STOP P.O.R.N (Catherine Prana)
Pornografi dalam bentuk video atau yang tenar dengan sebutan blue film menurut saya sendiri lebih banyak hal negatif daripada positifnya.. Kalau seseorang yang sudah menikah atau memiliki pasangan mungkin akan berdalih, "kan teknik-teknik yang ada di video itu bisa jadi pelajaran tersendiri apalagi untuk pasangan yang baru menikah" Memang ada video yang dibuat dengan tujuan itu (memberi pelajaran bagi pasangan-pasangan yang telah menikah dalam hal seksualitas) tetapi bisakah benar-benar jadi "pelajaran"?
Melalui kelas perilaku seksual dibahas ternyata perempuan seringkali juga menjadi "korban" dari suami-suami mereka yang menonton blue film.. Awalnya memang mungkin ingin belajar, tetapi ada laki-laki yang malah jadi kecanduan karena dalam blue film itu sendiri pastinya kan hanya "acting", semua yang ditampilkan ya yang baik-baik saja, wanitanya pun pastinya cantik, seksi.. Aksi seksual yang dipertontonkan pun sepertinya sempurna, menampilkan unsur-unsur yang membuat penontonnya mengadopsi konsep seksual yang mungkin tidak sesuai kenyataannya.. Ia mungkin menjadi mudah kecewa jika kehidupan seksual tidak seperti di film yang ia saksikan.. Ia juga mungkin menuntut terlalu banyak pada pasangannya, tuntutan yang mungkin tidak realistis..
Sekarang kita bahas pornografi bagi orang-orang yang belum menikah... Setelah melihat ulasan bagaimana orang yang telah menikah saja mengalami permasalahan seperti itu, bagaimana kalau orang yang belum menikah kecanduan video porno? dampaknya mungkin bisa lebih besar lagi.. Mereka jadi memiliki harapan yang tidak realistis terhadap aktivitas seksual serta pasangan seksualnya... Pikiran merekapun akan dipenuhi dengan seks, seks, dan seks.. Akan sangat menyayangkan sekali jika masih muda tetapi otak dipenuhi dengan pemikiran-pemikiran kotor seperti itu.. Istilahnya dewasa sebelum waktunya..
Selain itu masih banyak dampak lainnya kalau kita terlalu banyak menonton video porno, gangguan atau disfungsi seksual mungkin saja terjadi.. Tidak mau masa depan kita rusak, bukan?
Jadi, selagi masih muda, gunakan waktu untuk hal-hal yang lebih positif, bukan untuk hal yang merusak.. Love yourself.. :) kalau bukan kamu siapa lagiii.. :D
Topik ini merupakan topik terakhir di kelas perilaku seksual semester ini.. Saya pribadi sangat enjoy dan mendapat banyaaaakk sekali pengetahuan baru mengenai seksualitas..Yang tadinya saya termasuk anak yang buta mengenai hal seksualitas, sekarang banyak tahu dan tentunya diarahkan untuk sesuatu yang positif.. Sangat berguna sekali buat nanti ketika sudah menikah (hehehehe)... Dosen dan asisten dosen yang kooperatif dan kompeten dalam mengajar membuat kelas ini makin asik dan tentunya topik-topik yang dibahas sangat menarik.. ;) Terimakasih untuk Bu Henny dan Ci Tasya buat bimbingannya di kelas perilaku seksual selama satu semester ini.. :D :D
30 Mei 2013
0 komentar:
Posting Komentar