Love Need Efforts (Celviana)

Saya akan mengupas sedikit tentang kesan saya pada mata kuliah perilaku seksual pada perkuliahan pertama. Pada pertemuan pertama, Ibu Henny (dosen) menjelaskan tentang teori-teori yang ada dalam perilaku seksual berserta masalah-masalah dari perilaku yang sering terjadi di lingkungan masyarakat dan salah satunya adalah CINTA. Bicara soal cinta, semua orang pasti tahu apa itu cinta. Namun jika anda ditanyain mengenai apa itu Love, dapatkah anda menjelaskannya? Pada jaman sekarang, baik laki-laki maupun perempuan akan senantiasa berkata I love you kepada pujaan hatinya. Bahkan orang rela untuk melakukan hal apa saja hanya demi sepatah kata I love you. Namun, apakah mereka benar-benar mengerti apa arti love yang sebenarnya?
   
     Anda mungkin merasa sangat bahagia apabila orang yang anda cintai juga mencintai anda, sehingga anda berkata bahwa saya melakukan semua ini karena saya mencintai dia. Saya cemburu karena saya cinta. Namun, bukan berarti anda akan menjadi buta karena cinta itu sendiri kan? Seharusnya kita semua harus menyadari bahwa didunia yang realistis ini tidak ada yang namanya romantis berlebihan seperti yang ada didalam dongeng. Pada masa pacaran anda mungkin merasa pacar anda romantis sekali karena anda selalu dimanjain seperti ala princess namun siapa tahu apa yang akan terjadi setelah anda menikah nanti? Apakah pasangan anda masih akan melakukan saja demi anda? Dan apakah anda juga rela dipukuli (bukan doain yah) dengan alasan cemburu karena cinta?

     Seperti kata dosen saya (Ibu Henny) bahwa happily ever after hanya ada dalam cerita Cinderella. Tak ada satupun yang tahu apa lanjutan dari cerita tersebut. Apakah Cinderella akhirnya terjadi bullying, kekerasan dalam rumah tangga   yang biasa kita sebut KDRT atau mungkin juga sang pangeran menikah lagi karena Cinderellanya mandul. Who knows?? Cinta itu umpama sebuah tanaman yang harus dirawat dan dijaga. Usaha yang ada itu sangat berharga dan penting dalam suatu hubungan. There were no happily ever after without any effort (Wirawan, 2013).\

28 Agustus 2013

0 komentar:

Posting Komentar