali informasi yang diinginkan maupun masalah apa saja yang dimiliki oleh klien, sejak kapan klien memiliki masalah tersebut dan apa penyebabnya. Saat menjadi observer, saya dituntut untuk mengobservasi pewawancara dari segi bagaimana dia membangun rapport dengan klien, kontak mata dengan klien, maupun attitudenya saat berhadapan dengan klien.
Kegiatan praktikum wawancara ini sangat bermanfaat bagi saya karena dapat melatih kemampuan berbicara saya dengan orang lain, bagaimana cara kita untuk membangun suasana yang hangat dengan orang lain, melatih kesabaran dan atensi kita saat klien mengungkapkan seluruh masalahnya kepada kita. Dan yang pasti saya masih harus dan ingin belajar lebih mengenai teknik wawancara sehingga saya dapat melakukan wawancara lebih baik lagi kedepannya.
24 Mei 2013
0 komentar:
Posting Komentar