Adult Sexual Relationship (Aristo Pratama)
untuk orang indonesia itu sendiri, dalam menjalani proses pacaran, berkencan adalah suatu hal yang penting, kenapa? untuk bisa mengetahui pasangan tersebut, siapa dirinya, bagaimana cara dia berbicara, bagaimana cara dia bertingkah laku di hari pertama bertemu, dan bagaimana melihat keromantisan dari pasangannya tersebut. dalam berkencan, apakah itu serius atau sekedar bisnis demi keu tungan semata, atau mencari tahu saja atau hanya untuk main-main? waw, banyak sekali pilihannya.
1. Dalam hubungan yang serius, seseorang mencari pasangan bukan hal yang sekedar main belaka, mencari dari bibit, bebet, bobot yang jelasn dan siap dijadikan pendamping hidup untuk masa depan sampai tua nanti. dalam hubungan yang serius, seseorang tidak akan lagi memikirkan angan-angan apa yang dilakukannya dengan pasangannya, tetapi memikirkan hal-hal lain seperti keperluan untuk beruda dengan pasangannya, anak dan masa depannya, karier, dan masalah lain untuk keluarga intinya.
2. Kalau hanya dari segi mencari tahu saja, itu sih masih saja ingin tahu apa itu pacaran dan belum mengarah ke arah yang serius. dari segi mencari tahu saja, hanya untuk membandingkan pasangan tersebut dengan pasangan yang lain sebagai bentuk pengalaman dari dirinya untuk mencari tahu pasangan mana yang cocok untuk dirinya. nah kalau disini suka disalah artikan sebagai playboy atau playgirl, yaitu seseorang yang suka bergonta ganti pasangan dan cepat bosan dan mudah sakit hati dan tidak mau menerima kekurangan. padahal, mereka itu hanya ingin mencari yang cocok untuk mereka.
3. Dalam sekedar bisnis atau keuntungan semata, biasanya sih ini digunakan orang-orang yang jahat nih. biasanya ini dijadikan penentuan orang seseorang demi mencapaimapa yang menjadi tujuannya. bagaimana dengan patner kerja? wah ini sih bisa jadi dari sekedar bekerja bareng lalu timbul deh rasa suka dan menjadi pasangan yang cocok untuk ke depannya. untuk yang jahat? bisa menjadi proses sesuatu yang yang merugikan orang lain. tapi terkadang juga, banyak dari mereka yang tiba-tiba terbius oleh korban yang ditipunya dan menjadi suka dengan orang tersebut dan tak segan-segan menunjukkannya depan publik walau tahu apamyang dilakukan orang jahat ini (bukan palsu lho, karena saya pernah mengalami hal semacam ini).
lalu bagi orang indonesia itu sendiri, dalam berhubungan seksual menjadi hal yang tabu dan masih dalam proses yang terbilang tidak pantas dilakukan karena masih teranut oleh keyakinan agama yang kuat dan budaya yang kental dalam pribadi orang indonesia itu sendiri. buktinya, dalam berhubungan seks, sebelum menikah tidak diperbolehkan berhubungan karena melanggar norma agama dan akan mendapatkan sanksi dosa bagi seseorang yang melakukan hubungan tersebut sehingga menjadi suatu hubungan yang tidak ada gairah atau biasa-biasa saja. jika terlanjur berhubungan akan menimbulkan rasa bersalah dan mempermalukan banyak orang karena mencoreng namanya (mementingkan harga dirindibanding gairah, lalu untuk apa cinta itu dijalani?).
jika ada yang menjalankan hubungan dengan pasangan yang muda? katanya sih lebih alot dalam berhubungan seks. ternyata tidak juga, toh pasangan yang tua akan merasa muda kembali karena proses gairah dari pasangan yang muda, ya itu sih tergantung individu itu sendiri apakah masih mampu atau tidak dalam berhubungan intim.
kalau ada pasangan yang hidup bersama tapi belum menikah? boleh atau tidak. bagi orang indonesia itu sendiri ini masih tabu dan katanya "haram" karena takut hamil di luar nikahlah, jelek namanya lah, dan sebagainya. tapi ada untungnya juga lho sebenarnya, yaitu untuk bisa mengetahui sifat dan kelakuan sehari-hari pasangannya tersebut, lalu bisa menjadikan dirinya belajar menjadi orang tua untuk ke depannya, seperti pembagian membayar uang listrik dan keperluar sehari-hari di rumah dan proses penghematan, menabung untuk masa depan nanti.
menikah itu bahagia selamanya tidak? ada yang iya ada yang tidak. dalam menikah itu menjadi sesuatu yang sakral lho hukumnya. terutama dalam hukum cinta. dalam menikah yaitu menjadi satu tak terpisahkan. dan tak tergantikan. orang yang bercerai itu karena satu lain hal seperti maslaah ekonomi, ketidak cocokan lagi atau sekedar menemukan kekurangan dari pasangan. itu sih namanya cuma mau nafsunya doang, belum bisa bertanggung jawab. bagaimana dengan mereka yang homoseksual? tentu kalau di luar negeri, ini menjadi sesuau yang sah karena bisa mempertahankan hubungan. sampai mereka tua nanti. waw, kok lebih setia mereka yah dibanding yang heteroseksual? lalu bagaimana dengan merekamyang dijodohkan? tentu prosesnya beda karena proses pencarian cinta berjalan setelah mereka dijodohkan. buktinya, ada juga lho yang sampai tua awet karena dijodohkan sedari muda. jadi jangan kira dijodohkan itu menjadi tidak awet dalam berhubungan, justru tergantung dari tiap masing-masing individu.
mempunyai anak apakah bisa mengurangi gairah dalam berhubungan intim? justru cari waktu yang tepat dong dalam berhubungan, entah itu malam setelah anak tidur. bagaimana dengan mereka yang bayi atau balita? yantergantung cara mengasuhnya, jika mengasuhnya baik pasti anak itu tertidur pulas atau nyenyak, baru deh disitu menjalani hubungan intim.
kalau yang udah tua? justru cara berhubungan intimnya berbeda, kasihan udah tua masih berhubungan seperti itu, yang ada ntar gak kuat lagi. justru lebih banyak bersama-sama jika kemana-mana, atau mengobrol seharian, seperti yaitu proses berhubungan intim untuk yang tua.
bagaimana dengan mereka yang ingin menikah dengan beda ras? katanya ingin memperbaiki keturunan? kalau blasterannya kayak campur-campur sih itu mah kelainan namanya. justru dengan menikah beda ras akan ada timbul dua hal budaya yang berbeda dan bisa dikenalkan ke anaknya sehingga anaknya tidak akan mengalami kayak metabolisme turunlah, minderlah, justru kalau di indonesia itu wah banget jadinya. kecuali, jika adatnya kuat banget dan tidak boleh keluar dari jalur adat yang telah ada turun temurun. ya semua ini tergantung lagi dari masing-masing individu.
24 September 2013
0 komentar:
Posting Komentar