Mengecam dijual pasaran atau kesadaran yang ditingkatkan? (Ratna Sari Dewi)

Untuk pertemuan perilaku seksual, pada kali ini membahas cukup banyak hal seputar wanita hamil, melahirkan, alat kontrasepsi dan aborsi. Dikelas sempat terjadi pembahasan yang menarik dan menjadi inspirasi saya untuk menulis kali ini. Yaitu alat kontrasepsi dijual pasaran dengan sangat bebas saat ini, sehingga meningkatkan angka seks  bebas, mengikuti program pemerintah menikah 21 untuk wanita dan 25 bagi pria, dan mengapa meributkan indonesia yang menjual alat kontrasepsi dengan bebas dipasaran, sedangkan negara barat seperti amerika membebaskan seks bebas jauh lebih maju dari negara kita, mengapa kita meributkan? Secara mendasar, perlunya pendidikan seks yang dimulai dari keluarga sangat diperlukan sehingga apapun yang terjadi diluar sana, seperti dijual secara bebas alat kontrasepsi tidak menjadi pengaruh besar bagi seorang individu, , sebab mereka sudah mendapatkan informasi mengenai hal tersebut tidak penasaran dan akhirnya ingin mencoba-coba. Maka jika dijual tidaknya alat kontrasepsi seperti misalnya kondom tidak membawa pengaruh akan meningkatnya seks bebas. Seks bebas itu muncul karena ketidaksadaran diri sendiri. 
Alat kontarsepsi seperti kondom dijual bebas adalah untuk menghindari penyakit seks menular, begitu juga bagi negara maju yang menyediakan kondom, buku panduan seks, dsb. Yang pasti tujuan menjual alat kontarsepsi seperti kondom secara bebas jelas bukan untuk mendukung seks bebas, namun untuk menghindari penyakit menular. 
Yang terpenting saat ini adalah pendidikan seks yang dikenalkan sejak dini oleh keluarga, sebab zaman dan perkembangan  tidak bisa menunggu kesadaran individu. Semua kembali menjadi tanggung jawab sendiri.
 
3 Oktober 2013

0 komentar:

Posting Komentar