Menikah adalah sebuah pilihan (Talissa Carmelia)
Menikah bagaikan suatu kewajiban bagi para wanita, khususnya di Indonesia. Wanita yang belum menikah di Indonesia, sering disudutkan dengan berbagai julukanseperti “ wanita tidak laku”, “perawantua” dan masih banyak lagi. Apalagi di saat usia seorang wanita telahmencapai usia 30 tahun. Wanita menerima banyak tekanan dari pihak keluarga maupun lingkungan untuk segera menikah. Namun apakah keputusan untuk tidak menikah itu salah?
Menikah seharusnya adalah sebuah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Dimana tujuan menikah adalah untuk memiliki happily ever after. Tapi menikah bukanlah sebuah jaminan untuk dapat hidup bahagia. Begitu banyak tanggung jawab dan kewajiban yang harus dihadapi saat memulai kehidupan dengan seseorang. Begitu banyak proses pembelajaran dan penyesuaian diri satu sama lain. Namun apa jadinya jika pasangan suami istri tidak dapatberadaptasi dan berkompromi satu sama lain? Bagaimana jika suami ingin memperistri wanita lain karena tidak puas dengan istri pertamanya?
Suami memiliki hak untuk memperistri wanita lain namun wanita hanya diperbolehkan memiliki seorang suami. Hal itu tertulisjelas pada UUD Perkawinan bab 3 ayat 1 dan 2 tahun 1974. Pada UUD Perkawinan bab 4 no 2 tahun 1974 , disebutkan alasan yang diperbolehkan suami untuk memperistri wanita lain, yaitu isteri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai istri, istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan, isteri tidak dapat melahirkan keturunan. Tapi apakah itu adil bagi wanita untuk dimadu oleh wanita lain? Untuk membagi suami yang dicintainya dengan wanita lain?
Wanita, single maupun menikah, memiliki hak yang sama untuk memperoleh kebahagian. Jika wanita memilih single, namun mampu menikmati setiap harinya dan bahagia. Hal itu bukanlah sebuah pilihan yang salah.
Ketika wanita yang telah menikah memiliki kemungkinan untuk dimadu dan dikecewakan oleh pasangan. Bukannya hal itu cukup membuat para wanita untuk berpikir dua kali untuk menikah. Menikah itu sebuah pilihan. Jadi pilihlah pilihan yang terbaik dan berkomitmenlah untuk masa depan. Bukan berarti menikah akan selalu membawa dampak buruk bagi wanita. Menikah bisa menjadi hal yang penuh kebahagian dan juga kesedihan. Semuanya berada di tangan para wanita untuk memutuskannya.
19 September 2013
0 komentar:
Posting Komentar