Waspadai Infeksi Kulit Karena Tato
Tato adalah sebuah karya seni pada kulit tubuh manusia ini makin banyak penggemarnya. Di salon pembuat tato, warna-warni berbagai bentuk digambar pada bagian tubuh sesuai keinginan pelanggan. Sayangnya, karya seni ini termasuk salah satu karya seni yang memungkinkan terjadinya berbagai reaksi pada kulit, seperti reaksi alergi, reaksi peradangan dan infeksi pada kulit. Untuk itu, berpikirlah dengan serius sebelum memutuskan membuat tato.
Infeksi Kulit karena Tato
Infeksi pada kulit termasuk salah satu efek samping yang perlu diperhatikan dengan serius karena sumbernya tidak hanya dari alat saja. Sumber infeksi pada pembuatan tato terdapat pada tempat pembuatannya, peralatannya dan juga tinta tatonya. Meskipun tempat pembuatan tatonya bersih, alat-alatnya steril, namun kuman penyebab infeksi bisa saja terdapat pada tintanya.
Infeksi kulit karena tato dapat disebabkan oleh bakteri maupun virus. Bakteri yang pernah ditemukan menyebabkan infeksi pada kulit karena tato adalah bakteri mikobakterium atipik, Mycobacterium leprae (yang menyebabkan kusta), Staphylococcus dan Streptococcus. Sedangkan virus yang pernah ditemukan adalah virus Herpes simplex dan Human papilloma virus (yang menyebabkan kutil kulit).
Selain itu, beberapa penyakit serius yang ditularkan melalui darah juga dapat ditransmisikan melalui jarum tato yang tidak steril seperti sifilis, kusta, hepatitis dan HIV.
Selain peralatan dan tempat, tinta tato juga perlu mendapatkan perhatian. Tinta tato yang dicampur lagi dengan air, dapat menjadi sumber infeksi yang serius. Jika tinta tato dicampur dengan air yang tidak steril seperti air keran, maka tinta tersebut menjadi tidak steril dan berbahaya untuk disuntikkan langsung ke dalam kulit. Pada tahun 2011, para peneliti dari Denmark telah meneliti 58 botol tinta tato yang dibuat di Amerika dan Inggris Raya. Mereka menemukan bahwa 10% dari botol-botol tinta yang masih tersegel itu tidak steril dan mengandung bakteri.
Waspadalah dan Cermati.
FDA (Food and Drugs Association), sebagai lembaga internasional yang mengurusi perijinan berbagai bahan makanan dan obat tidak pernah memberikan ijin terhadap bahan berwarna apapun untuk disuntikkan ke dalam kulit. Untuk itulah kita harus cermat dan waspada jika memutuskan ingin memiliki tato.
• menggunakan jarum yang steril,
• memiliki sistem penanganan jarum yang baik,
• memiliki informasi yang jelas dan lengkap mengenai produk tinta tato yang mereka gunakan,
• mengetahui kondisi tinta tato mereka (apakah sudah kadaluwarsa, tidak tertutup rapat, dicampur dengan air yang tidak steril)
Adalah normal jika setelah pembuatan tato, terjadi kemerahan dan iritasi dalam beberapa hari pertama. Namun jika kemerahan, bengkak dan iritasi terjadi setelah 1-2 minggu pembuatan tato, sebaiknya hal ini diperiksakan ke dokter untuk perawatan dan penanganan lebih lanjut.
sumber:
dr. Jessica Florencia via klik dokter
Infeksi Kulit karena Tato
Infeksi pada kulit termasuk salah satu efek samping yang perlu diperhatikan dengan serius karena sumbernya tidak hanya dari alat saja. Sumber infeksi pada pembuatan tato terdapat pada tempat pembuatannya, peralatannya dan juga tinta tatonya. Meskipun tempat pembuatan tatonya bersih, alat-alatnya steril, namun kuman penyebab infeksi bisa saja terdapat pada tintanya.
Infeksi kulit karena tato dapat disebabkan oleh bakteri maupun virus. Bakteri yang pernah ditemukan menyebabkan infeksi pada kulit karena tato adalah bakteri mikobakterium atipik, Mycobacterium leprae (yang menyebabkan kusta), Staphylococcus dan Streptococcus. Sedangkan virus yang pernah ditemukan adalah virus Herpes simplex dan Human papilloma virus (yang menyebabkan kutil kulit).
Selain itu, beberapa penyakit serius yang ditularkan melalui darah juga dapat ditransmisikan melalui jarum tato yang tidak steril seperti sifilis, kusta, hepatitis dan HIV.
Selain peralatan dan tempat, tinta tato juga perlu mendapatkan perhatian. Tinta tato yang dicampur lagi dengan air, dapat menjadi sumber infeksi yang serius. Jika tinta tato dicampur dengan air yang tidak steril seperti air keran, maka tinta tersebut menjadi tidak steril dan berbahaya untuk disuntikkan langsung ke dalam kulit. Pada tahun 2011, para peneliti dari Denmark telah meneliti 58 botol tinta tato yang dibuat di Amerika dan Inggris Raya. Mereka menemukan bahwa 10% dari botol-botol tinta yang masih tersegel itu tidak steril dan mengandung bakteri.
Waspadalah dan Cermati.
FDA (Food and Drugs Association), sebagai lembaga internasional yang mengurusi perijinan berbagai bahan makanan dan obat tidak pernah memberikan ijin terhadap bahan berwarna apapun untuk disuntikkan ke dalam kulit. Untuk itulah kita harus cermat dan waspada jika memutuskan ingin memiliki tato.
Pastikanlah salon pembuatan tato yang Anda kunjungi:
• memenuhi syarat kebersihan,• menggunakan jarum yang steril,
• memiliki sistem penanganan jarum yang baik,
• memiliki informasi yang jelas dan lengkap mengenai produk tinta tato yang mereka gunakan,
• mengetahui kondisi tinta tato mereka (apakah sudah kadaluwarsa, tidak tertutup rapat, dicampur dengan air yang tidak steril)
Adalah normal jika setelah pembuatan tato, terjadi kemerahan dan iritasi dalam beberapa hari pertama. Namun jika kemerahan, bengkak dan iritasi terjadi setelah 1-2 minggu pembuatan tato, sebaiknya hal ini diperiksakan ke dokter untuk perawatan dan penanganan lebih lanjut.
sumber:
dr. Jessica Florencia via klik dokter
0 komentar:
Posting Komentar