7 Cara Efektif Menghindari Serangan Jantung
Dengan melakukan usaha-usaha terkait mengurangi faktor risiko yang disebutkan di atas, maka risiko Anda terkena serangan jantung tentunya akan menurun.
Usaha-usaha tersebut meliputi sebagai berikut:
1. Jagalah berat badan Anda.
Apabila saat ini Anda obesitas atau kelebihan berat badan, maka lakukanlah upaya-upaya untuk menurunkan berat badan Anda, baik melalui pola makan yang sehat mauppun olahraga teratur.
Lingkar pinggang dan persentase lemak yang menurun akan secara langsung mengurangi risiko Anda terkena serangan jantung.
2. Lakukan olahraga secara teratur.
Selain sebagai salah satu cara mempertahankan berat badan yang ideal, olahraga juga meningkatkan ketahanan jantung paru Anda sehingga tingkat kebugaran Anda pun meningkat.
Sempatkan melakukan olahraga aerobik (jalan cepat, jogging, berenang, bersepeda) dengan intensitas sedang sebanyak 3 hingga 5 kali seminggu dengan durasi 30 hingga 60 menit.
3. Jagalah tekanan darah, kolesterol dan gula darah Anda dalam batas normal.
Hindari penggunan garam ataupun gula yang berlebihan, juga lemak jenuh pada makanan Anda.
Pola makan rendah garam dapat menurunkan tekanan darah Anda sebanyak lima poin, hal ini dapat berarti tidak harus meminum obat tekanan darah tinggi pada beberapa orang.
Begitu juga halnya dengan lemak, menghindari makanan dengan kadar lemak jenuh yang tinggi akan membantu kadar koleseterol Anda dalam batas normal. Apabila tekanan darah, kadar kolesterol maupun gula darah Anda tetap tinggi meskipun Anda telah mengubah pola makan Anda, maka sudah saatnya perlu dikontrol dengan pengobatan yang sesuai. Konsultasikan obat yang harus dikonsumsi dengan dokter Anda.
Jangan ragu untuk mengkonsumsi obat karena risiko yang timbul justru lebih besar ketika Anda tidak mengontrolnya dengan obat-obatan daripada menghindari obat-obatan yang diperlukan.
4. Pola makan sehat.
Penelitian menyebutkan bahwa komponen kimia yang tidak stabil atau disebut radikal bebas dapat membuat tubuh rentan terkena serangan jantung karena memicu terjadinya plak sumbatan dalam pembuluh darah (atherosklerosis).
Radikal bebas ini dapat dinetralkan oleh antioksidan seperti vitamin A, C, dan E. Selain itu hindarilah lemak jenuh, batasi konsumsi daging merah dan gula. Tingkatkan konsumsi ikan laut, ayam, buah dan sayur, serta gandum.
5. Hindari alkohol.
Penelitian menyebutkan bahwa segelas anggur merah setiap hari dapat membantu mencegah serangan jantung. Akan tetapi, konsumsi alkohol lebih dari itu justru akan membahayakan kesehatan jantung dan sistem organ tubuh secara keseluruhan.
6. Hindari stres.
Meskipun stres bukan merupakan faktor risiko utama, akan tetapi stres tidak jarang menjadi pemicu timbulnya serangan jantung. Tidak ada salahnya Anda mulai melakukan latihan relaksasi melalui meditasi, yoga, ataupun terapi hipnosis.
7. Berhenti merokok atau hindari paparan dengan asap rokok.
Merokok adalah faktor risiko yang paling berbahaya dan sebenarnya justru yang paling mudah dihilangkan efeknya.
Risiko terkena serangan jantung pada perokok dua kali lebih besar daripada orang yang tidak merokok. Akan tetapi dengan berhenti merokok sekarang, risiko tersebut akan berangsur-angsur turun sehingga sama dengan non perokok.
sumber:
detk, klik dokter.
Usaha-usaha tersebut meliputi sebagai berikut:
1. Jagalah berat badan Anda.
Apabila saat ini Anda obesitas atau kelebihan berat badan, maka lakukanlah upaya-upaya untuk menurunkan berat badan Anda, baik melalui pola makan yang sehat mauppun olahraga teratur.
Lingkar pinggang dan persentase lemak yang menurun akan secara langsung mengurangi risiko Anda terkena serangan jantung.
2. Lakukan olahraga secara teratur.
Selain sebagai salah satu cara mempertahankan berat badan yang ideal, olahraga juga meningkatkan ketahanan jantung paru Anda sehingga tingkat kebugaran Anda pun meningkat.
Sempatkan melakukan olahraga aerobik (jalan cepat, jogging, berenang, bersepeda) dengan intensitas sedang sebanyak 3 hingga 5 kali seminggu dengan durasi 30 hingga 60 menit.
3. Jagalah tekanan darah, kolesterol dan gula darah Anda dalam batas normal.
Hindari penggunan garam ataupun gula yang berlebihan, juga lemak jenuh pada makanan Anda.
Pola makan rendah garam dapat menurunkan tekanan darah Anda sebanyak lima poin, hal ini dapat berarti tidak harus meminum obat tekanan darah tinggi pada beberapa orang.
Begitu juga halnya dengan lemak, menghindari makanan dengan kadar lemak jenuh yang tinggi akan membantu kadar koleseterol Anda dalam batas normal. Apabila tekanan darah, kadar kolesterol maupun gula darah Anda tetap tinggi meskipun Anda telah mengubah pola makan Anda, maka sudah saatnya perlu dikontrol dengan pengobatan yang sesuai. Konsultasikan obat yang harus dikonsumsi dengan dokter Anda.
Jangan ragu untuk mengkonsumsi obat karena risiko yang timbul justru lebih besar ketika Anda tidak mengontrolnya dengan obat-obatan daripada menghindari obat-obatan yang diperlukan.
4. Pola makan sehat.
Penelitian menyebutkan bahwa komponen kimia yang tidak stabil atau disebut radikal bebas dapat membuat tubuh rentan terkena serangan jantung karena memicu terjadinya plak sumbatan dalam pembuluh darah (atherosklerosis).
Radikal bebas ini dapat dinetralkan oleh antioksidan seperti vitamin A, C, dan E. Selain itu hindarilah lemak jenuh, batasi konsumsi daging merah dan gula. Tingkatkan konsumsi ikan laut, ayam, buah dan sayur, serta gandum.
5. Hindari alkohol.
Penelitian menyebutkan bahwa segelas anggur merah setiap hari dapat membantu mencegah serangan jantung. Akan tetapi, konsumsi alkohol lebih dari itu justru akan membahayakan kesehatan jantung dan sistem organ tubuh secara keseluruhan.
6. Hindari stres.
Meskipun stres bukan merupakan faktor risiko utama, akan tetapi stres tidak jarang menjadi pemicu timbulnya serangan jantung. Tidak ada salahnya Anda mulai melakukan latihan relaksasi melalui meditasi, yoga, ataupun terapi hipnosis.
7. Berhenti merokok atau hindari paparan dengan asap rokok.
Merokok adalah faktor risiko yang paling berbahaya dan sebenarnya justru yang paling mudah dihilangkan efeknya.
Risiko terkena serangan jantung pada perokok dua kali lebih besar daripada orang yang tidak merokok. Akan tetapi dengan berhenti merokok sekarang, risiko tersebut akan berangsur-angsur turun sehingga sama dengan non perokok.
sumber:
detk, klik dokter.
0 komentar:
Posting Komentar